"Hyunnie pipi kamu kok tambah kurus gitu? sini buka mulutmu biar aku suapin"
"Nanti kalau aku tambah gendut gimana? Kamu nanti gak suka"
"Mana ada , aku tambah suka kalau pipimu itu tambah chubby nanti enak kalau dicium dan ditarik kan jadi gemes akunya" ucap byunggon sambil narik pipi hyunsuk
"Iihhh sakit tau, sini kamu juga aku suapin .. aaaaaaaaaa"
"Makanannya jadi tambah enak kalau dari tangan kamu apalagi kalau dari mulut kamu" goda byunggon dan hyunsuk hanya tersipu malu
"Kamu apaan sih aku kan jadi malu"
"Gak usah malu nanti pipi kamu tambah merah kan akunya jadi pingin nyium"
"Sini cium aku aja kan aku juga mau dicium"
"Apaan sih junkyu ganggu aja kamu" ucap byunggon
"Hyung itu yang ganggu aku dari tadi udah disini , oh ya kalau pacaran gak usah norak-norak gitu malu tau sama jakun"
"Emang kenapa? Jakun aja gak malu sama hyung"
Hyunsuk yang mendengar suara bel pun berjalan kearah pintu, hyunsuk pusing kalau junkyu dan byunggon adu mulut gak ada yang mau ngalah
"Eh Jeongwoo mau main sama junkyu ya?"
"Em iya ada urusan sama junkyu eon, junkyu nya ada?"
"Ada tuh lagi berantem sama byunggon oppa , sini masuk dulu aja"
Saat diruang tengah dapat dilihat jika byunggon dan junkyu lagi bergulat
"Kim byunggon Kim junkyu berhentiii" lerai hyunsuk
"Byunggon Hyung yang mulai nun, kalau byunggon Hyung gak mau duluan lepasin tangannya dari rambut junkyu, junkyu gak mau berhenti" ucap junkyu menatap sinis byunggon
"Emang siapa juga yang mau nglepasin kamu"
"Udah lepasin junkyu, gak malu dilihat sama Jeongwoo ?" . Mendengar nama Jeongwoo tangan junkyu otomatis melepas rambut byunggon dan tatapannya beralih pada sosok disamping hyunsuk
Sekarang junkyu dan Jeongwoo hanya saling diam tak ada yang memulai pembicaraan Sampai tangan Jeongwoo merapikan rambut junkyu yang masih berantakan
"Lo sering berantem sama byunggon oppa ya" tanya Jeongwoo
"Lo ngapain kesini?"
"Kangen aja sama Lo udah seminggu gak ketemu"
"Bukannya bagus kan tambah banyak waktu Lo buat Haruto"
"Lo sengaja ngehindar dari gue"
"Gue gak ngehindar tapi gue harus tau posisi aja"
"Tapi gue suka kalau Lo ada disamping gue"
"Jangan buat gue terlalu berharap Jeongwoo, gue tau Lo lagi bingung sama perasaan Lo ke gue tapi gue tau Lo hanya ngerasa bersalah aja sama gue dan gue cuma butuh waktu buat ngelupain perasaan gue ke Lo "
Jeongwoo hanya diam, sebenarnya beberapa hari ini junkyu masih selalu mengawasi Jeongwoo, dia juga tau kemarin Jeongwoo dan Haruto pergi bersama tapi tak tau pergi kemana kerena junkyu memutuskan untuk pulang
"Maaf kalau gue udah sakiti perasaan Lo dan maaf kalau gue terlalu egois"
"Kalau boleh jujur gue udah mulai ngerasa nyaman sama Lo percaya atau gak itu terserah Lo, kemarin gue jalan sama Haruto tapi yang ada dipikiran gue cuma lo"
"Gue kesini cuma mau bilang kalau besok gue balik ke Jepang" setelah itu tak ada pembicaraan lagi mereka hanya terdiam
"Gue pamit pulang dulu" pamit Jeongwoo hanya dijawab anggukan dari junkyu tanpa niat mengantar Jeongwoo
"Oppa eonni Jeongwoo pulang dulu"
"Gak makan malam bersama dulu?"
"Gak usah eon, Jeongwoo langsung pulang aja"
"Ne hati-hati dijalan Jeongwoo" ucap hyunsuk
PLAAKKK!
"aduhhh hyung mau buat junkyu bodoh ya... Sakit tau" ucap junkyu sambil mengusap kepalanya yang sakit
"Kamu tuh emang bodoh junkyu pengen rasanya hyung pukul kamu biar bodohnya tuh keluar dari kepala kamu"
"Emang ada apa sih?"
"Kamu masih tanya ada apa? Kamu tau kalau tadi Jeongwoo tuh ngode kamu ?"
" Ngode apa sih gak paham junkyu, orang Jeongwoo tadi lagi ngomong kok"
"Tadi tuh Jeongwoo bilangan kan kalau dia udah nyaman sama kamu itu artinya dia udah buka hatinya buat kamu jadi kamu cuma harus menyakinkan dia kalau kamu benar-benar sayang sama dia"
"Terus junkyu harus gimana?"
"Sekarang kejar Jeongwoo terus jelasin kalau kamu benar-benar sayang sama dia"
"Makasih Hyung junkyu pergi dulu" ucap junkyu sambil berlari mengejar Jeongwoo
"Junkyu emang gak peka gitu ya orangnya"
"Bukannya gak peka tapi dia orangnya emang gak yakinan aja"
"Jadi maksudnya tadi dia tau kalau Jeongwoo udah ngode dia"
"Iya tau lah orang tadi dia tersenyum pas Jeongwoo ngomong gitu tapi dasarnya dia gak yakin aja sama perasaan Jeongwoo ke dia itu beneran atau gak" jelas byunggon ke hyunsuk
*
:
Junkyu yang tadinya udah muter-muter nyari Jeongwoo dan sekarang Jeongwoo ada didepannya
"Gak laki banget sih Lo junkyu, emang harusnya kayak gini" ucap junkyu sambil memegang dadanya yang sakit
Seharusnya junkyu tadi gak usah nurutin kata hyungnya mungkin dia gak akan sakit lagi kayak gini, didepan junkyu bisa liat Jeongwoo sedang berpelukan sama Haruto dan dia memutuskan pergiDisisi lain Jeongwoo menangis di pelukan Haruto
"Haruto maafin gue sekarang gue udah sayang sama junkyu" ucap Jeongwoo
"Seperti kata gue kemarin gue bakal dukung semua keputusan Lo, kalau Lo milih junkyu gue bakal terima"
Tadi Haruto mau main ke rumah junkyu sekalian bilang kalau Jeongwoo mau balik ke Jepang tapi saat dijalan gak sengaja Haruto liat Jeongwoo yang nangis jadinya dia turun dari motornya
"Lo udah bilang ke junkyu kalau Lo udah sayang sama dia" tanya Haruto dibalas gelengan dari Jeongwoo
"Terus kalau Lo gak bilang junkyu gak bakal tau, apa gue yang bilang?"
"Jangan! Kalau gue bilang juga percuma, besok gue balik ke Jepang nanti tambah nyakitin junkyu"
"Ya udah, ayo gue anterin ke apartemen Lo"
" Iya makasih Haruto"
Diperjalanan gak ada yang mulai pembicaraan mereka fokus dengan fikiran masing-masing sampai di depan apartemen Jeongwoo
"Sekarang Lo bersih-bersih dan tidur besok jam 8 gue kesini buat anter Lo ke bandara" ucap Haruto
"Iya makasih Haruto buat hari ini , Lo hati-hati dijalan"
"Emm gue pulang dulu"
Jeongwoo yang sudah mandi dan bersiap untuk tidur memutuskan untuk berjalan ke mejanya sebentar dia sedang menulis sesuatu disana
"Semoga Lo gak kecewa sama gue junkyu"
Berbeda dengan junkyu yang hanya berdiri dibalkon kamarnya sambil menatap langit, handphone nya dari tadi berdering tapi tidak dia hiraukan
"Kalau benar takdir itu udah ada gue berharap takdir cinta gue ke Lo Jeongwoo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta ( Completed )
Fanfiction~Completed~ Jeongwoo yang jatuh cinta dengan Haruto Apa takdirnya terus seperti ini ?