KUMPULAN CERPEN

👩 Tamu Tak diundang

Jane memandangi desain undangan yang ada di laptopnya. Ia tersenyum. Hatinya sangat bahagia.
Ia pandang lekat namanya tertulis di desai undangan yang ia buat sendiri lengkap dengan nama calon pasangannya.

Jane tersenyum lagi. Membayangkan dirinya terbalut gaun pink muda berhiaskan payet manis. Oooh indahnya menjadi ratu sehari. Ia tak menyangka kekasihnya akan melamarnya secepat ini.

Empat bulan lagi dia akan menikah dengan Ari, lelaki gagah tampan yang sudah dipacarinya lima bulan lalu. Walau bisa dibilang hubungannya baru seumur jagung, tapi Jane sangat yakin menjawab "Iya" saat Ari menyodorkan cincin berpermata biru padanya dan meminta ia menjadi pendamping hidupnya.

Jane berkeyakinan bahwa mereka sangat cocok karena keduanya sama-sama lahir di bulan Januari. Bagi Jane, sangat mudah nantinya untuk memahami sifat masing-masing.

Jane dan Ari. Sangat serasi bukan?
JAN-U-ARI?

TING TOOOOONG ...

Lamunan indah gadis bermata bulat itu terpaksa terbuyarkan oleh suara bel yang berdering menandakan ada seseorang datang.

"Hm, pasti Ari", gumamnya.

Bergegas ia berlari keluar dari kamarnya menuju pintu depan.

"Hai".
Sapa seorang wanita berlesung pipit tersenyum manis.

Jane membalas senyum.

"Kamu Jane?", tanya tamu itu langsung.

"Iya benar. Anda kenal saya?"

Jane bingung pada wanita di depannya, yang ia yakin seumur hidup baru ditemuinya hari itu.

"Yaaa, lumayan kenal", jawabnya mulai sinis.

Dipandanginya Jane dari ujung kepala hingga kaki.

"Kamu calon istri Ari?", lanjutnya.

"I-iya benar".
Jane menjawab kikuk. Karena ternyata wanita yang tidak dikenalnya itu malah seolah tahu banyak tentangnya.

"Ari Kusuma?"

"I...ya", Jane tambah bingung. "Anda siapa ya?".

"Oke, perkenalkan, saya Rere. Istri sah Ari.

Wanita itu dengan mantap menyodorkan tangan yang tak kuasa Jane sambut.