awal baru

24 3 0
                                    

"Rara pamit dulu ya, Bang el udah ngajak balik tuh" pamit Rara dan diangguki oleh yang lain.

"Balik juga yuk, udah sore nih" usul Zahra. Yang lain mengangguk menyetujui.

"Zahra. Gue ngga bisa nganter balik,Bunda udah nunggu didepan SMA katanya dia tadi kesana tapi gue nya ngga ada. Mau ada acara" ucap Alvin

"Ngga papa kok,gue bisa naik grab"

"Ra, balik bareng gue aja ayo. Kuningan City kan?" tanya Dava

"Iyaa,ayoo lah!"

"Duluan yaa semuanya" pamit Zahra dan Dava.

"Eliza!" panggil seseorang.

"Eh,Kak Varo. Lagi ngapain?" tanya Eliza saat melihat sang pacar sedang berjalan kearahnya.

"Ngga sengaja liat kamu disini,mau pulang ya? Bareng aku aja"

"Iyaa dong! Ayo pulang" ucap Eliza lalu tangannya digenggam oleh Varo.

"Duluan yaa!" teriak Eliza sambil melambaikan tangan yang satunya.

Mereka sudah diluar kafe saat ini. Lea hanya bisa cemberut. Pasalnya tidak ada yang menjemput nya ataupun mengajaknya pulang bareng.

"Lea, kesambet lo?"

"Sembarangan! gue ikut balik dong Ciel!" ucap Lea dengan nada memohon.

"Ngga Ngga! rumah elo jauh banget sekarang sih! gue udah ditelpon nih sama Om, nyuruh balik katanya mau maghrib tapi masih diluar" tolak Aciel.

"Lagian suruh siapa pindah rumah!" ucap Lea sewot.

"Bareng gue aja lagi, Le. Searah juga" tawar Rion dan dibalas senyum bahagia oleh Lea.

"Terbaik Rion mah!! hayukk atuu" ucap Lea lalu menarik tangan Rion menuju mobil.

"Duluan Baciel!!" Teriak Lea dari dalam mobil sambil melambaikan tangan.

"Heh? Baciel apaan deh??" tanya Aciel sewot.

"Bantet Aciel. Hahah"

"Sialan,ngga nipak!" ucap Aciel dengan kesal. Lea hanya menjulurkan lidah sebagai balasan dan menutup kaca pintu dan duduk dengan tenang.

"Buruan yon, keburu maghrib" titah Lea dan dituruti oleh Rion tanpa keberatan.

Mereka satu persatu mulai membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing.

.
.

Selama perjalanan pulang baik Dava maupun Zahra tidak ada yang berbicara. Sesekali Dava melirik kaca spion untuk melihat Zahra.

"Ra" panggil Dava pelan. Zahra tidak mendengarnya karena memang sedang dijalan dan memakai helm.

"Zahraa!" panggil Dava kini berteriak.

"Iyaa kenapa?" tanya Zahra agak mendekat agar tidak perlu berteriak.

"Gapapa manggil doang. Abis nya diem-diem terus" ucap Dava yang masih terdengar oleh Zahra.

"Eh.. Lagi dijalan soalnya,takut ganggu konsentrasi elo pas lagi nyetir" ucap Zahra dan Dava hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Rumah putih didepan berhenti ya Dav" ucap Zahra.

Dava pun memberhentikan motor nya dan menurunkan Zahra.

"Makasih ya,Dava" ucap Zahra sambil memberikan helm nya pada Dava.

"Ongkosnya mau pake gopay apa bayar ditempat, mba?" tanya Dava dengan nada becanda.

"Hahaha. Via dana saja, mas" balas Zahra dengan candaan pula.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDSHIP [1999] || REVISI ✅||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang