PART 03

843 58 20
                                    

[WARNING] 🔞🔞

ENJOY READING!

Waktu sekolah sudah habis sejak beberapa menit yang lalu,tetapi Wooyoung masih setia berdiri didekat pintu gerbang menunggu kendaraan umum lewat.

Awalnya ia berdua dengan Mingi,tapi Mingi sudah dijemput oleh ayahnya.

Brem brem

"Naik!"ucap seseorang yang berhenti didepan Wooyoung.

Sontak Wooyoung menoleh kearah seseorang itu,senyum Wooyoung tertahan karena tau siapa yang sedang berada didepannya.

"Sannie??"Wooyoung memiringkan kepala nya bingung.

"Gua bilang naik!lo tuli ya??"ucap San geram.

"A-apa boleh??"tanya Wooyoung ragu.

San menatap Wooyoung "udah lu gak usah banyak omong,buruan naik!"

Wooyoung menurut.


__________________________________





Diperjalanan suasana terasa awkward,sebab diantara mereka tidak ada yang berniat untuk membuka percakapan.

Wooyoung sedari tadi melamun entah memikirkan apa sampai tidak tau bahwa ini bukan jalan kearah rumah nya.

"Eh S--sannie?ini bukan jalan ke r--rumah ku"

San menyeringai.

Mantan kekasihnya ini membawanya kerumah miliknya.

Rasa takut dalam diri Wooyoung muncul.

San menghentikan motornya tepat djdepan garasi.

Setelahnya ia menarik paksa Wooyoung agar masuk kedalam kamar milik San.

"S--sakit S--sannie hiks~"lirih Wooyoung.

San mengabaikan ucapan Wooyoung,ia sedang berusaha membuka kancing baju seragam pria cantik yang ada didepannya.

San mengecup leher mulus Wooyoung dan melumatnya,membuat tanda kepemilikan disana.

"Lo cuman milik gua Woo,cuman milik San"

"Nghhh"leguh Wooyoung saat San mulai raba puting nya.

Wooyoung gelisah,dirinya kurang nyaman dengan keadaan seperti ini.

"Lo harus dapet hukuman karena lo udah deket sama cowok lain"ucap San berbisik.

Tanpa sepatah kata San menarik Wooyoung ketempat tidurnya.
Ia menindih Wooyoung,dan langsung melumat bibir ranum Wooyoung.

Ini baru pertama kali mereka melakukan hal seperti ini berdua,saat sedang pacaran San sama sekali belum pernah menjamah tubuh Wooyoung.

San menatap tubuh mulus mantan kekasihnya ini dengan penuh nafsu,ia menjilat bibirnya sendiri begitu melihat tubuh mulus tanpa sehelai benang pun.

Oh lihat bahkan wajah Wooyoung sudah memerah karena malu.

'Sial,gak tahan gua'

"ARGHHH"jerit Wooyoung saat penis San mulai masuk kedalam lubang nya,tanpa pelumas.

(Tolong gua pen mati rasanya)

"Tenang sayang,rileks"San berusaha menenangkan Wooyoung.

"S--sakit S--sannie nghhh~"

San mengecup bibir Wooyoung sekilas agar rasa sakitnya berkurang.

San mengerakkan pinggulnya perlahan,San tau Wooyoung pasti kesakitan.

(Iya lah bego,lubangnya lo jebol)

Lama-kelamaan San mempercepat gerakan pinggulnya,lubang Wooyoung sangat nikmat untuknya.

"P--pelan Sak--akhhh nghhh hahh"

San menatap Wooyoung dalam,ia sedang menikmati wajah cantik mantan kekasihnya yang sangat sexy dengan peluh dan mata sayu.

"Akhh S--sannie aku--akhh p--pengenhh pipisshh akhhh ngghh ahh"

San terkekeh saat mendengar ucapan Wooyoung.

Ia semakin mempercepat pinggulnya.

"Arrgh!!"

"A-akhhnnh"

































T B C

ASTAGA GUA NULIS APAAN TADI!!?

Sumpah nih baru pertamakali gua nulis kyk begini.

Maafin kalo kurang 'ughh'
Dan kurang panjang ceritanya.

Don't forget to voment guys^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINE [WOOSAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang