--4 Positif Thinking.

35 7 14
                                    

Larissa bergegas menuju kamar setelah sampai di rumah neneknya. Ia segera mengganti seragamnya dengan pakaian santai. Setelah itu ia bersihan dan turun ke lantai 1 untuk makan.

“Kok sepi ya?” Monolog Larissa.

“Mungkin mereka lagi tidur. Ah ya udah, penting makan.” Sambungnya.

Ya memang, setelah menjemput Larissa tadi, mamanya langsung ke kamar dan melanjutkan tidur siangnya. Sedangkan neneknya, ia sedang mendengarkan radio sambil rebahan di kamarnya.

Lalu Larissa membuka tudung saji
dan mulai makan. Setelah dirasa kenyang, ia mengakhiri sesi makannya dan beranjak ke dapur untuk mencuci piring. Dan kembali ke kamarnya untuk istirahat.

Larissa merebahkan tubuh mungilnya di ranjang kamarnya. Ia ingin merefreshkan pikiran dengan tidur siang. Mungkin 1 atau 2 jam cukup, pikir Larissa. Lalu ia mencari posisi tidur senyaman mungkin dan tak lama kemudian ia terbang ke alam mimpi.

TOK! TOK!

“Larissa, bangun!”

“Udah mau malam nih!”

“Engh..” Lenguh Larissa. Ia tampak berusaha membuka sedikit demi sedikit kelopak matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk.

“I-iya mah.”

Dengan kondisi yang masih setengah sadar, tangan Larissa bergerak-gerak ke samping seperti ingin menggapai sesuatu. Ia mencari ponsel nya namun tak kunjung ia dapatkan. Ia berniat untuk melihat pukul berapa sekarang, padahal jelas-jelas di kamarnya ada jam dinding. Mungkin ia juga ingin melihat notif? Maybe.

“Ish, dimana si!” Kesal Larissa.

Ia pun mengubah posisi tidur nya menjadi duduk dan kembali mencari benda pipih tersebut. Ia menengkurapkan badannya dan satu tangannya masuk menyusuri kolong ranjang. Tak lama kemudian ia bangkit dengan sebuah ponsel ditangannya dan sebuah foto lusuh. Foto itu ditemukan Larissa terbalik, jadi hanya bagian belakangnya saja yang terlihat.

“Apa ini?”

“Eh? 17-6?”

Angka di belakang foto tersebut membuat Larissa mengernyit bingung. Namun Larissa tidak ambil pusing untuk mencari tahu apa arti angka tersebut. Mungkin karena ia bangun tidur, dan nyawanya belum terkumpul? Maybe, hehe.

Masih dengan menggenggam ponselnya, Larissa berjalan ke meja belajarnya, tangannya tergerak untuk mengambil sebuah album foto dan menyelipkan foto tersebut tanpa berniat melihat siapa, orang yang ada di foto tersebut. Setelah itu ia mengembalikan album foto itu ke tempatnya. Meletakkan ponsel yang ia genggam di atas nakas, menunda niat awalnya dan kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubuhnya akibat aktivitasnya hari ini.

Tak butuh waktu banyak, hanya 15 menit saja Larissa menyelesaikan sesi mandinya. Segera ia ganti baju dan menyisir surai hitamnya yang kian memanjang. Setelah dirasa cukup, ia mengambil ponsel nya untuk melihat jam dan melihat notif. Walaupun ia tahu ponsel nya ini jarang sekali ada notif, apa salahnya mengecek, ya kan?

“Udah jam setengah 6 aja nih.”

“Hm, ga ada notif.”

“Ah, yaudahlah emang jomblo.”

Saat ingin meletakkan kembali, ponselnya tiba-tiba bergetar. Buru-buru Larissa melihat notif siapa yang muncul di ponselnya.

“Rara toh, tumben banget.”

Kemudian ia membuka aplikasi Whatsapp dan membuka roomchatnya dengan Rara.

Raraa:)
Udah bikin PR belum?

Larisa
PR apa? Emangnya ada?

Raraa:)
Ih, ada tau, dasar pelupa_-
Besok itu ada PR mat

Larissa
Oh iya, baru inget aku
Makasih wei udah diingetin

Raraa:)
Nah bagus, udah sono dikerjain, ntar kalo lupa siap-siap kamu dislepet ama pak sutris😂

Larissa
Eh, ngawur aja kamu
Aku bilangin pak sutris ah besok 😂

Raraa:)
Larissa!
Awas kamu yaa

Larissa
Nggak kok, candaa😂😂
Makasih yaa, udah diingetin

Raraa:)
Hem, okee

Begini, sedikit ku jelaskan, Rara ini memang tipe-tipe teman yang ceplas-ceplos pas udah akrab. Pas pertama ketemu aja kalem banget. Tapi pas udah kenal, hmm, begitu lah. Sama halnya dengan Larissa, mereka kelihatan akrab sekali kan? Kalau boleh ku bilang, Larissa ini tipe-tipe teman yang membalas perlakuan temannya, jadi kalau temannya akrab ke dia, Larissa pasti juga akrab. Ya, seperti teman pada umumnya. Ya gak?

Larissa kemudian mencari buku matematikanya, menggeret kursi belajarnya, mendaratkan pantatnya disana, kemudian menyalakan lampu belajarnya, dan mencari posisi senyaman mungkin untuk mengerjakan PR nya. Tak lupa juga ia memutar lagu BTS yang baru liris. Iya, Larissa ini memang Army. Baru tahu ya? Ya kan memang baru ku kasih tau.

Baru mendapat setengah soal, tiba-tiba Larissa lupa rumus. Karena Larissa mager untuk mengacak-acak tumpukan bukunya, ia mengambil benda pintarnya dan membuka aplikasi Google, berniat akan mencari rumus disana. Saat akan mengetikan rumus yang ia cari, atensi Larissa tiba-tiba teralihkan dengan sebuah artikel yang muncul di beranda Google nya.

‘Awas, jangan terlalu sering mempunyai negatif thingking. Begini dampaknya’

Karena tertarik, Larissa pun membuka artikel tersebut dan membacanya.

‘Dampak buruk negatif thinking antara lain, membuat kita lebih cepat kesal, marah, bahkan depresi. Kalau hal tersebut dibiarkan, perasaan bisa menjadi semakin buruk,dan semakin tidak produktif. Jangan sampai itu terjadi ya! Kekuatan pikiran juga punya peran yang penting’

Seketika Larissa teringat dengan beberapa kejadian terakhir yang membuat ia negatif thinking. Keadaan pun hening seketika, karena Larissa diam, tampak memikirkan sesuatu sambil menggigit ujung kukunya. Namun tak lama kemudian, ia memecah keheningan.

“Kebetulan banget. Bisa gitu ya?”

“Mungkin aku emang harus punya positif thinking sama hal-hal yang aku belum tau pasti kebenarannya. Ya mungkin Tuhan lagi ngingetin aku dengan cara yang kayak gini.”

“Aku jadi merasa bersalah sama Dareen. Aku gak tahu apa-apa tapi udah negatif thinking aja sama dia. Dareen di dunia ini kan banyak, belum tentu dia orang yang aku maksud. Papa Zaa juga belum tentu Papa Reza kan?” Ia bermonolog panjang lebar dengan dirinya sendiri. Larissa kembali terdiam sejenak lalu kemudian menghembuskan nafas kasar.

“Hm, oke Larissa, kamu ga boleh gitu lagi. Kamu harus bersyukur Tuhan masih ngingetin kamu dengan cara yang kayak gini.” Kedua sudut bibirnya terangkat, terlihat senyum manis di wajah Larissa.

----
Hai, aku udah up nih. Btw, jangan kaget ya, kalo pas di chat, Larissa sama Rara kelihatan akrab banget. Udah aku jelasin dibawahnya.

Maaf kalo ada typo, jangan lupa votment ya!
💜!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

F A L LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang