D2. MIMPI BISA DATANG BUKAN HANYA LEWAT TIDUR

5 1 0
                                    

ARA yang kanget tangannya di tarik, langsung menglepaskan genggaman tangan Reyno.

" aku peringatin sama kamu jangan perna sentuh aku." Kata ARA, lalu memalingkan kan pandangannya. ARA merik nafas dalam - dalam kembali untuk menenangkan dirinya, perasaannya benar-benar kacau malam itu.

" aku Cuma mau bicara sama kamu, aku Cuma ingin kita kembali berteman lagi seperti dulu, apa itu sulit buat kamu lakuin." Penjelasan Reyno, yang mulai terbawa suasana .

Mendengar pernyataan Reyno membuat ARA bertanya-tanya, dia langsung membalikkan tubuh nya dan memandang langsung ke Reyno.

" berteman kembali, aku bahkan tidak mengenal mu." Ucap ARA dingin

" ternyata kamu benar-benar lupa dengan ku."

" aku gak mau dengar omong kosong mu, aku hanya ingin tau apa tujuan keluarga mu meminta ibu ku datang kesini.?"

" Perjodohan. Mereka sudah berjanji akan menjodohkan kita, dan aku setuju." Ucap Reyno.

Penjelasan Reyno membuat ARA tersenyum dan tertawa kecil, lalu pergi meninggalkan Reyno begitu saja. Ibu sudah menunggu ARA di ruang tamu nya, tak lama ARA masuk ke dalam rumah. Ibu menenggur ARA karena bersikap tidak sopan saat makan malam tadi. Tidak seperti biasanya ARA malah menjawab ibu nya, bahwa sikap nya normal-normal saja.

Tidak ingin bertengkar dengan ARA, bu Maya memilih masuk kedalam kamarnya, ARA mengikuti ibu nya, ingin menuntut penjelasan tentang apa yang di ucapkan Reyno tadi.

" tujuan ibu bukan untuk mengajar disini kan, tolong jujur buk.?" Mohon ARA.

" ibu akan menjodohkan kamu dengan Reyno, perjodohan ini sudah lama diatur, jadi ibu harap kamu coba berkenalan dulu sama Reyno." Jelas buk Maya yang akhirnya terbuka.

ARA masih merasa tidak percaya, dia malah tersenyum, dan sedikit mentertawakan perkataan ibunya, dia terduduk didepan pintu kamar ibunya, sambil memeluk kedua kakinya, ditengah tawanya, air matanya pun menetes. Sambil duduk dikasurnya ibu mnjelakan secara menyeluruh kepada ARA.

" Dulu kita bertetangga saat kita tinggal di Bogor, mereka banyak membantu kita, ibu terlalu banyak berhutang budi sama mereka, dan kamu juga kan sangat dekat dengan Reyno, setahun yang lalu ibu bertemu mereka lagi, sejak itu kita berencana menjodohkan kalian. Reyno itu anak yang baik, dan bukan berarti kalian akan segera menikah, kami hanya ingin mendekatkan kalian kembali dulu." Jelas buk Maya.

Mendengar penjelasan ibunya ARA langsung terdiam, wajahnya terlihan sangat serius, dia pun langsung pergi kekamarnya, lalu mengambil ransel yang berisi pakaiannya, dan langsung berjalan menuju pintu keluar, ibu yang melihatnya akan pergi langsung menahan ARA.

" kamu mau kemana.?" Tanya ibu yang sedikit kaget dengan reaksi ARA.

" aku mau pulang, aku mau balik sekarang juga ke Jakarta.!" Jawab ARA.

" kenapa kamu harus pulang, disini juga rumah kamu, lagian ini udah malam RA."

" ini bukan tempat aku buk, dan aku gak suka ibu memutuskan semuanya sendiri, mendengar ibu menjodohkan aku sama dia aja udah buat aku takut buk, apa lagi aku harus menerima dia, aku gak suka seperti ini buk. Kalau ibu gak mau balik, aku bisa balik sendiri buk." Ancam ARA.

" ok... ibu minta maaf ya, ibu salah gak bilang dulu sama kamu, baik kita pulang, tapi besok ya, ini sudah malam, tidak ada kapal lagi malam ini." Bujuk ibu.

Matahari sudah hampir meninggih, ARA juga sudah bersiap ingin pulang, dia menghampiri ibunya dikamar, namun kamarnya kosong. ARA mencoba mencari diluar, ibu terlebih dahulu datang dari pintu depan. Dia langsung meminta ibunya untuk bergegas, dia sudah tidak tahan ingin kembali kejakarta. Tapi sebelum kembali ibu meminta sesuatu kepada ARA.

DREAM-YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang