Cobalah untuk lebih bijak membayangkan apapun yang terjadi pada si target dan si pembunuh!.
Hari ini gue libur jadi gue mau jalan jalan di rumah paman gue. Oh ya gue belum cerita kalau gue punya paman. Nama paman gue Wooseok.
Paman Wooseok paman istimewa bagi gue, paman terbaik yang pernah ada di hidup gue. Paman Wooseok sama seperti Jiun selalu mendukung apa yang gue lakuin begitu juga daddy gue ataupun Nelly. Pokoknya mereka yang mewarnai hidup gue hingga sekarang. Target gue malam ini teman munafik paman Wooseok kemarin Kim Doyoung teman munafik daddy gue, sekarang teman paman gue.
'selanjutnya lu pada!'.
Jangan deh gue sayang sama lu pada❤ mau baca cerita gue ini hahaha (tatapan tajam dan senyuman receh).
Malamnya gue udah bersiap untuk membunuh target gue malam ini. Sekarang gue masih di rumah paman Wooseok, tenang gue udah siapin kok benda-benda tajam. Gue ga miskin kok jadi psikopat. ya, walau setiap gue bunuh target gue sebelumnya gue meninggalkan barang gue!.
Tau ga alasan gue setiap bunuh target gue selalu meninggalkan barang barang? Gue ga mau bawa darah najis mereka yang masih ada di barang gue, dan supaya ada jejak pembunuh. Lagian sekarang gue anak sultan pake barang tinggal buang!.
Sekarang gue lagi mantau rumah target gue dan ternyata emang sepi tuh rumah. Gue langsung bergegas ke rumah target gue.
Sekarang gue udah ada didalam rumah dia, malah udah di depannya. Seperti biasa target gue tidur. Oh ya target gue paman Kino, dia teman paman gue!. Dia seorang penipu, hingga paman gue tertipu olehnya. Tapi untung aja paman gue gapapa, nah setelah kejadian itu paman gue punya dendam sama si Kino ini, dan malam ini dendam paman gue terbalaskan!.
"Paman harus tau dendam yang disimpan lama harus terbalaskan kapanpun itu, sekarang juga bisa!"
"Akkkhhhhh, ka-- kamu Guan--" Dua tusukan pisau sudah menancap di lehernya dan di dadanya. Dengan derasnya darah terus becocoran di lantai.
"Dasar kamu pembu--" Datang seseorang yang gue kenalin ia adalah paman Hui yang juga teman paman gue, si Hui datang dengan pisau di tangannya. Hampir saja gue tertusuk dengan pisau itu. Tapi, sekarang malah sebaliknya gue yang cepat menusuk bagian dada dia, dan terlihat lagi darah merah Bercocoran di lantai. Ya sekarang baju serta kaki gue penuh dengan darah mereka.
Gue melanjutkan lagi aksi gue dengan mencabut dua pisau yang masih menancap di leher dan dada si Kino. berlanjut lagi gue menggunakan dua pisau yang sekarang gue pegang untuk menusuk nusuk bagian badan si Kino berulang ulang. Dan sekarang badan si Kino penuh lubang karena tusukan gue dan darah yang masih terus-menerus keluar deras.
Gue berhenti sejenak dan melanjutkan dengan Hiu yang tadinya ingin menusuk gue dari belakang. "Paman, paman kenapa sih cari mati, paman udah bosan hidup ya? Hahaha pasti iya" Gue memotong kedua tangannya dengan kasar, setelah itu gue berlanjut menusuk nusuk bagian mukanya. "Ga sabar gue besok pagi dengar kabar kalian terbunuh hahaha, udah takdir kalian kok mati di tangan gue!" Ucap gue setelah itu membuang barang barang gue ke sembarangan arah dan keluar dari rumah si Kino ke rumah paman gue.
Tbc?
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat | Lai Guanlin
Horror"Pernah sakitin gue dan orang-orang yang gue sayang lu target gue"-Lai Guanlin