🌊 alasan lucas ;

1.5K 268 158
                                    

[ t u -; t o r ]

.

Read; Tulisan yang dicetak miring itu buat flashback ya! Selamat membaca<3

_________


Jungwoo nangis, lagi. Kontrak dia jadi tutor lucas baru aja selesai. Pagi pagi tadi pak ceye yang dateng langsung kerumahnya.

"Wu, terima kasih banyak kamu udah ngerubah lucas jadi lumayan pinter gitu. Saya nggak tau mau ngomong apa lagi wu selain terima kasih."

Jungwoo diem. Otaknya lagi loading. Soalnya dia baru aja bangun tidur. Padahal niat jungwoo bakal bangun jam sepuluh nanti, mumpung hari minggu.

"Maksudnya pak?"

Pak ceye malah ngeluarin amplop yang sapa aja pasti bisa nebak kalo itu isinya uang.

Terus amplop itu diletakkin di meja depan jungwoo. "Kontraknya sampai sini ya, wu-"

"Bukannya masih ada dua minggu lagi pak?"

Pak ceye mendadak nggak enak sendiri. "Ya gimana ya, wu. Lucas mutusin buat ikut bimbel bareng mark katanya. Dia maksa banget, wu."

Jungwoo tau. Itu bukan alasan utama lucas.

"Terimakasih pak, maaf membuat bapak jauh jauh datang kesini. Kan, bapak bisa telfon saja suruh saya datang kerumah bapak."

Kepalanya dia tenggelemin lagi ke bantalnya yang udah lumayan basah kena air mata.

Datengnya pak ceye tadi pagi sukses bikin hati jungwoo makin hancur. Jungwoo nggak tau Tuhan lagi ngerencanain apa buat dia. Kenapa dia dibuat sakit hati segini parahnya.

Bunda jungwoo khawatir. Setelah pak ceye pulang, jungwoo langsung lari ke kamarnya lagi dan ngunci diri lumayan lama.

Bunda nggak pernah liat jungwoo segalau ini. Bukannya jungwoo seharusnya seneng bisa lepas dari jadwal tutoring dia disela sela jadwal belajar jungwoo yang padat?

Tapi kenapa anak kesayangannya itu malah sedih kayak gini?

Akhirnya bunda milih nyamperin jungwoo. "Wu, makan dulu yuk. Kamu dari pagi belum makan."

Nggak ada balesan dari jungwoo. Bunda jadi ikutan sedih kalo gini. Akhirnya bunda balik ke dapur dan ngambilin makan jungwoo lengkap dengan air putih buat jungwoo minum.

Nampan berisi makan siang itu, bunda taruh didepan pintu kamar anaknya.

"Wu, bunda berangkat ya nak. Makan siang ada didepan sini. Jungwoo jangan nangis lagi ya nak, bunda ikut sedih."

Setelah itu bunda siap siap berangkat ke restorannya. Jujur sih bunda nggak mau kesana hari ini, tapi mau gimana lagi. Di restorant milik bunda jungwoo pasti lagi rame.

Mau nggak mau bunda harus bantuin para pegawainya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
tutor ' luwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang