6. Surat Misterius

3 0 0
                                    

Suratnya buat aku jijik.

- Nabil -

💗💗💗

"Far, tahu nomor handphone ini gak?" tanya Nabil pada Fara.

"Gak, gak tau nih nomor ini. Teman lo kali, Bil." jawab Fara yang sedang memegang buku Kimia. Fara bahkan tidak belajar atau sedang memahami mata pelajaran Kimia, tapi bukunya hanya sebagai kipas untuk mengurangi titik-titik keringat di wajahnya.

"Gak kenal aku, Far. Makanya aku tanya kamu. Teman kelas kita juga gak ada yang punya nomor handphone ini." bibir Fara mengerucut karena sebal dengan nomor tak dikenal ini. Fara tidak ingin ada gangguan semacam ini karena hal ini menurutnya sangat childish. Apa susahnya untuk memperkenalkan diri dan permasalahan akan selesai.

"Udah gak usah dipikir, nanti juga kamu tahu siapa orangnya." kata Fara menenangkan Nabil yang sedang gelisah.

"Ada apa nih? Serius banget," tanya Dita yang sedang duduk di depan Nabil.

"Iya nih, kami gak diajak." Rani ikut bicara dengan Nabil dan Fara.

"Ini ada nomor asing tiba-tiba chat ke Nabil. Nabil jadi parno." jelas Fara kepada Rani dan Dita.

"Jangan khawatir Bil. Kita bakal cari tahu nomor ini, tenang aja." Rani tersenyum lebar sambil menatap mata Nabil yang sedang gundah dan khawatir.

💗💗💗

Pulang sekolah merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi semua siswa. Karena disaat itulah, para siswa merasa bebas tanpa terpikir soal-soal rumit dan sulit bagi mereka. Ya, mereka cinta bel pulang sekolah.

"Bil, motor lo parkir dimana?" tanya Rani pada Nabil yang sedang melangkah ke arah parkiran.

"Yang dekat auditorium, kenapa?"

"Gue nebeng lo sampai rumah ya," Rani menatap Nabil dengan memelas sambil memeluk tangan kiri Nabil.

Rani merupakan teman yang selalu menemani Nabil ketika pulang. Karena Nabil terkadang harus menunggu sampai pakiran motor lumayan sepi. Tapi tidak untuk kali ini, karena kelas mereka pertama keluar setelah bel pulang sekolah.

"Bil, ini apa? Surat lo ya?" tanya Rani soal surat yang ada diatas jok motornya. Rani penasaran kenapa surat milik Rani diletakkan seperti itu.

"Surat apa sih? Aku gak pernah buat surat kaya gini. Konyol tahu gak?" Nabil memegang surat diatas jok motornya sambil menatap Rani dengan tatapan kesal.

"Coba buka deh Bil. Kepo nih gue." Rani mencolek lengannya.

"Suratnya buat aku jijik."

💗💗💗

Alhamdulillah pada akhirnya bisa update cerita ini lagi. Cerita ini sudah berdebu selama beberapa tahun. Semoga sih bisa membuat cerita ini tamat, dan tidak mengalami writer block lagi.
Happy reading

Salam,

Sparklingsr

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stalk UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang