Sehari sebelum pertemuan:
Plan berdiri di depan jendela menatap ke luar menatap rintik rintik hujan yang terkesan memilukan bagi plan, kata kata sky terus mengulang di kepala plan bagai kaset rusak yang tak mau berhenti.
Plan mengambil hp nya dan menekan salah satu kontak yang ada di dalam hp tersebut.
'Plan' ucap orang di sebrang telpon itu.
Plan hanya diam saat mendengar nama nya di panggil dari telpon itu.
'ada apa plan?' ujar pert dengan suara lemah lembut nya.
'bisa kah aku memmaf kan nya pert' lirih plan dengan suara yang sendu di akhir kalimat nya.
Plan benar benar benci akan diri nya yang sekarang karena sampai sekarang dirinya masih belum bisa berdamai dengan masa lalu nya yang bagi plan begitu sulit untuk dilupakan, masa di mana plan di kurung di dalam ruangan yang menurut plan penjara serta diperlakukan seolah boneka.
(Aku bukan boneka mu bisa kau pukul pukul lalu kau buat hamil -by kekey cantikan gua)sorry aga gesrek yang nulis.
'kau bisa plan, kau adalah pria terkuat yang pernah ku temui, kau pasti bisa memaafkan nya... Berdamai lah dengan masalalu mu karena dengan cara itu kau dapat bahagia melepas kan semua beban yang terasa berat di punggung mu."
'begitu kah menurut mu pert, aku akan berusaha memaaf kan mean karena anak ku.. mau bagai mana pun suatu saat anak ku akan menanyakan keberadaan ayah nya.. oleh sebab itu aku akan berusaha memaaf kan nya...'
'kau pasti bisa plan kau yang terbaik' ucap pete menyemangati sahabat nya yang kini tampak putus asa itu'
Plan mematikan telpon dengan pete secara langsung.
"Kuatkan diri mu plan_" ujar plan menguatkan diri nya sendiri, namun sayang setes air mata jatuh membasahi pipi plan "demi anak mu plan, anak mu membutuhkan ayah nya sekarang" plan nampak tersenyum di akhir kalimat nya namun gamabaran senyum itu bukan lah senyum bahagia namu itu senyum getir penuh rasa sakit di penjuru rongga dada nya.
Sementara jauh di sebrang sana mean berdiri dari tempatnya setelah mengetahui bahwa seseorang yang selama ini dia cari sedang bekerja di salah satu anak perusahaan yang di miliki plan.
"Persetan dengan harga diri_" mean menghentikan kata kata nya dan menarik napas dalam "aku akan aku akan meminta maaf kepada mu plan bahkan walau aku harus mengemis dan bersujud di kaki mu aku tak peduli dengan harga diriku kini, aku gila plan tanpa mu"
"Aku akan membawa mu kembali dengan anak kita, aku janji aku akan membuat mu bahagia, membawa mu seperti sebelumnya namun dengan kebahagian diantara kita bertiga, bisakah plan" lirih mean di akhir kalimat dengan nada sendu
Mean meremat amplop berisi info tentang plan dan menatap kaca yang sidah di basahi oleh hujan
'maaf kan aku plan''aku memaaf kan mu mean' ucap plan mengabaikan angin dingin yang menerpa tubuh nya.
Mereka berkomunikasi diwaktu yang sama di tempat yang beda saling memaafkan kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu. 'apakah ini takdir'
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK TO ME {Mean & plan}
Dla nastolatkówcerita ini lanjutan dari to make love. Setelah perpisahan 8 tahun mean plan dipertemukan kembali. Mampu kah plan memaafkan mean kembali...