Setelah acara pelukan antara Anna dengan papa dan kakeknya. Kakek Anna membuka percakapan.
"Anna perkenalkan papa kamu namanya Rendi Valerin dan kakek Sandi Valerin," ujar kakek Sandi yang Anna tahu dari perkenalan. "Begini Anna karena kami sudah menemukanmu dan juga keluarga kandungmu yang lain ingin segera ketemu sama kamu kami akan membawa kamu kembali ke rumah kami yang ada di Jakarta, kamu maukan?"
"Tapi kek, Anna sudah nyaman tinggal di panti ini dan juga Anna tak tega meninggalkan ibu Nada beserta adik-adik panti yang lain," jelas Anna hati-hati takut menyinggung perasaan papa dan kakeknya.
"Tapi sayang, kami sudah sangat merindukan kamu dan ingin kamu tinggal bersama kami lagi setelah 15 tahun lamanya kamu menghilang dan kami baru bisa menemukanmu hari ini," ujar Papa Rendi dengan nada sedih secara tak langsung Anna menolak tinggal bersama keluarga kandungnya.
"Sudahlah nak kamu ikut saja pulang dan tinggal bersama keluarga kandungmu, itu kan yang kamu inginkan sedari dulu, ibu dan adik panti yang lain tidak apa-apa disini selagi kamu bahagia nanti disana," ujar ibu Nada memberi pengertian kepada Anna agar ikut pulang bersama keluarga kandungnya.
"Tapi bu..." perkataan Anna dipotong oleh ibu Nada. "Ibu tidak apa-apa nak disini kamu pulang ya bersama mereka dan berbahagialah disana jika kamu ingin main kesini pintu panti terbuka luas buat kamu," ujar ibu Nada menenangkan.
"Iya, bu." Anna menghela napas sebelum melanjutkan perkataannya "Kek, Pa Anna ikut kalian tinggal di rumah kalian," ucap Anna memutuskan untuk ikut bersama Papa dan Kakeknya.
"Terima kasih sayang," ucap sang Papa sambil mengelus puncak kepala Anna lembut.
"Kalau gitu Anna kamu siap-siap barang apa yang akan kamu bawa tinggal di rumah papamu."
"Hm maaf bu, Anna tidak udah membawa barang apapun dari sini soalnya disana semua keperluan Anna sudah disiapkan," ujar Rendi.
"Ya sudah kalau gitu, kamu bawa barang yang penting saja ya nak." Anna hanya mengangguk menanggapi perintah itu.
"Ehm Pa, sebelum aku ikut ke rumah Papa boleh kan aku izin bentar buat ketemu sama Kak Ano," ucap Anna meminta izin.
"Emang Kak Ano itu siapa sayang?" tanya Rendi.
"Kak Ano itu bos di tempat kerja aku dan juga dia sudah aku anggap sebagai kakak aku sendiri begitupun Kak Ano," jelas Anna memang Rendi dan Sandi tak terlalu kaget bahwa Anna bekerja paruh waktu karena sebelumnya mereka telah mengetahuinya.
"Ya sudah Papa izinkan. Papa tunggu disini."
"Kalau gitu aku pamit izin dulu ya Pa, Kek, Ibu mau ketemu kak Ano dirumahnya," pamit Anna dan menyalimi tangan Papa, Kakek dan Ibu Nada.
Sepergian Anna Rendi mulai berbicara lagi.
"Begini bu karena ibu sudah mau merawat anak saya, saya akan menjadi donatur di panti Mutiara Kasih bu," ucap Rendi.
"Tidak usah repot-repot Pak saya mengurus Anna dengan ikhlas begitupun anak panti yang lain," ucap Ibu Nada menolak halus bantuan dari Rendi.
"Tidak apa-apa bu ini juga sebagai balas budi kami terhadap jasa ibu," Sandi juga membantu membujuk Ibu Nada agar mau menerima dana donatur.
"Ya sudah jika itu mau kalian saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya."
Di tempat lain Anna sudah sampai di rumah Ano yang tak begitu jauh dari panti hanya butuh waktu sekitar 20 menitan naik kendaraan.
Anna segera melangkah masuk ke dalam halaman rumah minimalis tersebut. Memencet bell tak lama pintu terbuka menampilkan Ano.
"Lo Anna ada apa kamu datang kesini? Oh iya lupa silahkan masuk dulu," ucap Ano kaget melihat Anna yang memencet bell pintu rumahnya. Ano masuk diikuti Anna di belakangnya.
"Kamu mau minum apa An?" tanya Ano setelah duduk do sofa ruang tamu.
"Engga usah kak aku kesini cuma mau minta pamit."
"Pamit apa?"
"Jadi gini Kak Ano aku sudah ketemu sama keluarga kandung aku dan mereka sekarang berada di panti aku kesini mau pamit sama Kak Ano mungkin kita sudah ga akan ketemu lagi karena aku bakal tinggal sama mereka di Jakarta dan berterima kasih sama Kak Ano selama ini karena sudah banyak bantuin aku selama ini," ucap Anna panjang lebar memberitahu kedatangannya ke rumah Ano.
Ano yang mendengar Anna sudah bertemu keluarga kandungnya tentu bahagia tetapi juga sedih nanti ia ga akan bisa ketemu Anna lagi.
"Ya sudah gak papa semoga kamu bahagia selalu ya disana. Kalau kamu main ke sini jangan lupa mampir ke Cafe atau kerumah kakak."
"Iya kak, ya sudah aku pulang dulu ya solanya udah ditungguin sama keluarga aku karena aku pulangnya sekarang, sekali lagi terimakasih."
"Iya dan maaf kakak ga bisa antar kamu pulang karena kakak ada urusan sekarang," ujar Ano sedih. "Hem, sebagai perpisaha terakhir boleh ga kakak peluk kamu."
"Iya boleh kok kak," ucap Anna kemudian masuk kedalam pelukannya Ano.
Ano melepas pelukannya setelah puas memeluk Anna dan mengantarkan Anna sampai depan pintu.
"Semoga kamu selalu bahagia Anna," gumam Ano melihat punggung Anna yang sudah agak jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Family (Update lama banget baca cerita yg tamat aja)
Fiksi RemajaPoat ulang update lama baca cerita tamat aja. Anna Quensha V gadis berusia 16 tahun yang tinggal di panti asuhan Mutiara Kasih. Sejak kecil Anna sudah tinggal di panti ini bahkan keluarganya sendiri pun ia tak tahu. Entah dimana sekarang keluarga ka...