Sudah terlihat semburat jingga ketika Yeonmi berjalan keluar dari gedung sekolah. Gadis itu sedikit merenggangkan otot tangan dan lehernya. Tempat ini sudah terlihat sepi. Hanya satu dua orang saja yang Yeonmi lihat. Seohyun? Dia sudah lebih dulu pulang bersama Hoseok. Dan ia memang selalu seperti ini, sendirian.
“Pulang bersama?” ucap seorang gadis dibelakang Yeonmi.
Yeonmi menghentikan langkahnya, suara itu terdengar begitu familiar. Ia pun segera menoleh.
Alisnya mengerut bingung, Taehyung dan Eunrin sudah berdiri tepat dibelakangnya.
Taehyung berdecak sebal sambil menyisir rambutnya ke belakang.
Sial.Ternyata Eunrin masih bisa mengejarnya setelah ia susah payah menghindar.
“Aku harus mengantarkan dia” ucap Taehyung sambil melirik ke arah Yeonmi.
Yang dilirik pun langsung menoleh, terkejut. Tak mengerti dengan ucapan namja didepannya ini. Ia hendak bersuara menentang, namun Taehyung langsung mendekatinya dan merangkul bahunya. Seakan tahu apa yang akan Yeonmi lakukan.
Eunrin menatap mereka aneh, alisnya terangkat sebelah.“Ahh dia benar kekasih mu?”
“Ya”
Yeonmi menjerit dalam hati, rahangnya mengeras. Masih tak mengerti, apa yang sebenarnya ada di otak laki-laki itu? Kurang jelaskah ucapan penolakannya tadi?
Eunrin terkekeh, ia menatap Yeonmi sekali lagi dari bawah keatas, meremehkan. Tangannya ia lipat didepan, dan gayanya benar-benar sombong.
“Kau yakin gadis ini kekasihmu? Sebenarnya itu meragukan. Eumm, tapi.. ada yang lebih penting, kurasa seleramu memburuk?” ucap Eunrin dengan santainya.
Taehyung tersenyum miring.
“Katakan siapa gadis yang lebih buruk daripada kau? Kurasa sudah tidak ada lagi” ucap Taehyung. Ucapan yang begitu menusuk bagi Eunrin. Ekspresi gadis itu langsung berubah sendu, ia menghela napas.
“Berapa kali lagi aku harus meminta maaf padamu? Aku menyesal, ayo kita mulai lagi dari awal” Eunrin memohon. Yeonmi mengalihkan pandangan dari mereka berdua. Memangnya apa ini? pertunjukan drama gratis?
“Ck. Bukankah seharusnya sekarang kau senang bisa bebas berhubungan dengan laki-laki itu? Sudahlah aku punya seseorang yang lebih penting daripada kau sekarang” Taehyung langsung membawa Yeonmi berbalik dan melangkahkan kaki pergi dari sana, tidak mau mendengar perkataan apapun dari lawan bicaranya itu.
Eunrin menggeram kesal melihat mereka berdua pergi. Namun kemudian, ia tersenyum miring.
“Bukan seperti itu cara mematahkanku, Kim Taehyung”
/ / /
“Ya! Ya! Apa maksudmu tadi?! Kau masih belum paham dengan ucapanku?!” teriak Yeonmi ketika mereka sudah mulai keluar dari lingkungan sekolah.
Taehyung masih terus menariknya, dan ia sama sekali tak menjawab.
“Kau benar-benar tuli?! Ya! Aku sedang berbicara padamu!” ucapnya lagi namun masih saja diabaikan.
“YA!” teriak Yeonmi geram, ia menghempaskan tangan Taehyung yang tadi menggenggamnya. Taehyung berbalik.
“Ck. Kau bodoh? Bahkan sebenarnya aku tidak perlu bertanya padamu. Orang-orang sudah mengetahuinya, bagaimana bisa aku menariknya lagi?” jawab Taehyung.
Yeonmi menganga. Tubuhnya seakan melemas, artinya satu lagi masalah benar-benar menghampiri dirinya.
“Itu urusanmu! Kenapa juga kau tiba-tiba melakukan h-”
“Cukup lakukan peranmu dan kau bisa minta apapun dariku, kecuali hal konyol. Aku tidak menerimanya. Oke? Deal.” ucap laki-laki itu dan langsung berbalik pergi dari sana. Sama sekali tidak membiarkan Yeonmi mengatakan sepatah katapun.
“YA! BAGAIMANA BISA KAU MENGAMBIL KEPUTUSAN SENDIRI?!” teriak Yeonmi. Seperti biasa, Taehyung mengabaikannya.
“Ck! Bisa-bisanya orang-orang menyukai laki-laki seperti itu? Pemaksa, sombong, tidak berekspresi, menyusahkan pula”
Yeonmi menyibakkan rambutnya kebelakang, sekarang bagaimana? Malas sekali ia mencampuri urusan orang.
Masih dengan kesal ia berjalan menuju halte bus, berniat untuk pulang.
Namun tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Tak hanya sekali dua kali tapi terus menerus. Kesal dengan hal itu, Ia segera merogoh saku seragamnya. Ternyata banyak sekali notifikasi pesan yang masuk dari nomor-nomor tak dikenal.
Yeonmi kembali menganga membaca semua pesan yang berisi umpatan untuknya. Ia tak habis pikir dengan semuanya ini.
Ia mendongak, menggigit bibir bawahnya menahan geram. Sungguh, dunia seakan runtuh menimpanya.
“CK. SIALAN!”
¤▪︎¤▪︎¤
Hai, aku balik lagi!
Jangan lupa vote dan ramaikan comment ya!Oh iya, aku bakal up setiap hari rabu dan sabtu yah!
Thanks yang udah mampir baca, semoga suka💜,cuvies
KAMU SEDANG MEMBACA
•Too Pain To Fine• [KTH]
Fanfiction[Hiatus] Sejak awal semuanya memang sudah buruk. Aku benci dia, aku benci takdir, dan aku benci diriku. Aku benci dia yang tanpa perasaan mengikisku. Aku benci takdir yang tanpa ampun menumbuk, menghacurkan aku. Dan aku benci diriku yang selalu kal...