45. Dilema anak muda

139 19 8
                                    

"Lo bukan sekedar teman atau sahabat buat gue. Lo lebih dari itu..."



Tatapan mata Jojo berubah jadi lebih serius, dan... tulus. Entah kenapa gue jadi sedih huhu.



"Sorry.. kalo gue agak ngegas." Lanjutnya.

"Lupain aja... Apa yang tadi gue bilang." Jojo jadi salah tingkah sendiri.


"Sorry banget juga kalau gue ganggu lo. Tapi, gue tulus banget kok minta maaf sama lo. Maafin gue ya." Ucapnya lagi tanpa memberi kesempatan gue bicara.

"Yaudah lo istirahat, jangan cape-cape." Ucapnya tersenyum sambil menepuk puncak kepala gue dengan pelan. Kemudian dia perlahan pergi meninggalkan kamar gue.

Hu. kok gue jadi merasa bersalah ya.

Apa gue kejar aja ya?



🌸🌸

"Tante, Jojo pamit pulang dulu yaa.." ucap Jojo bersalaman dengan ibunya Nara.

"Eh, ko tumben cepet." ucap ibu Nara bingung. Jojo hanya tersenyum, "Iya tante, cuma ada perlu bentar tadi."

"Oh gitu.." ibu Nara hanya mengangguk pelan.

"Yaudah Jojo pulang dulu ya tan.."

Jojo keluar, dan gue turun dari atas tangga sambil berlari kecil.

"Eh awas hati-hati..." Omel ibu namun pandangannya masih fokus ke televisi. Mungkin ibu agak sedikit terganggu dengan langkah kaki gue yang berisik.



"Bu!!! Jojo mana?" ucap gue dengan cepat.

"Baru aja pulang.. kenapa sih?" Tanya ibu bingung

"Ah...enggak apa kok Bu," ucap gue langsung melesat keluar dari dalam rumah.

Ternyata Jojo baru aja mau buka pintu pagar rumahnya, sung aja gue panggil dia.

"Jo!!" ucap gue yang berhasil bikin dia kaget. Ketika dia menoleh, gue hanya cengengesan, waduh kok gue jadi bingung dan mendadak malu ya. Ngapain sih gue sok drama ngejar-ngejar dia. Aduh..

"Ehehe." ucap gue jadi makin gajelas.

"Kenapa sih?" tanyanya jadi malas.


"besok berangkat bareng ya." Ucap gue cari alasan klasik.


Jojo jadi mengernyit bingung, "Lo udah gak marah nih sama gue?" tanyanya memastikan.

Gue hanya tersenyum, "masih sih..."

Jojo jadi menaikan alisnya bingung, "ha?" Gue mengangguk cepat.

"Iya pokoknya gue masih marah sama lo. Udah deh ah, pokoknya besok berangkat bareng."

Hih, kok gue jadi salto.

"Dah yaaa, gue masuk dulu. Bye." Ucap gue buru-buru masuk kedalam rumah biar ga ketahuan kalau gue tuh salah tingkah.

🌸🌸

Gue hanya terdiam menatap langit -langit kamar gue. Lama-lama gue jadi mikir maksud perkataan Jojo tadi.

'Apa dia emang beneran nganggep gue lebih dari teman ya?'

'Kok gue jadi mendadak enggak marah lagi sama dia'

Aduh gue ini sebenarnya kenapa..

Gue jadi melting sendiri, ngumpetin wajah gue dibalik bantal. Tiba-tiba jadi inget adegan waktu ditanam saat makan Cotton candy.

Astaga... gue udah gila kayaknya.

🌸🌸🌸


Jojo kini ini melamun dikamarnya, sembari memangku gitar coklatnya ia jadi memikirkan perkataannya tadi.

"Ish... Segala keceplosan lagi ah bego banget!" kesalnya pada diri dia sendiri kemudian mengacak rambutnya pelan.


"Kalau Nara jadi canggung sama gue gimana ya..?" Tanyanya lagi.


Kemudian Jojo menggeleng dengan cepat, "Enggak akan. Cewek modelan Nara mana pernah canggung sama gue, liat aja tadi.. malah cengar-cengir gajelas"






"Tapi, mungkin ga ya kalau dia juga ngerasain kaya apa yang gue rasain?"

Jonatan [Complete]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang