12

143 26 6
                                    

Somi berhasil memasuki kelasnya tanpa ketahuan terlambat oleh guru Fisika, karena tadi ia melihat guru Fisikanya sedang menerima telepon. Maka ia gunakan kesempatan dengan sebaik mungkin.

"Hah, akhirnya sampai di kelas dengan selamat." Sampai di kelasnya dengan selamat tanpa ketahuan guru tuh rasanya seru tau nggak wkwk. Kaya main petak umpet gitu sama guru. Kaya gitu yang Somi rasain saat ini. Somi mah suka dengan hal-hal baru yang seru-seru.

Ryujin yang tadinya nulis acak di bukunya lantas menoleh kearah si Somi, ia mengerutkan dahinya, kok Somi mukanya malah keliatan seneng? Harusnya kan takut atau gimana lah gitu. Mencerminkan takut kena hukuman. Ini malah sebaliknya. Bener-bener ngga waras si Somi.

"Lo telat, tapi kok keliatan seneng sih?"

Somi menoleh kearah Ryujin, masih dengan senyumannya, "hehe, seru tau nggak sih. Tadi gue liat ada Buk Rini mau ke kelas. Terus gue ngendap-ngendap masuk kelasnya. Untung ada yang calling-calling Bu Rini. Kalo nggak, pasti kena hukum gue."

Ryujin gelen-gelengin kepalanya. Ini beneran sarap temen satunya ini. Bukannya takut malah seneng. Tapi Ryujin sih bodo amat.

***

Suasana di kantin cukup ramai, nggak salah sih, jam-jam begini pasti banyak siswa yang kelaparan, setelah 4 jam menghabiskan waktu di kelas. Apalasi yang mendapat pelajaran Fisika dan Matematika.

Seperti squadnya Somi, setelah mengucapkan salam pada sang Guru. Mereka langsung berlari ke kantin. Takut kehabisan tempat duduk. Bodo amat sama yang liatin mereka. Pasti mereka pada mikir kalo squadnya Somi kurang kerjaan atau apalah.

Mereka sampai tepat pada waktunya, karena bangku di pojok belakang masih tersisa. Cukup lah untuk mereka berlima. Iya beelima. Somi, Chaeryoung, Minju, Ryujin sama Yeji.

Manusia-manusia doyan makan. Dikumpulin lagi.

"Siapa yang mesen nih? Gue udah kemarin lho." Setelah mengatakannya, Minju langsung mengeluarkan ponselnya, yang penting ia gilirannya sudah kemarin.

"Gue deh yang mesen. Mau apaan kalian?"

Teman-teman Somi yang lagi pada asik main hp langsung ngedongak, tumben-tumbenan Somi mau mesen. Biasanya dia yang paling susah disuruh memesan makanan.

"Anjir, tumben lo mau mesen makanan. Ngga lagi kesambet kan lo?" Yeji yang duduk tepat disamping Somi bergidik lho, takut ketularan kesambet.

"Yaelah. Gue kaga kesambet, cuman lagi pengen jalan aja. Makanya cepetan mau apa. Gue capek nih nungguin."

"Gue batagor aja deh. Lagi males makan."

"Gue bakso."

"Samain sama Ryujin."

"Kalo gue sama juga sama Ryujin."

Somi mengangguk, "artinya, Minju batagor, yang lainnya bakso kan?"

Teman-temannya menganggukkan kepala, lantas Somi berjalan menuju penjual bakso dan batagor. Entah kenapa ia jadi mood jalan. Padahal biasanya buat pindahin pantat aja susah.

Tepat saat Somi sampai di penjual batagor, ia melihat kakak kelasnya yang tadi mengajaknya berkenalan. Ah mood Somi tiba-tiba berubah. Ia jadi tak ada niatan membeli batagor jika begini. Ia masih agak kesal dengan kakak kelasnya ini. Tapi ini kan tempat umum, masa dia tiba-tiba ngusir dia sih?

Something in BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang