PART 02

727 61 13
                                    

Happy reading...































Saat ini Wooyoung sedang duduk di balkon kamarnya, memikirkan ucapan San tadi siang disekolah.

Sejujurnya Wooyoung kesal terhadap San,enak saja masih mencap Wooyoung sebagai miliknya.

Jelas-jelas San sendiri yang memutuskan hubungan mereka tanpa alasan dan tidak ingin menjalin hubungan dengan Wooyoung.

"Dasar kak San brengsek!"dengusnya.

Cklek

"Wooyoung kenapa kamu belum tidur?"

Wooyoung menoleh dan mendapati ayahnya-jung hoseok yang sudah duduk ditempat tidur miliknya.

"Belum ngantuk yah"

"Kamu kenapa?lagi mikirin San ya?"Ejek hoseok.

"Aish ayah bukan!"

Hoseok bangkit dan duduk disamping putra pertamanya ini.

"Ayah tau kok kalian masih saling mencintai"ucap hoseok.

"Tapi kenapa kak San memutuskan wooyoungie??"tanya Wooyoung bingung.

"Mungkin dia punya alasan,kamu coba tanya pelan-pelan sama dia"

Wooyoung mengangguk.

"Cepat tidur,besok harus sekolah"


























___________________________________________
























Hari ini Wooyoung mendapatkan jadwal piket dikelasnya,itu sebabnya ia berangkat pagi-pagi.

Alasan utamanya sih,agar tidak berpapasan dengan San.

Saat sudah sampai dikelas ia dengan cepat membereskan kelasnya dan duduk di bangku miliknya.

"Tumben Lo Dateng pagi,ada apa nih?"tanya Mingi yang baru saja datang

"Aku ada jadwal piket hari ini,maka nya aku berangkat pagi-pagi"

Mingi hanya ber-oh ria.

"Eh tapi Lo tau gak?-"

"Enggak"ucap Wooyoung memotong ucapan Mingi.

"Jangan motong dulu bgst"

"Ih Mingi jangan ngomong kurang ajar,kata ayah gak baik tau!"

"Iya-iya maaf,nih denger ya jangan motong lagi"tutur Mingi.

Wooyoung mengganguk.

"Katanya dikelas sebelah ada murid baru,nama nya eunsang?insang?eh siapa ya lupa gua"

"Ya terus apa hubungannya sama Wooyoung?"

"Enggak ada sih"

Mingi menghela nafas kasar,bicara dengan Wooyoung sama saja bicara dengan orang mabuk.






















____________________________________________



























"Mingi,jongho mana kok gak masuk??"tanya Wooyoung.

Mingi menoleh kearah Wooyoung ia malas menjawab pertanyaaan teman sebangkunya ini.

Wooyoung yang geram melihat Mingi diam tidak menjawab,ia menarik telinga Mingi sampai sang empu meringis.

"Aduh Woo,sakit bgst"

"Abisnya Mingi sih diem aja"Wooyoung mengerucutkan bibirnya kesal.

Mingi yang melihatnya pun gemas ingin menampol.kkkkk

"Jongho demam,palingan besok udah masuk sekolah lagi,udah yuk mending kita makan siang dikantin"ucap Mingi seraya merangkul bahu Wooyoung.

"Kajja"




















_____________________________________________




























"Makan yang banyak Woo,supaya Lo tambah tinggi"ucap Mingi terkekeh.

Wooyoung hanya memicingkan matanya tajam kearah Mingi.

"Wooyoung!"

Wooyoung terkejut dan menoleh kearah orang yang mrneriaki namanya.

"Y-yeosang?"

Lelaki yang dipanggil yeosang itu berlari kearah meja Wooyoung dan Mingi.

"Iya ini gua yeosang"ia duduk disamping Wooyoung.

"Ini murid baru yang gua bilang tadi Woo,yeosang"ucap Mingi.

"Tapi kamu bilang tadi namanya insang"

Mingi menggaruk teluknya yang tidak gatal,ia memaklumi Wooyoung yang masih polos ini.

"Sabar Mingi sabar,dia sahabat Lo sabar"

Wooyoung menatap yeosang takjub,cepat sekali yeosang berubah dulu dia buriq tapi sekarang malah tampan

Tapi bagi Wooyoung San lebih tampan.

Dasar bucin.

"Yeosang kok bisa pindah kesini?terus kenapa gak bilang aku dulu?"tanya Wooyoung penasaran.

"Soalnya gua udah kangen sama Lo!"

"A-apa?"

Mingi hanya menyimak tanpa berniat menimpali.

Yeosang gemas dengan tingkah Wooyoung yang menggemaskan ini,ia mencubit hidung bengir milik Wooyoung tanpa tau bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi.





















TBC













Part ini belum ada woosan moment-nya ya,maafkeun aku.

Sabar ya sabar.

MINE [WOOSAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang