Have fun gaes.
=================
Irish menatap seseorang dihadapannya tanpa ekspresi. Sedangkan yang dihadapan irish sedang menunggu jawaban dan berharap jawaban tersebut membuatnya bahagia.
"Jadi gimana irish, yes or no?" Tanya orang tersebut dengan berharap tinggi.
"Sorry" Ucap irish menatapnya datar lalu meninggalkan tempat tersebut.
Irish berjalan menuju kelasnya dengan santai, seperti tidak terjadi apa apa. Masih setia dengan aura dinginnya, irish terus berjalan tanpa memperdulikan tatapan siswa siswi yang beragam macam ekspresi.
"Gimana rish? Lo terima?" Tanya Citra.
"Ih gimana sih lo cit, mana mungkin irish terima" Ucap Devina dengan muka polosnya.
"Emang, irish nerima cowo? Udah keitung sama gue, ini yang ke 75 irish nolak cowo, kalo ada 1 lagi jadi rokok tuh cowo" Ucap keysa nyawur.
"Haa? Ko rokok si sa ini kita bahas irish yang ditembak cowo bukan bahas rokok, bego lo yah" ucap devina. Keysa dan Citra hanya bisa mengelus dadanya sedangkan Irish acuh hanya memainkan hpnya.
Citra, devina dan keysa merupakan sahabat irish. Namun dari ketiga orang tersebut irish lebih dekat dengan citra, karena citra sahabat dari masih duduk dibangku sekolah dasar.
"Rish? Lo dengerin kita ngomong gak si?" Tanya citra.
"Mau gue jawab apa citra? Kalian udah tau jawabannya" ucap irish sambil menatap ketiga sahabatnya.
"Ihh padahal kan yang nembak lo Ka Agra ketua dance yang gantengnya ah gak bisa diungkapin deh" Ucap Devina dengan ekspresi senangnya.
"Kalian udah tau kan gue paling males dengan namanya PACARAN" Ucap irish dengan menekankan kata terakhirnya. Ketiga sahabat irish hanya mengangguk.
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, irish lalu fokus dengan hpnya. Devina dan keysa lalu menghadap depan, kebetulan mereka berdua duduk didepan irish dan citra.
---------------------
Bel istirahat sudah berbunyi, semua siswa yang sibuk memperhatikan para guru mengajarpun kini bisa bernafas lega. Begitu pula dengan Irish dan ketiga sahabatnya itu, mereka merasa lega karna terbebas dengan guru killer nya itu.
"Oke anak anak jam saya sudah selesai, minggu depan kita tes" Ucap Bu Lidya dan seketika murid murid yang sedang ia ajar mengangguk pasrah.
"Silahkan istirahat" perintah bu lidya. Dan mereka berdiri dan menuju kantin. Namun tidak dengan irish dan ketiga sahabatnya mereka masih setia duduk dibangku mereka masing masing.
"Ihh perut gue dah bunyiii, pertandaa cacing kesayangan gue pengen dikasih asupannn, sabar yaa sayang'' ucap devina sambil mengelus perutnya. Keysa memutar bola matanya malas. Citra yang mendengar celetukan devina hanya terkekeh, irish pun yang mendengar hanya tersenyum.
"Yaudah yuk gaes kita kekantin" Ajak irish. Mereka mengangguk lalu berdiri dan berjalan menuju kantin.
Sepanjang jalan menuju kantin banyak yang menyapa irish dan sahabatnya itu, tak sedikit siswa yang menyapa mereka terutama irish.
"Iya gue emang cantik ko" ucap lirih devina. Keysa yang mendengar langsung menoyor kepala devina.
"Aduh kasar banget si lo ke gue" kesal devina dan membalas menoyor kepala keysa. Irish dan citra terkekeh melihat ke dua sahabatnya itu bertengkar.
"Lagian ya siswa disini nyapanya irish doang bukan lo, kepedean banget lo heran gue" Ucap keysa sambil mengelus kepalanya.
"Serah gue lah, dasar upil kucing" ledek devina.
"Ehh sebentar emang kucing punya upil yah? Punya lah ya kan punya hidung" Tanya dan jawab devina pada diri sendiri. Irish, citra dan keysa yang mendengar itu langsung tertawa terbahak bahas. Semua siswa siswi yang melihat ke empat sahabat itu terpanah terutama dengan irish yang jarang sekali tertawa ditempat umum.
Sesampai dikantin mereka duduk ditempat yang kosong. Keysa dan citra memesan makanan sedangkan irish dan devina duduk dengan manisnya menunggu pesanan. Setelah menunggu sedikit lama pesanan pun datang. Dan mereka makan dengan diselingi candaan.
"Ihh telor ceplok lo kagak dimakan buat gue aja ya ris kan lo kagak suka" Ucap devina sambil mengambil telor ceplok yang ada dipiring irish.
"Kebiasaan lo dev, eh iya maap rish gue lupa lo kagak suka telor tadi cepet cepet takut lo udah laper hehe" ucap Citra.
"Iya gapapa cit, gue mau beli minum lagi bentar" ucap Irish. Saat sudah Irish sudah berdiri dan akan beli minuman tiba tiba seseorang yang tersandung dan minuman yang dipegang orang tersebut terjatuh dibaju putih irish. Irish dan sahabatnya yang melihat itu kaget bukan main dan orang orang yang dikantin.
"Hee lo jalan kagak pake mata atau bijimana?!" Ucap Keysa marah.
"Emang! lo punya mata kaki kan? gunain lah!" Ucap Devina. Keysa menatap tajam devina masih sempat sempatnya dia bercanda.
"Ka Iren, lo gimana sih baju irish basah tuh" kini citra yang angkat bicara dengan kaka kelas itu.
"Ga sengaja sorry, lagian kena baju ini, sorry ya irish" Ucap iren tersenyum miring. Irish yang melihat iren tersenyum miring reflek mengepalkan kedua tangannya, menahan emosi.
Iren dan sahabatnya berjalan begitu saja tanpa memperdulikan irish yang emosi. Citra yang melihat itu ikut emosi ingin mengejar iren. Namun ditahan oleh irish.
"Oh ya, anak sok kecantikan ke lo tuh pantes dapetin ini semua!" Ucap iren tiba tiba dan kemudian lanjut berjalan.
------------------------
Kini irish sedang di wc untuk mengganti seragamnya. Setelah selesai mengganti seragamnya kemudian irish pergi menuju kelasnya. Belum sempat sampai kelas, irish menaikan alis kirinya saat melihat seorang perempuan yang ada didepannya.
"Gue minta maaf sama kelakuan sahabat gue tadi" ucap perempuan itu. Irish berdecak.
"Bukan lo yang harus minta maaf" ucap irish lalu langsung berjalan namun baru satu langkah perempuan itu memegang tangan irish. Saat tangan irish dipegang perempuan itu sesaat seperti ada getaran listrik. Tak lama perempuan itu melepas pegangannya.
"Sorry, emang bukan gue yang harus minta maaf ke lo, tapi iren sahabat gue dan ya harus gue yang minta maaf sebagai sahabat yang baik" Ucap perempuan itu.
"Udah ka? Gue mau kekelas" ucap Irish dan lanjut berjalan. Sesampaimya dikelas irish duduk dan seperti tidak terjadi apa apa.
-----------------------
Irish berlari kecil saat memasuki rumahnya. Ia sangat lapar dan lelah, ia sangat ingin merebahkan badannya yang cape.
"Mahh Irish pulang" Ucap irish sedikit berteriak. Irish mengerutkan dahinya tanda ia sedang bingung, tidak biasanya mamahnya tidak menjawab. Saat sampai di ruang tamu irish kaget mematung saat melihat adegan didepannya.
"MAMAH?!" Kaget irish. Mamah irish yang mendengar anaknya teriak juga tak kalah kaget, orang yang didepan mamahnya irish juga sama kagetnya. Irish berlari ke kamarnya, saat akan sampai kamarnya irish tersandung dan hampir jatuh. Namun irish bisa menyeimbangi tubuhnya.
"IRISHH" Panggil lira mamah irish.
Sesampainya dikamar, irish menutup pintu dan bersender dipintu dan jatuh lemas. Apakah irish salah liat? Namun itu sangat nyata sungguh nyata. Tak lama pintu kamar irish ada yang mengetuk. Irish tidak peduli. Ia memeluk kedua lututnya dan membenamkan kepalanya dikedua lututnya. Itu gak seharusnya terjadi. Itu gak mungkin. Irish terus saja mengatakan jika itu tidak mungkin. Tapi itu nyata.
"Mah itu salah hiks" gumam irish

KAMU SEDANG MEMBACA
I Luv You (gxg)
Dla nastolatków"Kamu beneran suka sama aku?" "Iya" "Ko ekspresinya gak meyakinkan si?" "Gak harus semua diungkapkan dengan ekspresi melainkan dengan perasaan tulus" Amara bungkam dengan ucapan Irish.