Prolog

59 1 0
                                    

Aku dan kamu menjadi kita.
Kita yang memiliki perbeda'an. Kita yang juga memiliki persama'an. Kita yang tak pernah saling mengakui tentang perasa'an.

Dan...

Masih dapat kah aku menyebut 'Kita' jika kamu tak lagi disisi ku?

"Kak..." Panggil nya dengan lirih. Berharap pria yang membelakangi nya akan menoleh. Atau sekedar mengucapkan kalimat perpisahan untuk terakhir kali nya. Ares. Pria itu tidak bergerak sama sekali dalam posisi tegak nya.

Kecewa. Gadis ini sangat kecewa karena nya. Ditahan tangis nya yang hampir pecah hanya karena sosok pria jangkung itu. Pria yang awal nya ia kira akan membalas perasa'an nya namun tidak mungkin. Semua mustahil. Ares tidak akan pernah membalas perasa'an nya. Karena ia tau, Ares sangat menjaga keharmonisan dikeluarga mereka.

"Pergilah! Semoga kamu baik-baik saja disana"

Tubuh nya bergetar. Apa yang baru saja dikatakan Ares adalah hal yang menyakitkan untuk nya. Dari situlah ia tau bahwa Ares sudah mengizinkan nya untuk pergi. Ares melepas nya. Dada nya begitu sesak. Ia tetap menahan harga diri nya dengan tidak menangis dihadapan pria yang begitu dicintai nya. Cinta yang seharus nya tidak pernah terjadi.

Ia membalik kan tubuh nya. Sekarang, posisi kedua nya sama-sama saling membelakangi. Kaki jenjang kurus itu melangkah menjauhi tempat nya berdiri menunggu sesuatu yang akan membatalkan niat nya untuk pergi. Nyata nya, sesuatu itu tidak pernah terjadi.

Sekarang. Ia benar-benar akan pergi. Tidak selama nya. Hanya beberapa waktu sampai perasa'an itu hilang tak tersisa.

Ares merasakan keheningan kembali mendatangi nya. Dia pergi. Dia sudah pergi. Ares menahan diri untuk tidak membalik kan tubuh nya. Sebab, jika ia melakukan hal itu. Diri nya tidak akan membiarkan gadis nya pergi dengan percuma dengan kepengecutan diri nya sendiri.

Rahang Ares mengeras. Kedua tangan nya terkepal. Ini tidak adil. Kenapa perasa'an yang sama juga terjadi pada nya?

Kenapa? Kenapa ia harus memiliki perasa'an ini pada gadis yang seharus nya ia jaga sebagai saudara nya sendiri?

Ares tidak pantas memiliki nya. Bukan karena gadis itu tidak masuk kedalam kriteria nya. Hanya saja. Gadis itu terlalu baik untuk nya. Sandra tidak pantas mendapatkan pria pengecut seperti diri nya. Sandra terlalu sempurna. Ares telah melepaskan nya. Semoga penyesalan tidak akan menghantui nya. Ya... Semoga saja.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang