Chapter 5

6.4K 379 5
                                    

Maxwell's Mansion
06:45 a.m

m

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marsha berbaring, menenggelamkan tubuhnya dalam selimut dan berusaha mengabaikan Nath yang terus saja menarik perhatiannya dengan berbagai cara, seperti sekarang ini, setelah mencium tengkuk belakang Marsha, Nath memeluk tubuhnya begitu erat hingg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marsha berbaring, menenggelamkan tubuhnya dalam selimut dan berusaha mengabaikan Nath yang terus saja menarik perhatiannya dengan berbagai cara, seperti sekarang ini, setelah mencium tengkuk belakang Marsha, Nath memeluk tubuhnya begitu erat hingga Marsha tidak bisa menahan suara kesakitan karena merasa nyeri.

Sejak mereka memutuskan untuk menginap di kediaman Maxwell selama beberapa hari, Marsha terus saja mengabaikan Nath dan tentu saja pria dominan ini tidak terima akan perlakuan Marsha.

Bagaimana Marsha tidak mendiamkan pria itu. Keputusan Marsha untuk memutuskan hubungannya bersama Nath harus kembali dia telan bulat-bulat setelah Nath menggunakan ancaman andalan yang sukses membuatnya bagaikan cihuhua yang mematuhi tuannya. Bahkan paspor Marsha yang siap digunakan harus dibiarkan sia-sia akibat Nath hampir saja membuktikan ancaman tersebut. Ya, seharusnya Marsha sadar bahwa segala perkataan seorang psikopat sinting bukanlah main-main.

"Berhenti menggangguku." Marsha menggigit leher Nath, membuat pelukan pria itu mengendur. Langsung saja Marsha bergerak bangkit dari tidur dan berlari ke arah kamar mandi, tidak lupa pula mengunci pintu agar Nath tidak masuk.

Jika Nath terus saja bertingkah seperti lelaki kesepian maka Marsha tidak masalah dia tidur di kamar mandi sekalipun.

"Keluar atau aku akan---"

"Kau hampir saja membunuh mama," ringis Marsha. Gadis itu menggenggam erat kedua sisi wastafel sembari menatap pantulan dirinya di cermin, "Bisakah kau tidak bermain-main dengan nyawa orang yang aku sayangi?"

Mengingat dia mendapat kabar kecelakaan yang menimpa mamanya saat pameran perhiasan berlangsung membuat Marsha ingin sekali menampar wajah Nath. Namun Marsha tidak kuasa untuk melukai pria yang dia cintai itu, bahkan saat Nath mengakui bahwa kecelakaan tersebut akibat tingkah Marsha yang dengan berani meminta Nath memutuskan pertunangan mereka, Marsha hanya bisa menangis sejadi jadinya.

"Mereka sudah menjadi target yang akan kubunuh sejak dulu. Jika tidak mengingat dirimu yang suatu saat nanti akan melepaskan diri dariku, aku sudah membunuh dan memajang tubuh mereka di kamarmu, Mars."

DANGEROUS I Sadistic NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang