D5 KOTAK PANDORA TERLUKA

3 1 0
                                    

" kamu ngambil jurusan apa.?" Serangan pertanyaan chairil.

" sastra " dan serangan jawaban singkat ARA.

" keadaan kamu sudah baik – baik saja, 1 bulan yang lalu sepertinya keadaan mu tidak cukup baik."

" seperti yang kamu lihat."
" kamu sudah perna kontrol ke dokter lagi,?"

" tidak. saya sudah sehat."

" kamu yakin. Saya tau dokter hebat di jogja, saya bisa kenalkan kamu dengan dia.?

" saya baik – baik saja dan saya tidak lagi butuh dokter. Berhentilah sok tau tentang keadaan saya."

Ditengah perdebatan mereka, Zada pun muncul dan langsung membatasi mereka.

" yah, berhentilah saling berdebat, apa yang kalian bicarakan sepertinya kalian sudah kenal lama."

" saya baru kenal kok kak." Sahut ARA tanpa beban.

" kalian ini. 1 jam lagi kita jalan balik, jadi jangan pergi terlalu jauh ya. ril ikut gw bentar." Zada pun pergi memjauh sambil membawa chairil bersamanya.

Mereka pun pergi sedikit menjauh dari tim, mereka duduk di atas batu besar dipinggir sungai sambil mengobrol.

" Ril, tadi gw dapet pesan dari ibu loh, dia minta gw bujuk loh buat datang nemui kakak lo, kenapa lo belum nemuin dia udah berapa lama lo disini. Lo gak kasian liat kakak lo ?" Tanya serius zada

" gak tau deh, gw kasian, tapi gw juga marah sama dia, kalau aja dia dengerin omongan gw dulu, dia pasti gak akan kayak gini."

" ya setidaknya lo pikirin anak kk lo lah mau berapa lama lo masukin dia ke asrama, udah setahun mereka gak ketemu karna lo."

" gw Cuma gak mau dia terganggu ngeliat ibunya yang lagi sakit, tapi sekarang gw juga udah bawak balik dia, gw udah urus tempat tinggal baru buat mereka sama ibu gw nanti, minggu depan mungkin mereka udah bisa pindah, gw Cuma bisa berharap lingkungan yang baru bisa memperbaiki keadaan."

" bagus deh, gw doain yang terbaik buat keluarga lo."

" oh ya, gw mau nanya, lo udah kenal lama sama DAN, lo deket banget kayaknya sama dia ?" Tanya serius balik chairil

" oh itu, lumayanlah, gw juga sebenarnya baru kenal sama dia, dia itu temennya Egar sepupu gw, mereka datang ke gw buat nayak kerjaan, ya kebetulan di cafe juga butuh orang jadi gw terimah, dia juga sering lihat gw sama anak2 mapala lain nongkrong di cafe, jadi dia ikutan gabung dimapala deh. Emangnya kenapa sih.?"

" gpp, si egar kuliah ditempat kita juga kan."

" iya, kenapa"

" kepo lo, gw minta no telpon nya sini."

" gak ada apa-apa tapi lo minta no telpon dia, dasar loh"

" udah cepetan, ". Zada pun memberikan no telpon egar. Tapi setelah chairil mendapatkannya, dia langsung meninggalkan zada.

3 Hari pun sudah berlalu, semua kegiatan mereka berjalan dengan lancar. Aktifitas kuliah mereka pun berjalan kembali, kini ARA cukup sibuk dengan kegiatannya, kuliah sambil berkerja, dan sesekali mengikuti aktifitas mapalanya. Dia merasa kehidupannya sudah kembali normal, tidak ada reyno dan rasa ketakutan yang terus mengejarnya. Teman-temannya selalu menghiburnya dan membuatnya tertawa, tapi disaat dia sendiri, dia selalu melamun dan terlihat murung dia selalu mempertanyakan kepada dirinya sendiri, kenapa dia tidak bisa menerima sosok reyno. Dan bukannya memdapatkan jawaban hal itu malah membuat kepalanya sakit.

Diruangan lab kampus yang sedang kosong, chairil sendang serius membaca hasil dianogsis kesehatan seorang pasien yang baru ditermahnya lewat fax tadi pagi. Tidak lama dari pintu masuk Egar pun muncul, chairil memanggilnya untuk menanyakan beberapa hal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAM-YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang