Nath sudah tidak ada di sampingnya saat dia bangun dari tidur. Lebih baik memang seperti ini, jika saja Nath masih berada di tempat tidur bersamanya, Marsha tidak akan bebas beranjak kemudian bersiap diri untuk keluar dari kamar. Pastinya Nath akan memeluk Marsha sepanjang hari.
"Ms Koralin, kau tau dimana Nath?"
Marsha bertanya pada kepala pelayan yang kebetulan melintasi kamarnya tepat saat Marsha membuka pintu. Koralin merupakan satu-satunya orang terdekat Marsha di mansion ini-- selain Nath tentunya. Semenjak Marsha tinggal di kediaman milik Nath, segala keperluannya diatur oleh Koralin tanpa campur tangan pelayan lain. Ya wajar, Koralin juga merupakan orang yang dipekerjakan oleh Nath cukup lama, jadi Nath mempercayakan apapun mengenai kebutuhan Marsha pada Koralin.
Mendengar suara Marsha lantas Koralin berhenti melangkah, wanita paruh baya itu menunduk, kemudian membalas pertanyaan Marsha.
"Tuan sudah berangkat kerja sejam yang lalu."
Setelah melihat Marsha mengangguk, Koralin langsung pamit undur diri dan kembali mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda. Marsha sendiri melangkah menelusuri lorong hingga akhirnya dia berhenti di depan sebuah ruangan yang terkunci dengan gembok.
Marsha menyentuh permukaan pintu ruangan tersebut lalu meringis. Otaknya sontak bekerja untuk mengingat hal apa yang terjadi di dalam sana. Bagaimana berbagai teriakan terdengar dari balik pintu ini masih terekam dalam ingatan Marsha.
Nafasnya tertahan sesaat ketika dia mendengar suara cekikikan anak kecil di belakangnya. Hingga pada akhirnya Marsha berbalik dan mendapat anak lelaki berada di dekatnya dengan gaya berkacak pinggang.
Hah, di situasi seperti ini mengapa bocah menyebalkan datang!
"Aku ingin bermain denganmu, Bibi."
Penekanan kata 'bibi' semakin membuat Marsha ingin sekali menendang bokong anak yang tengah menatapnya dengan raut wajah penuh keangkuhannya.
Baiklah perkenalkan, bocah yang Marsha panggil sebagai bocah menyebalkan ini bernama Leonardo Maxwell, salah satu anak dari teman bisnis Nath. Leo panggilan akrabnya memang lebih lincah dibandingkan kakaknya Starla yang baru saja menginjak umur lima tahun di akhir November lalu. Bahkan Marsha bingung mengapa anak ini memiliki sikap yang sangat bertolak belakang dari kakak dan juga orang tuanya.
Sejak keluarga kecil Maxwell memutuskan tinggal di Inggris. Leo dan juga Starla memang sering datang kemari. Mungkin karena Nath sadar bahwa Marsha kesepian dan butuh beberapa teman. Namun bukan berarti teman yang Marsha inginkan adalah anak-anak yang masih di bawah umur.
"Hei, bibi mengalami gangguan pendengaran hingga tidak mendengar apa yang aku ucapkan barusan?"
Nah kan, wajar saja jika Marsha mencap Leo sebagai bocah menyebalkan. Lihatlah kelakuannya pada Marsha sekarang, anak itu menarik ujung gaun Marsha tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
"Leo jaga sikapmu!"
Oh Tuhan, Marsha seolah baru saja mendengar suara malaikat tatkala seorang wanita cantik yang tengah menggendong seorang gadis kecil datang kearahnya dan melepaskan segera genggaman Leo dari gaun Marsha.
"Minta maaf pada kak Marsha sekarang!"
Suara malaikat yang di dengar Marsha barusan adalah suara Ana Maxwell, satu-satunya nyonya besar keluarga Maxwell sekaligus pemilik brand kecantikan yang sudah terkenal di dunia. Marsha tidak bisa mengungkapkan begitu bahagia dia ketika bertemu dengan Ana pada pertemuan mereka beberapa bulan yang lalu di acara amal. Untuk menarik perhatian wanita itu tentu saja Ana menaruh umpannya pada Leo maupun Starla, namun sialnya umpannya malah terlahap begitu erat hingga tidak dapat di lepaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS I Sadistic Night
RomanceNama pria itu Nath Uvano, pengusaha muda paling terpandang di Inggris. Bukan hanya sukses menjalankan bisnis yang sudah berkembang pesat, Nath juga dikenal dengan raut wajahnya yang tampan dan pesonanya yang dapat menarik banyak perempuan untuk mend...