Tugas Pak Gundul (1)

5.1K 980 126
                                    

"Suna!" Seorang lelaki mengetuk pintu kamar penguhi kos tanpa akhlak. "Lo dah ngerjain tugas pak gundul belom?"

Si penghuni kamar sedang asik scroll di instameternya pun tersentak lalu mendecih. Ia tak langsung membuka pintu, namun membiarkan orang tersebut berada di luar. Segera ia mengetik pesan wasap ke orang tersebut, lalu duduk di pinggir kasur.

Suara dentingan dari ponsel pintarnya membuat Atsumu menghentikkan ketukan di pintu, lalu melihat pesan wasap yang tertera di layar dengan nama kontak "Susunasu Kosan" disana.

Dah.

"Anjir, itu doang dibalasnya?!" Tak terima karena mendapat pesan begitu singkat, ia kembali mengetuk pintu kamar Suna. "Buka dulu napa sih?! Pelit amat jadi orang, ntar kuburan lo sempit baru tau rasa!"

Suna mendecak, mau tak mau menggerakkan tubuhnya untuk membuka pintu. Padahal ia sedang dalam posisi nyaman, gravitasi antara kasur dan dirinya begitu kuat tetapi hal tersebut langsung buyar karena ketukan pintu tanpa akhlak dari penghuni kosan (yang untungnya) tinggal beberapa kamar darinya.

"Apa sih?" tanyanya seraya membuka pintu, menatap Atsumu dengan tatapan kesal. "Udah gue kerjain. Lo mau copas pasti 'kan?"

"Hehe, iya."

Tanpa menjawab lagi, Suna langsung menutup pintu kamarnya dan menguncinya, membuat si pirang itu bukan lagi mengetuk, tapi mendobrak juga menendang pintu kamar Suna.

"PELIT BANGET! AWAS LO YA, KUBURAN LO SEMPIT NTAR!"

"Bodo amat!"

"Paling enggak ajarin kek! Gue bingung sama tugasnya nih."

"Usaha dulu sana. Siapa suruh ke klub tiga hari dua malam?"

Sunyi senyap, tiba-tiba saja Atsumu tak berkutik di luar sana membuat Suna mengernyit. Ponselnya yang bergetar pun membuatnya teralih, lalu melihat pesan wasap dari "Miya jametosis FIK-A" terpampang disana.

[Miya jametosis FIK-A]
~Online~

Tau darimana lu jir
Diem-diem ye
Jangan kasi tau mas Kita
Pliss :((

Mo bayar brp lo?

Gue traktir boba deh! Size Large.
Ato mau stik jeli satu dus? Gue beliin!

Gue maunya dibeliin sebulan penuh.

Itu namanya malak, njeng!

Bentar, gue di wa mas Kita.

ANJENG
SUN
S
U
N
A
PLIS
DONT
P
P
P
P
cOI
SUMPAH LO YE
GAK ADA AKHLAK

Apa sih
Gue block y?

JANGAN
PLIS SUN JANGAN LAPOR MAS KITA
KAKI GUE UDAH CAPEK DITEMPELIN KOYO INI!

Orang dia nanyain stok intomie di dapur.
Iya g gue lapor, tp beliin stik jeli.
Sebulan.

Seminggu plis. Dah tau gue makan intomie doang :(

Iya dah iya.

Terus tugas pak gundul gimana? Ajarin sun, plis :(((
:(((
Sun
:(((

Muncul perempatan di dahi sang lelaki, mengetik pesan disana lalu melemparkan ponsel tersebut ke atas kasur.

Cepet bawa laptop lo sini!
1 menit, gak pake lama. Kalo lewat dari itu gue laporin ke mas Kita.

[Miya jametosis FIK-A]
[iYA IYA GUE AMBIL LAPTOP DULU! ]

Terpampang balon pesan di layar, namun tak dibuka oleh Suna. Ia memutuskan untuk mengambil laptopnya, membuka meja lipat berukuran persegi yang biasa dipakainya serta anak-anak kosan atau teman-temannya untuk belajar bareng. Sebenarnya Suna juga gak mau repot-repot sih, tapi daripada gendang telinganya pecah terus pintu kamarnya rusak gegara ditendang, dia yang rugi juga nantinya.

Kos-Kosan! [✓] || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang