1. Iringan suara sholawat terdengar dari sebelah rumahku.
2. Tetanggaku baru saja kecelakaan dan meninggal kemarin, dan jenazahnya sedang dimandikan sekarang ini.
3. Sepertinya prosesi pemandian jenazahnya sudah selesai, karena iringan sholawat tadi sudah mulai berhenti.
4. Pintu rumahku dibuka, ibuku terlihat memasuki rumah dengan lengan baju yang sedikit disingkap.
5. "Udah selesai bu?" Tanyaku kepadanya. Beliau mengangguk pelan, "Iya, itu udah mau di sholat kan"
6. Ibuku tadi ikut memandikan jenazahnya karena yang meninggal itu perempuan.
7. Ibuku lalu pergi. Mau mandi katanya. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban sebelum akhirnya kembali fokus pada game yang sedang aku mainkan.
8. Perhatianku kembali teralihkan saat mendengar langkah kaki seseorang yang memasuki rumahku.
9. Aku melirik kesebelahku. Karlina-- teman sekaligus tetanggaku terlihat duduk dengan santainya di sebelahku. Ya... dia memang sudah biasa seperti itu sih.
10. "Kenapa?" Tanyaku pelan. Agak aneh karena biasanya Karlina akan cerewet apabila sudah bersamaku, bukannya malah diam tanpa sepatah katapun.
11. Karlina menggeleng pelan sambil tersenyum. "Gapapa, aku cuma mau pamitan sama minta maaf. Bilangin ke ibu kamu juga ya, aku mau pergi"
12. "Kemana?" Tanyaku lagi. Karlina hanya tersenyum tipis tanpa menjawan pertanyaan dariku. Aku memandangnya heran, tapi kemudian aku mengedikan bahu. Karlina memang suka tidak jelas.
13. "Eh, aku mau mandi dulu ya" pamitku padanya. Ini sudah jam 5 sore dan aku sudah merasa sangat gerah. Karlina mengangguk sebagai jawaban.
14. Setelah 30 menit lamanya, aku selesai mandi. Kulihat ruang tamu sudah kosong. Mungkin karlina sudah pulang.
15. Kulihat ibuku yang sedang bersiap keluar rumah, ku dekati beliau untuk menyampaikan pesan dari karlina.
16. "Bu, Karlina tadi pamitan katanya mau pergi"
17. Ibuku memandangiku kebingungan. "Loh, karlina kan baru aja meninggal. Itu jenazahnya aja baru mau dimakamin"
18. Dan detik itu juga kurasakan jika jantungku berpacu lebih cepat.