00.1; ABANG LACNAT?

47 7 4
                                    

Arcelio Natama Laurents

Jadi anak pertama dan lelaki satu-satunya tentu membuat gue merasa punya tanggung jawab yang lebih besar. Meski nyokap bokap gak pernah menentukan masa depan anaknya harus jadi apa dan bagaimana, tapi secara alami mindset gue terbentuk bahwa suatu saat gue harus meneruskan perusahaan keluarga, dan tentunya harus jadi panutan yang baik buat adek gue satu-satunya.

Secara tidak sadar ternyata gue tumbuh menjadi pribadi yang penuh ambisi dan kurang peduli terhadap keadaan sekitar.

**

Hari ini, tepat jam 10 malam gue baru sampai di rumah. Ketika gue melangkah menuju kamar, tepat diruang tamu gue melihat Azel tertidur di sofa lengkap dengan piyama dan selimut polkadot favoritnya.

Gue mendekat kearahnya berniat membangunkannya

"Zel bangun...." gue duduk didekatnya lalu mengguncang badannya pelan

"hmmmm"

"bangun, pindah ke kamar, nanti badan lo sakit"

Azel mengedipkan matanya sampai akhirnya benar-benar terbangun. Dia duduk dan langsung menatap gue dengan mata sayunya

"Lo baru pulang mas?"

"Iya, Kenapa tidur disini?"

"Nungguin lo, kalo gue tidur di kamar nanti gak tau kalo lo pulang"

"Mau bilang apa?"

"Besok ambilin rapot gue, jam 10, gak pake telat."

"Kenapa gak chat gue aja si? Ribet banget pake nunggu sampe malem gini"

"Gue kan maunya ngomong langsung sama lo, lagian akhir-akhir ini lo kayaknya sibuk banget sama skripsian, emang lo gak kangen sama adek lo yang cantik ini?" Azel menunjukkan wajah merajuknya yang selalu terlihat lucu dimata gue

"Sini peluk, katanya kangen" Azel langsung merapatkan tubuhnya dan memeluk gue dari samping

"Mas Nataku akhirnya sudah kembali huhuuuu"

Gue menyentil keningnya pelan, "Alay banget si lo"

"Bodoamat yang penting dapet pelukan"

Gue hanya diam karena memang rasanya sudah lama sekali tidak seperti ini, sibuk dengan urusan masing-masing membuat kami akhir-akhir ini jarang berinteraksi ketika di rumah.

Saat merasa beban tubuhnya semakin terasa berat, yang tandanya dia akan kembali tertidur, gue segera memanggilanya "Zel? Pindah gih ke kamar jangan tidur disini lagi"

"Hmm....gendong..."

"Hah?"

"Iya gendong, gue males jalan"

"Malu lo sama badan"

"Badan gue langsing tau. Lo aja lemah pasti gak kuat kan?"

"Berisik lo, ayo naik cepetan." Gue melepas pelukannya dan segera berjongkok dihadapannya.

Dan ya.. mau sebesar apapun adek gue dimata orang lain, dia tetap anak kecil dimata gue.

***




Azelya Queenida Laurents

Suasana SMA NEGERI PARADIGTA pagi ini sudah mulai gak kondusif. Beberapa siswa sudah mulai mencari orang tua/walinya yang sudah tiba di sekolah-menelfon,pergi ke parkiran, menunggu di gerbang. Pembagian rapot dijadwalkan pukul 10.00 wib, dan sekarang baru pukul 09.30 wib tetapi banyak orang tua/wali murid yang sudah datang,

GlimmerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang