[3] FEGAL

238 27 12
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca.

Alexa duduk di meja makan dengan roti isi selai coklat yang berada dikedua tangannya. Mata indahnya melirik Draka yang baru keluar dari kamarnya dengan seragam yang mirip dengannya. Draka merasa diperhatikan lalu dia menoleh pada Alexa begitu pun dengan Alexa yang langsung mengalihkan pandangannya pada Bi Sarah yang sedang memotong sayuran.

Draka berdehem dan berjalan kearah meja makan. Lelaki itu mengambil kotak makan berwarna hitam yang berada di rak lalu mengoleskan roti dan menaruhnya pada kotak makan miliknya.

"Lo nggak sarapan?" Draka menaikan sebelah alisnya lalu melirik pada Alexa yang tengah melihat kearahnya.  Draka tidak menjawab, dirinya kembali fokus untuk mentransfer roti yang ada di atas meja makan untuk dimasukan pada kotak bekalnya.

"Bi. Draka berangkat" Alexa melotot karena Draka terlihat acuh dan mengabaikan pertanyaannya.

"Lo nggak akan ngajak gue bareng ke sekolah?!" seru Alexa tidak terima.

Draka menoleh "Gue masih mau idup" ujarnya dan berjalan ke rak sepatu untuk memakai sepatu.

Alexa berjalan mendekati Draka. Gadis cantik itu melipat kedua tangannya dan bersandar di dinding dekat dengan Draka yang sedang memakai sepatu nya, "Terta nggak se sadis itu kali."

"Semalam lo kemana?" Alexa terkejut dan menunjuk dirinya sendiri. "Gue? Emang semalem gue kemana?"

Draka mendengus "Dasar idiot." ejeknya.

Alexa menginjak tangan Draka yang kebetulan dekat dengan kakinya "Kalo ngomong saring dulu!"

Draka terkejut dan mengusap jari-jari lengan kanannya yang di injak oleh Alexa. "Semalem lo kemana? Ba-"

"Emang semalem gue kemana? Ngaco lo!" potong Alexa.

"Lo pikir gue nggak tau? Lo keluar jam sebelas malem dan pulang jam dua pagi" jelas Draka yang membuat Alexa menelan ludahnya dan mati kutu. Draka melirik keatas melihat perubahan wajah Alexa. Setelah selesai memasang sepatunya lelaki itu berdiri dan kembali mengecek isi tas nya.

"Lo kemana?"

Alexa menatap Draka dengan tajam. Bahkan tadi Draka tidak menatap wajahnya. Bergitu pun dengan sekarang. Lelaki itu bertanya, namun kedua netranya menatap layar ponsel.

Alexa menghela nafasnya "Lo nggak punya sopan santun? Kalo bicara-"

"Gue harus menatap mata lawan bicaranya? Gue tau. Tapi kalo sama lo, gue nggak bisa" jelas Draka.

Alexa diam. Dia sangat tau alasannya. "Jawab gue, semalem lo kemana? Gue perlu lapor sama Om Chandra."

Alexa diam.

"Baru semalem gue tinggal sama lo. Tapi lo udah bikin tidur gue terganggu. Gue kira ada maling masuk. Taunya" Draka melirik Alexa dengan malas. Dan tadi malam yang ia dapati adalah gadis berhoodie kuning yang berjalan mengendap-endap kedalam kamar gadis itu. Draka pikir maling tapi mana mungkin maling menggunakan hoodie berwarna kuning.

"Kuping lo udah nggak berfungsi? Semalem lo kemana? Perlu gue kasih rekaman cctv ke bokap lo?"

Alexa menganga dan menatap Draka tidak percaya. Cctv? Sejak kapan? Mata Alexa menoleh arah langit-langit apartemen untuk mencari cctv tapi ia tidak menemukannya. "Cctv? Memang nya disini dipasang Cctv?"

Draka memijat pelipisnya. Lelaki itu langsung menarik lengan Alexa dan memperlihatkan Cctv yang tersembunyi dan ternyata ada 4 pasang cctv yang dipakai yang dipasang di depan pintu, ruang tengah, dapur dan depan kamar Alexa.

"Semalem lo kemana?" Draka kembali bertanya.

Mata Alexa memicing menatap Draka dengan tajam "Enggak akan gue kasih tau."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COMBINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang