02-She is

18 4 2
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Teriknya matahari tak menghalangi seorang gadis yang tengah memacu tungkainya menjadi lebih cepat berlari. Keringat telah bercucuran melalui dahi, pelipis, turun hingga ke lehernya. Sesekali mengusapnya menggunakan punggung tangannya.

Dirinya pun berkali-kali menabrak orang-orang yang tengah berjalan disekitar trotoar untuk pejalan kaki, tak luput juga ia meminta maaf walaupun sebagian ada yang mengamuk lantaran tak salah apa-apa ditabrak olehnya.

"Aish, Yoongi sialan" umpatnya dengan napas terengah-engah.

Jika saja dirinya tidak bermain game online hingga larut malam pasti ia tidak akan bangun kesiangan. Jika saja dirinya tidak lupa kalau hari ini ada kelas pasti tidak akan sampai berlari seperti ini. Jika saja dirinya ingat kalau ada janji dengan lelaki Min sebelum kelas dimulai ia tidak akan menerima panggilan telepon dari lelaki itu dan menyuruhnya bergegas dalam dua puluh menit.

Dalam jangka waktu yang pendek baginya mengingat jarak rumah dan fakultas sangatlah jauh, tidaklah cukup untuk sampai ketempat yang ditujunya beberapa menit lagi. Jika waktu normal ia butuh waktu setengah jam lebih untuk sampai kampus.

Yoongi sangat gila memberi waktu yang sedikit untuknya sampai tepat waktu. Dirinya merutuki lelaki dingin itu disetiap pacuan langkahnya. Tinggal lima menit saat ia memeriksa jam tangannya, sudah pasti ia tidak akan sampai tepat waktu jarak kampus masih kurang beberapa meter lagi.

Akhirnya Cha Yeolra, nama gadis itu sampai dipelataran kampus. Ia berhenti sejenak untuk menetralkan napasnya yang terengah, sembari membungkukkan badan dengan tangan menumpu lutut. Menggeram sesaat sebelum melanjutkan berlari kecil masuk kedalam gedung menjulang tinggi didepannya.

Sesampainya pada lapangan indoor milik kampus dirinya menetralkan kembali napasnya. Paru-parunya kembang kempis sangat cepat. Irisnya bisa menangkap seseorang ditengah lapangan yang tengah mendrible bola basket dengan santainya. Orang yang membuat dirinya buru-buru dikejar waktu malah terlihat asyik sendiri.

"Kau terlambat" teriak pria Min itu masih mendribel bola lantas mengarahkan pada ring dengan tepat sasaran dari jarak jauh.

Yeolra mendengus, dirinya berjalan mendekat setelah melempar tas selempangnya kesembarang arah. Tak peduli ucapan pria itu selagi dirinya mendudukan pantatnya pada lantai lapangan. Menselonjorkan kaki sembari mengusap keringat yang mengalir disekitaran wajah dan lehernya.

"I don't give a shit, Yoon. Hanya dua menit saja, jadi aku tidak terlambat" ucapnya tak acuh sembari mengusak surai pendek selehernya yang lepek karena keringat.

"Terserah" Yoongi mendekat kearah gadis itu berada, dengan santai melemparkan bola basket yang dipegangnya pada Yeolra membuat gadis Cha itu kelabakan saat menangkap bola karena dirinya belum siap. "Kalahkan aku sebelum kelas dimulai"

Yeolra menatap kesal Yoongi yang berdiri diri dihadapannya. "Ya! Kau tidak ada rasa kasihan padaku apa? Biarkan aku ini istirahat dulu, kau tidak tahu rasanya kakiku akan patah"

QUAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang