4. Slowly Little by Little

807 117 62
                                    

-Cerita ini hanya fiktif belaka, lahir dari pemikiran gue sebagai penulisnya. Para plagiator ingat, karma itu datengnya enggak pake permisi-

***

               Ify menggigit pulpen sambil memperhatikan kertas, buku catatan, dan buku paketnya yang sedang terbuka lebar. Tangannya meraih kertas tugas dan buku paketnya, netranya bergulir untuk mengecek apakah semua pertanyaan untuk tugas biologinya sudah terjawab semua. Setelah dirinya merasa semua pertanyaan sudah dia jawab, tangannya bergerak untuk merapihkan dua benda itu.

             "Hah, selesai juga!" gumam Ify. Tangan gadis itu direntangkan ke udara, usahnya untuk mereggangkan otot tangannya yang serasa ditarik – tarik akibat terlalu banyak menulis. 

            Mulai dari mencatat ketertinggalan materi pelajaran biologi dari buku catatan Shill yang dipinjamnya, lalu mengerjakan tugas biologinya yang lumayan banyak.

            Ify merasa lega ketika tugas individunya sudah selesai dikerjakan, berasa terbebas dari hutang rasanya. Tangannya lalu meraih ponselnya yang sedari tadi tidak disentuhnya. Sebuah usaha agar dirinya fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan. Ada beberapa pesan masuk disana, salah satunya adalah dari grup tugas kelompok biologinya.

Tolong dibuka (4)

Leonardo Candra : Om gue bilang, besok dia bisa diwawancara. Tapi sore,

Kayla Saskara : eh besok tuh hari apa sih

Leonardo Candra : Rabu Kay,

Kayla Saskara : Oh iya, sorry sorry, gue suka lupa hari.

Leonardo Candra : Dasar pikun.

Kayla Saskara : Sialan lo.

Alexandrio Adikusumo : Jam berapa Le?

Alexandrio Adikusumo : Biar bisa gue list pertanyaan yg perlu ditanya,

Alexandrio Adikusumo : Biar terarah wawancaranya

           

              Ketika pesan itu masuk, jemari Ify secara refleks menekan nama kontak Rio, membawanya pada kolom pesan pribadi, tanda online terlihat disana. 

               Enggak, enggak.

               Ify bukan mau mengirimkan Rio pesan kok. Dia cuma mau melihat display picture Rio saja, salah satu kebiasaan yang tidak sengaja dia lakukan dari kemarin, sejak menyimpan kontak cowok itu.

                Foto yang dipasang cowok itu tentu masih sama seperti kemarin—Rio kan bukan cewek, yang hobinya gonta – ganti profil picture. Foto itu diambil dari samping. 

               Terlihat disana Rio sedang duduk sambil memegang sebuah kamera digital yang di arahkan keluar jendela kendaraan yang sedang di tumpanginya. Rio terlihat ganteng banget deh, padahal mukanya aja enggak kelihatan.

               Ify sedang fokus meperbesar foto Rio itu, ketika tiba – tiba sebuah tanda panggilan tertera disana. Membuat Ify refleks melempar ponselnya itu sambil berseru, "Huaaa kaget!"

               Ify mendadak deg – degan, itu tadi jarinya beneran hanya memperbesar foto Rio kan? Bukan menekan tanda panggilan ke nomor cowok itu?

              Gadis itu mendekati ponselnya yang masih berdering, lalu segera menghembuskan napas lega ketika melihat memang ada penggilan masuk untuknya. Bukan karena jarinya yang salah pencet di kontak Rio. Tertera Chrishilla Daniswara, sebagai id caller-nya.

THE HEIRS (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang