BAB 3

10 2 0
                                    

HATI-HATI BANYAK RANJAU TYPO!
HAPPY READING!
Vote & comment ya💜

Kenzo sudah berkali-kali melirik arloji ditangannya. Awalnya ia ragu apakah Nako menerima ajakannya. Karena ia tau ini terlalu mendadak. Tapi diluar dugaan. Nako menyetujii ajakannya.

Ia tak tau ini hal yang baik atau buruk tapi Kenzo sangat menantikan hari ini. Sudah lebih dari 2 menit dari waktu perjanjian dan Nako belum juga menampakkan diri.

Kenzo mengecek ponselnya siapa tau Nako mengirimkan pesan atau sesuatu lainnya.

Suara langkah terdengar berhenti tepat disebelah Kenzo. Membuatnya mendongak dan tersenyum simpul.

Akhirnya orang yang ia tunggu datang juga. Nako berdiri tepat disebelahnya.

"Maaf aku terlambat," ucap Nako menunduk.
"Tidak tidak. Harusnya aku yang meminta maaf karena memintamu jauh jauh datang kemari."

Kenzo mengamati Nako dari atas hingga bawah. Gadis itu terlihat sangat simpel. Dress hitam dengan motif bunga dan juga mantel yang ia kenakan untuk mengurangi hawa dingin musim gugur. terlihat pas dengannya.

Dari sepengamatan Kenzo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sepengamatan Kenzo. Setelah sekian lama tak bertemu dengannya. Nako tidak banyak berubah. Hanya dia terlihat lebih kurus. Rambut panjangnya selama SMA yang dipotong jauh lebih pendek. Dan terlihat lebih manis.

Kenzo mengalihkan tatapannya setelah menyadari bahwa dirinya membandingkan Nako SMA dengan Nako yang sekarang.

"Jadi ?"

Kenzo menengok seketika mendengar Nako mengeluarkan suara.

"Kita beli minum dulu." Jawab Kenzo.

Tanpa mendengar respon Nako, Kenzo sudah berjalan meninggalkan Nako.

Nako berjalan tepat dibelakang Kenzo. Tak pernah ia bayangkan dia dan Kenzo akan pergi berdua seperti ini.

Bukan kencan tentu saja. 

Hanya menyelesaikan suatu urusan mungkin.

"Kau mau minum apa ?" Tanya Kenzo menengok kearah Nako yang ada dibelakangnya.

Nako melirik Kenzo hanya sepersekian detik lalu ia memalingkannya lagi, "air mineral,"

"Hanya itu?" Tanya Kenzo memastikan. Dan diangguki oleh Nako.

Setelah membeli minum, Kenzo mengajak Nako pergi ke salah satu taman. taman ini cukup luas. Ada beberapa tempat duduk yang tersedia. Ada juga jalur sepeda disebelah sungai kecil.

This Heart That ScreamedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang