"HEYO! MISI-MISI YANG GATENG MAU LEWAT!!"
Teriakan itu sudah membuat penghuni kelas maklum dan hanya membiarkan nya saja.
Jangan ditanya itu siapa. Bahkan tukang kebun Sekolah tetangga juga ampe tau dia siapa.
"Eh, Tari lo kok bercahaya?" Ucap lelaki yang baru masuk itu sambil berjalan mendekati Tari, cewek berkacamata yang duduk di barisan paling depan.
Tari memutar bola matanya malas. Pasti ada apa-apanya, nih.
"Wah, ternyata cahaya jawaban PR. Liat dong!"
"Ogah, kerjain sendiri!" Jawab Tari judes
"Oalah asu, ternyata cahaya neraka." Ujarnya kesal
Cowok itu beranjak dan mulai nyari mangsa lagi. Kira-kira siapa nih, yang baik hati pagi ini?
Tiba-tiba dia merasa ada cahaya bersinar banget dari arah pintu, waktu di tengok, hm.
Pucuk dicinta, bidadari pun tiba. Seorang cewek masuk dengan anggun nya, rambut berkibar-kibar kayak iklan shampoo pentain.
"Pagi Mbak Mina cantik, mohon maaf Mbak, ini saya mau nyontek pr boleh kagak?"
"Bolehin lah, min. Kagak kesian apa liat gua yang tampan gini."
Mina hanya mengulum senyumnya melihat tingkah lelaki di hadapannya ini. Bukan sekali-dua kali dia bertingkah begini.
"Boleh kok. Jisung mau liat yang mana?" Tanya Mina dengan nada ramah. Persis kayak pemeran tuan putri baik hati.
Tinggi semampai, rambut panjang, baik hati, cantik, pintar pula.
"Semuanya, dong!" Jawab Jisung semangat, tapi entah kenapa terdengar seperti tak tau malu.
Mina tersenyum, ia sudah tau jawabannya. Pertanyaan tadi hanya basa-basi aja.
"Nih," Mina menyerahkan buku latihan kimia nya pada Jisung. Lelaki itu tentu menyambutnya dengan senang hati.
"Baeknyee Mbak Mina, kagak kayak mentari. Bukannya menyinari bumi malah menyinari neraka."
"Serah lo Jisung, terserahhhh!"
Disisi lain saat 5 menit sebelum bel berbunyi, seorang cewek berjalan santai di koridor. Bahkan terlalu santai karena saat ia mendengar bel berbunyi pun, tak ber efek sama sekali.
"Oi, Runa!"
Mendengar namanya dipanggil, cewek itu berbalik. Rupanya, Elva.
"Bisa telat juga Anak Kepsek."
Elva melotot, "Napa jadi bawa-bawa bapak gue, anjir." Protesnya. Si Lawan Bicara hanya terkekeh.
"Gue begadang nih, gegara ngerjain sejarah. Sialan, panjang banget"
Apa?
Sejarah?
"PR Sejarah?" Tanya Runa mengerinyit bingung.
"Iya. Yang minggu kemarin Bu Raisa nggak masuk."
Krik
Krik
Krik
"OALAH KAMPRET, GUA BELUM, SIALAN!"
----------- GG ------------
Disinilah ia sekarang. Berdiri di tengah lapangan untuk menghormati bendera kebangsaan Indonesia yang berkibar dengan indahnya diatas sana.
Ia mulai lelah karena pagi ini sudah panas sekali. Bodo amat dengan panas pagi yang katanya menyehatkan, ia benci panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goose-Goose [Han Jisung]
FanfictionDuality Han Jisung: 1. Menyebalkan didepan Aruna "Neng Uun, Neng Uun dia Si Janda buluk. Tangan besi, hati sensi, PMS tiap hari." Jisung menyanyikan lagu itu dengan nada Tayo. 2. Manis di depan Mina "Selamat pagi Mbak Mina cantik, apa kabar hari in...