Tinggal di Korea tepatnya di Seoul emang ga gampang, setiap hari orang disana bergerak dengan cepat, bicara dengan cepat, yah.. untung saja gue kesini saat gue masih kecil tepatnya saat umur 8 tahun. Tapi di Korea ga semua orang cepat dan sombong kok, ada yang bobrok juga, kaya sahabat gue selama di Korea xixi. Gue sekarang udah besar, bahasa Korea gue udah lancar berkat bantuan sahabat gue sekaligus tetangga. Oh! buat yang penasaran, gue sebelumnya tinggal di ibu kota indonesia yaitu Jakarta. Teman gue banyak banget yang mau liburan ke Jakarta, apalagi ke Bali.
Tentang keluarga gue, nyokab dari Indonesia dan bokab dari Korea, orang Busan. Yah Kalian bayangin sendiri aja lah seperti apa sih wajah perpaduan korea indo. Bisa dibilang gue juga jadi ullzang di Korea haha. Instagram gue udah 28K followers. Udah lah segitu aja ceritanya. Ini kehidupan gue sebelum dikeroyok massa. Seperti biasa setiap hari selalu diawali pagi yang bikin gue ga mood, gue bangun selalu kesiangan. Pagi ini juga masih kesiangan, aneh sama dunia ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kringggg kringgg!!! Jam beker sudah 5 menit berdering. Matanya masih bergeming dan masih memeluk boneka di sampingnya. Saat terdengar suara ketokan dengan keras diluar kamar matanya bergetar dan telinganya merasa risih. "Ahhh eomma bertar lagi!. Terdengar suara seraknya. "Kalo kamu ga bangun juga, album kamu eomma buang!!". Saat memejamkan mata beberapa kali, akhirnya tersadar dan melonjat untuk membuka pintu.
" Iya eomma, aku udah bangun kok" sambik menguap dan menggaruk rambutnya. "Cepat mandi dan turun, sekarang jam 06.30!" Berbalik kembali ke meja makan. "Akh.. eomma kenapa ga bilang dari tadi sihh!!!!" Buru-buru menutup kamar dan berlari ke kamar mandi dengan cepat. Setelah 15 menit mandi bebek dan memakai seragam.
"Eh bentar foto dulu dong, kelas 11 nih" ketik caption di Instagram Sooah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan terburu-buru dia kebawah dan makan dengan keluarganya. "Appa ga mau telat yah gara-gara kamu!" Lirikan ayahnya serasa dingin dan berhasil membuatnya menunduk "Yeobo jangan gitu, ini juga kan karena dia ga punya pacar selama ini" goda ibunya. Dia hanya makan dan tak mendengarkan godaan eommanya.
Setelah 5 menit selesai makan...
"Ayo!" Ajak appanya. Dia hanya menuruti dan berjalan naik ke mobil. Selama di dalam mobil hanya ada keheningan, tak ada obrolan dan senyuman. Setelah sampai di sekolah menengah atasnya di kota Seoul, dia keluar pun tak ada kata yang terucap dari appanya untuk anaknya. "Hahh.." helaan nafas keluar saat mobil ayahnya melaju menjauh darinya.
"Sooah!!" Teriak sahabatnya dari dalam sekolah "Ah nee" sahutan Darinya saat melaju ke gerbang sekolah.
Saat dia menghampiri sahabatnya, dia juga bertemu dengan teman kecilnya saat duduk di bangku sekolah dasar.
"ehh Jira kenapa ada jaehwan disini?" Sooah bingung, pasalnya dia tak pernah di sapa oleh jaehwan semenjak masuk Sekolah Menengah Atas ini. "ahh dia akan sekelas bersama kita nanti" jelas Jira "emm aku tau ini akan terasa gugup, tapi aku ga punya kenalan selain kalian di kelas" kata Jaewan sambil tersenyum.
Dengan langkah mereka menuju kelas. Tak ada yang menyangkah seorang Jaehwan yang dingin dan sendiri terus, akan berjalan dan mengobrol dengan seseorang. Memang Jaehwan selalu menjadi pangeran kelas yang sangat dingin, seperti bongkahan es. Tak kaget banyak wanita yang ingin bersamanya.
saat dikelas
kringggg kringgg bel berbunyi saat mereka bersamaan sedang memasuki kelas. guru pun bergegas masuk ke kelas baru untuk menjadi wali kelas. "semuanya duduk dimana aja, saya adalah wali kelas kalian panggil aja bu Lee!" tegas wali kelas "iya bu Lee".
