"Zahra,you okay?" tanya Eliza saat melihat wajah Zahra yang sudah pucat.
"I'm okay" jawab Zahra sambil tersenyum.
Hari ini hari senin,mereka sedang upacara saat ini. Berdiri ditengah lapangan dibawah sinar matahari pagi yang sangat terik dan mendengarkan amanat upacara yang sangat membosankan.
"Tanpa penghormatan,balik kanan bubar jalan!"
"Mau kekantin dulu ngga??" tanya Eliza pada yang lain.
"Ganti baju dulu kali ya,jam pertama kan olahraga" usul Rara.
"Oh iyaa. Yaudah ganti dulu ajaa" ucap Lea dan disetujui oleh yang lain.
Setelah ganti baju mereka masuk ke dalam kelas terlebih dahulu untuk menyimpan baju PSAS.
"Assalamualaikum,ketua kelas dipanggil sama Pak Ali" ucap seseorang dari luar di pintu depan.
"Waalaikumsalam"
"Aleta! bentar"
Saat Aleta berbalik badan tiba-tiba Ziva memanggilnya dari dalam kelas.
"Iya kenapa?" tanya Aleta membalikkan tubuhnya dan menghadap Ziva yang kini sudah berada dihadapannya.
Zahra yang melihat itu hanya bisa menunduk dalam-dalam lalu dengan depat keluar kelas meninggalkan yang lain lewat pintu belakang.
Kemarin Zahra sudah menceritakan semuanya. Kepada yang lain terkecuali Eliza,Aciel dan Alvin.
"Ada hubungan apa elo sama Kak Keanu?" tanya Ziva tanpa basa-basi.
Aleta nampak terkejut mendengar pertanyaan Ziva tapi sebisa mungkin Aleta untuk tetap terlihat tenang.
"Oh. Kenapa emang?" tanya Aleta balik.
"Elo sama Kak Keanu. Ada hubungan apa?!" ucap Ziva yang nada nya mulai naik.
Lea yang melihat itu langsung menghampiri mereka disusul oleh Eliza. Rara? sudah keluar tadi mengikuti Zahra.
"Eh ada Aleta. Lagi ngapain??" tanya Aciel saat melihat Aleta dan temannya sedang berbicara didepan kelasnya.
Aleta hanya menatap sekilas kearah Aciel lalu menatap Ziva kembali yang kini sedang menatap tajam ke arah Aleta.
Aleta menghembuskan nafasnya "Kita pacaran"
"Dari kapan?" tanya Ziva dengan tenang tapi tatapan nya semakin menajam.
Aleta nampak berfikir lalu berkata "2 bulan yang lalu"
plak.
Ziva menampar Aleta dengan kencang.
Lea terkejut. Eliza dan Aciel tidak kalah terkejut,pasalnya mereka berdua tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini.
"Ziva! Ngga usah main fisik. Kita bicarain baik-baik ya" tawar Lea dengan lembut.
Ziva meninggalkan mereka. Mata Aleta sudah memanas,tangannya memegang pipinya yang terasa berdenyut.
"Sorry ya ta,duluan" ucap Lea lalu langsung mengejar Ziva diikuti oleh Eliza dan Aciel.
Aciel ingin sekali mencegah aksi Ziva tadi tapi ia kalah cepat dan tidak menduga kalau Ziva akan sampai menampar Aleta dengan kasar seperti itu.
"Rara!! Ini Zahra kenapaa deh??" tanya Alvin khawatir yang kini melihat Zahra sedang menangis.
"Ziva. Harusnya tadi ngga usah pake tampar-tamparan segala" ucap Aciel dengan marah.
Zahra yang mendengar itu mendongakan kepalanya,menatap Ziva dengan tatapan bertanya-tanya.
"Hah? Siapa yang ditampar?" tanya Alvin terkejut.
"Aleta. Anak Mipa 1" jawab Aciel
"Ziva?" kini Zahra yang bersuara. Meminta penjelasan.
Ziva membuang nafas kasar lalu ikut duduk disebelah Alvin. Diikut dengan yang lain.
Mereka saat ini sedang dikantin,sehabis upacara biasanya memang ada jam istirahat 15 menit sebelum lanjut pelajaran pertama.
Alvin tadi sedang sarapan sendirian tiba-tiba Zahra datang dengan mata yang sudah memerah dan disusul oleh Rara.
Lalu saat Rara tiba dan duduk disebelah Zahra sambil berkata "Ra? you okay??"
Zahra langsung menangis dengan menangkupkan wajahnya ke meja kantin dan Rara hanya mengusap punggung Zahra pelan.
"Ada apa?? Coba jelasin ke gua sekarang!" ucap Alvin dengan serius.
"Gue kebawa emosi tadi. Mereka itu udah 2 bulan pacaran Ra!!"
"Gue kira Keanu itu orang baik,ngga bakal khianat kaya gini" lanjut Ziva
"Ziva. Lo tau kan Kak Keanu itu dijodohin bukan selingkuh" ucap Zahra pelan.
"Mana ada dijodohin kaya begitu. Mereka udah jalanin hubungan selama 2 bulan dan baru ngasih tau elo kemarin?? LOGIS NGGA SIH?!" tanya Ziva dengan nada yang mulai meninggi.
"Ziva.. jangan kebawa emosi gitu" ucap Eliza,berusaha menenangkan emosi Ziva.
Aciel merasa sangat bersalah saat ini. Alvin dulu sudah melarang hubungan Zahra dan Keanu dengan berbagai macam alasan. Tapu Aciel kekeuh mengatakan bahwa Zahra akan bahagia bersama Keanu.
"Udah Ciel.. ngga usah nyalahin diri sendiri. Belum jodoh aja ini mah" ucap Rara saat melihat raut muka Aciel yang nampak menyesal itu.
"Udah ya. Jangan nangis lagi Ra" ucap Alvin lalu mengusap puncak kepala Zahra.
"Ziva,istirahat nanti minta maaf ya ke Aleta. Ini bukan sepenuhnya salah dia dan elo udah bertindak gegabah tadi. Main fisik tetep aja ngga dibenerin pas lagi marah begitu" ucap Alvin menatap Ziva lembut.
Alvin kalau sudah begini sifat dewasa nya keluar banget. Tapi percayalah kawan,ini tidak akan bertahan lama.
"Zahra jelek banget lo anjir. Ganti muka dulu sono" ucap Alvin dengan nada meledek.
Yang lain hanya menatap tidak percaya kepada Alvin. Zahra sudah memajukan bibirnya kesal. Aciel tertawa kencang saat melihat wajah kesal Zahra.
"WOI! OLAHRAGA. PAK ALI NYA UDAH SEWOT TUH" teriak Radit -ketua kelas Mipa 2. Padahal jarak Radit sama meja yang mereka duduki hanya 5 langkah.
.
.
.RADITYA GUNADHYA
• Ketua kelas Mipa 2.
• Kalo ngomong suka ngegas.
• Hobinya kaya Aciel,kulineran. Kadang-kadang Aciel sama Rara suka ngajak Radit buat kulineran bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIP [1999] || REVISI ✅||
Randompersahabatan diantara anak manusia . . . enjoy it!!🤗