2.

55 28 31
                                    

“Hey! Apa maksudmu tadi?! Akh! Kau menyakiti tanganku!”

Akhirnya Yeonmi berani bersuara. Walau tubuhnya berusaha menolak, terpaksa kakinya terus bergerak cepat. Suasana yang semakin meredup membuat gadis ini mengedarkan pandangannya menatap sekitar.

Bangunan paling belakang dengan pohon-pohon rimbun disebelah kirinya. Tempat yang menakutkan, dan yang lebih menakutkan hanya ada mereka berdua disini.

“Ya! Apa maksudmu membawaku kesini? Apa maumu?!” pekik Yeonmi sekali lagi.

Namun tanpa peduli Taehyung terus menarik lengan mungil itu, mengarah pada satu bangunan yang tidak utuh. Hanya ada empat pilar penyangga di setiap sudut dan atap kerucut, bangunan terbuka tanpa sedikitpun dinding.

“Y-ya! Apa kau bisu?! Atau tuli?! Kenapa diam saja?!”

“Ck. Diamlah.”

Jujur saja, Yeonmi merinding setiap mendengar suara laki-laki itu.

Taehyung menghentikan langkahnya, ia melepaskan tangan Yeonmi dan berbalik menghadap gadis itu.

“Akh”  Yeonmi mengusap pergelangan tangan kanannya yang ternyata memerah. Ia hanya bersyukur bukan lengan kiri yang penuh goresan yang laki-laki itu cekal.

Yeonmi menatap namja didepannya ini dan menghela napas kesal. Kedua tangannya Ia lipat didepan.

“Baiklah, katakan ap-”

“Berpura-puralah menjadi kekasihku”

Tepat. Yeonmi yang masih menganga langsung mengerutkan alisnya, tak mengerti.

“Apa? Apa katamu? Berpura-pura menjadi kekasihmu? Aku?”

Taehyung mengangguk. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana.

“T-tiba-tiba? Kau gila?! Aku bahkan tidak mengenalmu! Jangan bercanda!” ucap Yeonmi bertubi-tubi. Ia terkejut, bahkan ini pertama kalinya mereka saling bicara.

“Aku bisa mempercayaimu” jawab Taehyung kelewat santai.

“Semudah itu?” tanya Yeonmi lagi-lagi tidak percaya.

Taehyung hanya menaikkan sebelah alisnya, cuek. Entahlah, ia rasa ia harus mengambil cara ini.

“Tapi kenapa? Kenapa aku harus seperti itu?”  ucap Yeonmi. Taehyung menghela napas, malas harus menjelaskan.

“Pentingkah?”

“Tentu. Aku tidak bisa asal menerima perintahmu” jawab Yeonmi. Taehyung menyisir rambutnya ke belakang.

“Ck. Gadis yang kau lihat tadi Eunrin. Dia mengkhianatiku, aku memutuskan hubungan dengannya, tapi dia tidak bisa menerima keputusanku. Seperti yang kau lihat tadi dia masih menginginkan aku kembali padanya” jelasnya.

Yeonmi mengerutkan alisnya.

“Lalu apa urusannya denganku?”

“Membantuku agar dia berhenti”

“Dengan berpura-pura menjadi kekasihmu?”

“Ya”

Yeonmi terdiam sebentar, ini terlalu tiba-tiba. Banyak resiko yang akan ia ambil jika menerimanya. Bagaimanapun namja ini populer dan pastinya memiliki banyak penggemar diluar sana. Jelas terlihat dari wajah tampan nya. Bagaimana jika nanti ia diteror, diuntit, atau dibully hanya karena membantu laki-laki ini.

Yeonmi menggeleng, hanya membayangkan saja sudah membuatnya bergidik ngeri.

“Aku tidak bisa” jawabnya kemudian berbalik, hendak pergi dari tempat ini.

Tapi Taehyung kembali menahan Yeonmi.  Sebenarnya ia sedikit terkejut karena penolakan ini.

“Kenapa?” 

Yeonmi berbalik. Ia menghela napas sembari menggigit bibir bawahnya, pandangannya beredar berusaha merangkai kata-kata yang masuk akal.

“Sudah jelas aku tidak mengenalmu, dan aku tidak mau berurusan dengan kehidupanmu, mantanmu, apalagi penggemarmu. Kau mau bertanggung jawab jika mereka mencelakaiku? Aku tahu kau bukan seorang siswa biasa disekolah ini”

Taehyung diam sebentar, ia berdecak kemudian menghela napas berat.

Benar juga, ia tidak memikirkan itu. Tapi siapa peduli?  Yang terpenting masalahnya selesai.

“Ya, aku jamin” ucap Taehyung.

Yeonmi kembali terdiam.

“Kuharap kau mau membantuku” lanjutnya. Yeonmi masih diam, berpikir.

“Kau boleh meminta apapun” ucapnya lagi masih berusaha membujuk. Berharap Yeonmi mau merubah keputusannya.

“Simpan saja semuanya. Aku tidak akan meminta apapun, dan aku benar-benar tidak bisa membantumu” tegas Yeonmi.

Taehyung menghela napas. Oke dia menyerah.

“Baiklah,”

Yeonmi sempat bernapas lega sebelum Taehyung menyodorkan tangannya, tiba-tiba.

“Kim Taehyung” ucapnya memperkenalkan diri.

“Anggota Bangtan. Sedikit terkejut melihat kau tidak mengenalku,..” Ucapnya.

Yeonmi menatap tangan itu kemudian beralih pada wajahnya. Garis rahangnya yang begitu terlihat, dan ekspresi yang masih saja datar. Ia pikir Taehyung ini hanya memiliki satu ekspresi. Tapi ia tidak bisa berbohong, laki-laki itu memang tampan.

Perlahan tangan Yeonmi bergerak balas menyalaminya, membuat lengan seragamnya sedikit tertarik ke atas.

“,.. Choi Yeonmi?” lanjut Taehyung.

Yeonmi kembali mengerutkan alisnya.  Tunggu,Taehyung mengetahui namanya?

Pandangan Taehyung beralih pada tangan mungil itu. Alisnya mengerut, tak sengaja melihat beberapa luka goresan yang masih basah disana. Namun kemudian ia mengabaikannya, tak peduli.

Yeonmi terkekeh kecil.

“Kau yakin kau anggota grup populer itu? Bahkan aku tidak mengenalmu, tapi kau mengetahui namaku? Wow” ia masih terkekeh tidak percaya. Namun Taehyung kembali tersenyum miring.

“Atau mungkin kau yang seharusnya berhenti menyendiri di perpustakaan?” balas Taehyung. Lagi-lagi Yeonmi dibuat terkejut.

“A-apa? Tunggu. Ya! Kau penguntit? Dari mana kau tahu?!”

“Apa itu penting?” Taehyung tersenyum miring kemudian berbalik pergi meninggalkan Yeonmi di tempat itu. Sungguh Yeonmi selalu dibuat merinding, entah suaranya entah ekspresinya, semuanya tajam dan sedikit menakutkan.

¤▪︎¤▪︎¤

Thanks yg udh mau baca💜
Gimanaa menurut kalian??

Lanjutin ga nihh??
Yakin nggak penasaran sama kisahnya mereka??
Vote dulu donggg
Kritik saran amat sangat dibutuhkan ya guys!💜💜

,cuvies

•Too Pain To Fine• [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang