01-Prolog

33 5 3
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Seorang pria berdiri didepan lemari kaca yang berisikan abu jenazah beserta foto wanita yang pernah menjadi istrinya. Wanita itu telah tiada saat melahirkan sang buah hati yang tengah berada dalam gendongannya sekarang. Meninggalkan segala kenangan yang mereka pupuk dalam memori sang pria.

Dirinya berusaha tegar dihadapan sang buah hati yang tengah terlelap dalam gendongannya. Rela tidak rela membiarkan sang istri pergi tanpa melihat pertumbuhan sang buah hati kedepannya. Dirinya telah berjanji akan merawat anak yang telah dititipkan sang istri dengan sangat baik.

Tuhan sangatlah baik telah memulangkan istrinya terlebih dahulu. Memanjatkan do'a agar sang istri tenang dialam sana, semoga tuhan menyayangi istrinya sebagaimana dirinya sangat mencintai istrinya.

"Jaga dirimu baik-baik Min Seolhwa, akupun akan menjaga diriku sendiri disini dan juga anak kita dengan baik. Terima kasih telah melahirkan buah hati kita yang cantik seperti dirimu. Tetap ingatlah bahwa aku mencintaimu"

Min Yoongi menatap sendu foto sang mendiang istri lantas membungkukkan badan memberi penghormatan terakhir sebelum meninggalkan tempat bersemayamnya sang istri. Berjalan pelan menuju parkiran agar bayi dalam gendongannya tidak terusik dengan gerakannya.

Setelahnya dirinya memasuki mobil bagian penumpang yang didalam ada seseorang tengah menunggunya sedari tadi, tak lain adalah ayah mertua dari mendiang istrinya. Walaupun istrinya sudah meninggal lantas tak jua memutus hubungan keluarga dengan sang mertua.

Ayah Seolhwa sangat baik kepadanya berperan penting dalam hidupnya juga. Saat masa perkuliahan dulu ayah Seolhwa pemilik fakultas tempatnya menimba ilmu, tak luput juga putrinya yang juga sekampus dengannya beserta sahabat perempuannya.

"Nak Yoongi, apa sudah makan siang?" tawaran sang ayah mertua tak akan ditolaknya karena dirinya pun sangat kelaparan.

"Belum, yah"

Pria yang sudah menginjak usia kepala empat yang tengah menyetir itu mengulas senyuman lebarnya. Lantas melirik Yoongi dari kaca kecil yang tengah menepuk kecil pantat anak semata wayangnya.

"Baiklah mari kita makan terlebih dahulu sebelum pulang" seru tuan Lee dan menambah kecepatan laju mobilnya.

Yoongi terkekeh dibelakang, ayah mertuanya sangatlah bersemangat walaupun sudah tampak berumur berbanding terbalik seperti putrinya yang kalem. Mungkin istrinya itu mirip dengan ibu mertuanya yang telah pergi meninggalkannya.

Ah, akhirnya istrinya bisa bertemu sang ibu. Pasti tengah bertukar rindu atau mungkin saling sayang menyayang. Yoongi tahu bahwa sang istri sangat merindukan ibunya dan ia selalu siap sedia jika sang istri mendadak memasang wajah sendu kala mengingat wajah ibunya dulu.

Netra Yoongi menatap buntalan manusia dalam dekapannya. Mencium pipi sang anak sejenak lantas tersenyum cerah mendapati anaknya tampak bergerak sedikit. Mencari kenyaman dalam dekapan sang ayah.

"Min Yeolra, ayah akan mendidikmu sepenuh hati sesuai janji ibumu"

°°°

Prolog dulu guys :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog dulu guys :v

©chamsaeie

QUAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang