target pertama

181 47 117
                                    

Kalian bayangkan kalian itu target dari si pembunuh bukan sebaliknya!  Dan Rasakan sedalam mungkin lebih tepatnya lebih dari yang di rasakan si target!
















Malam ini tepat pukul jam 12.00 gue bersiap siap buat memulai aksi gue yang pertama, oh ya jangan lupa perkenalkan nama gue Lai Guanlin panggil gue Guan. Gue dulunya orang baik yang hanya di injak injak harga dirinya, dicacimaki sama orang-orang banyak dan kalian tahu? Bukan gue aja yang di gituin melainkan gue dan keluarga gue juga!. Gue sekarang bukanlah gue yang dulu, orang baik yang rela di di injak injak harga dirinya dicacimaki sama orang-orang banyak.

Sekarang tepatnya malam ini, gue mau membalaskan semua dendam yang gue simpan selama 5 tahun lalu. Gue disini lebih tepatnya gue di depan rumah target gue. Cepat? Tentu karena jarak rumah gue sama rumah target gue dekat.

Sebelum gue lihat target gue ga bernyawa. Gue mau kenalkan dulu nama target gue dan apa kesalahannya!. Nama target gue Kim Doyoung, ya dia dulunya teman daddy gue yang munafik, sangat sangat munafik!. Munafiknya apa? Ia berucap kepada daddy gue "kita sahabat, susah senang bersama" tapi apa? Ucapan dia hanya sementara doang!. Waktu itu daddy gue meminjam uang sedikit untuk menambah setengah biaya mami gue ke dia lebih tepatnya Doyoung target gue, waktu itu mami gue sakit. Penyakit mami gue hanya penyakit yang dianggap ringan olehnya!. Kalian mau tahu penyakit apa yang di anggap ringan sama si Doyoung? Penyakit kanker usus dan waktu itu mami gue udah tertidur nyenyak setiba daddy gue mendapatkan pinjaman uang, daddy gue nangis dan terus menangis berhari-hari, gue sebagai anaknya sedih lihatnya. Jelas siapa yang ga sedih jika orangtua nangis berhari-hari tanpa henti? Jawabannya 'ga ada!'.

Gue sekarang udah di depan rumahnya, gue sopan kok ngetuk pintu dulu (tersenyum receh sambil tertunduk).

Tokk.. Tokk..

Tokk.. Tokk..

Suara itu? Tentu suara ketukan gue. Tapi ga ada jawaban dari dalam rumah!. Terpaksa gue harus lewat jendela. Pada saat gue membuka jendela ternyata jendelanya udan terbuka. Ckck sangat ceroboh (decih gue receh)

Gue masuk layaknya maling, gue menemui seorang target gue tertidur di atas kasur "enak banget sih tidurnya, mending tidur selamanya aja!!"

Akkhhhh!!

Satu tusukan gue mendarat ke perutnya. "Hai paman, malam ini adalah malam terakhir paman ada di dunia ini, Apa paman? Aaa apa? Enak ga? Pasti enak ya? Tenang aja paman habis ini gue akan langsung menkuburkan paman kok. hahahahaha". Gue membuka lagi pisau yang menancap di perutnya tadi, terlihat darah merah bercocoran di lantai, tapi ini ga seberapa dengan kematian mami gue dan kesedihan daddy gue. "Paman harus tau kalau nyawa dibayar dengan nyawa juga!"

Tak puas! Gue pun langsung menarik kasar kedua tangannya dan langsung memotos layaknya memotong daging, ga sampe di situ gue pun berlanjut memotong kedua kakinya dan terakhir gue motong kepalanya dan membuang ke sembarangan arah. Sekarang tangan gue udah penuh dengan darahnya

Sebelum gue pergi dari rumahnya gue ngelap tangan gue pake tisu, setelah itu gue taro pisau yang masih ada darahnya di dekat dia, sebagai pertanda doang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum gue pergi dari rumahnya gue ngelap tangan gue pake tisu, setelah itu gue taro pisau yang masih ada darahnya di dekat dia, sebagai pertanda doang!. "Dadah paman, semoga tenang ya di NERAKA!!!" Ucap gue setelah itu pergi.

Tbc?

Psikopat | Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang