01

569 56 16
                                    

Jangan lupa follow instagram @ayusuciws Dan follow juga akun wattpad kedua saia PinkyFunnyy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow instagram @ayusuciws
Dan follow juga akun wattpad kedua saia PinkyFunnyy

Selamat membaca💜

***

Bukan Jeon Somi namanya kalo nggak punya gebetan baru di sekolah barunya, belum genap sebulan ia menetap di sekolah barunya, ia sudah tertarik pada salah satu kakak kelasnya yang selalu menyendiri dengan buku yang selalu menemaninya.

Bahkan hampir semua siswa di sekolahnya tau jika Somi menyukai kakak kelasnya tersebut. Bahkan sudah banyak teman-temannya memperingati Somi jika kakak kelas-nya tersebut juga disukai oleh Nancy.

Little blue, nama geng-nya si Nancy. Terdiri dari lima orang, Nancy sendiri sebagai ketua, terus Daisy, Yeonwoo, Jane, dan Ah In. Bisa dibilang mereka geng tenar di SMA, soalnya Body sama wajahnya cantik-cantik. Somi mah kalah, tapi dia b aja, rugi cantik kalo sukanya ngegoda.

Iya si kakak kelas selalu di goda sama Nancy, kakak kelasnya nggak keliatan risih tapi di diemin aja si Nancy, yah pasti udah paham kalo dia risih, tapi nggak keliatan. Somi tau juga karena dia selalu liatin kakak kelasnya dari jauh. Selalu gitu, kalo di deketin kasian buat kesehatan jantungnya Somi.

Iya deketnya cuman 5 meter aja Somi gemeter, emang sehebat itu pesona kakak kelasnya.

Selagi janur kuning belum melengkung, Somi bebas deketin kakel cogannya. Bodo amat sama si Nancy, toh sama-sama cewek, sama-sama manusia. Buat apa takut?

Emang gitu si Somi, sifatnya bodo amat'an, tapi kalo sama si doi dia nggak deh bodo amat'an. Somi nggak pernah memaksa biar si kakak kelas jadian sama dia. Tapi dia juga pengen usaha dulu, siapa tau dia bisa pacaran sama si idaman hati.

Sama kek sekarang, ia bersama dua sahabatnya sedang makan di kantin, --karena paksaan si Somi, pengen mantau doi.

Somi asik pantengin kakelnya yang lagi makan, oh ternyata kakelnya punya 2 teman, yah seperti sekarang mereka makan bertiga, aduh! Cogan semua lagi.

Tapi Somi tetep suka sama kakel kesayangannya kok.

Oke, sebenernya disini kakelnya udah tau kalo si Somi, adkelnya suka sama dia, tapi dia mah bodo amat, dia nggak suka pacaran, nggak ada untungnya, rugi.

Mau tau siapa kakel yang ditaksir seminggu ini sama Somi?

Dia...

Hwang Hyunjin, anak si pemilik sekolah, tapi ia tak pernah sekalipun menyombongkan dirinya, toh yang punya sekolah ayahnya, bukan dia. Apa yang di sombongin? Kalo dia yang punya sekolah sih udah pasti dia sombong.

Dia nggak punya temen selain buku dan dua orang yang sedang makan bersamanya sekarang, Seo Changbin dan Lee Minho. Itupun mereka kenal sejak masih menjadi embrio jika tidak, yah Hyunjin ogah menjadi teman mereka.

Hyunjin lebih suka sendiri sambil membaca buku di bawah pohon rindang yang ada di taman sekolah daripada ikut dalam kegiatan yang diikuti teman-temannya, terlalu menguras tenaga, dan dia tak suka.

Minho, menyenggol lengan Hyunjin yang duduk disampingnya, "Jin, tuh si adek kelas yang suka sama lo, liatin lo mulu dari tadi, mana pakek senyum-senyum lagi." Minho bergidik ngeri melihat Somi yang masih setia tersenyum. Apa Somi tak takut dianggap orang gila?

Hyunjin diam, acuh dengan perkataan temannya. Untung saja Minho sudah paham dengan sifat Hyunjin.

Changbin yang daritadi sibuk mengunyah makanannya, ikut menoleh kearah Somi. "Anjirlah kesambet kali tuh anak, ngeri gue kalo dia tiba-tiba teriak sambil goyang- eh kok jadi goyang sih?"

Minho mengambil botol kecap, lalu memukul kepala Changbin, "Goblok banget kalo ngomong, ngomong aja typo lo, gimana kalo nulis?"

"Bang-- toyib, lo yang goblok, goblok kok teriak goblok?" Sahut Changbin nyolot.

"Ah bacot lo berdua." Hyunjin segera bangkit dari duduknya, malas mendengar kedua temannya yang memang sering ribut.

"Jin, mau kemana?" Tanya Changbin.

"Kemana aja yang penting tenang." Hyunjin langsung meninggalkan kantin.

Melihat Hyunjin berjalan meninggalkan kantin, otomatis Somi ikutan bangun. Namun ia segera di dorong oleh Nancy dan kawab-kawannya. Nancy memandang Somi sengit.

"Eh, lo mau kemana? Ngikutin Hyunjin? Cih, emang Hyunjin mau sama modelan kek lo? Tepos gini." Nancy memandang remah kearah Somi.

Somi tersenyum kearah Nancy, "ya terus? Emang Kak Hyunjin mau sama cewek modelan lo kak? Kak Hyunjin juga harus mikir dua kali buat nerima kakak."

"Oh ya kak, aku duluan ya nyusul Kak Hyunjinnya." Sambung Somi, ia langsung meninggalkan Nancy yang menggeram kesal.

Sedangkan kedua teman Somi melongo melihat sikap pemberani Somi.

"Gila tuh temen gue." Ucap Minju tiba-tiba.

"Enak aja, temen gue tuh." Jawab Charyoung tak terima.

***

Sekarang Somi sedang mencari tempat strategis untuk menatap kakak kelasnya, ia tak memiliki keberanian untuk mendekati kakak kelasnya yang sedang membaca buku.

Pandangan Somi tiba-tiba membola saat melihat Nancy dengan seenak jidatnya duduk disamping Hyunjin, apalagi dia tau jika Somi sedang mengintip di balik semak-semak. Nancy tersenyum remeh kearah Somi, dengan sengaja Nancy membuka dua kancing baju teratasnya, siapa tau Hyunjin tergoda.

Somi menggeram kesal, "enak aja si nenek lampir duduk di samping panggeran, nggak cocok banget. Ngeselin!" Dumel Somi kesal.

"Awas aja kalo gue udah cantik, gue bakalan duduk di samping Kak Hyunjin!"

"Heh, lo udah cantik gob-lin."

Somi terkejut saat mendengar sautan seseorang di sampingnya, sejak kapan ada orang disini?

Somi menatap dari atas sampai bawah cowok disampingnya, "Lo sapa dah?" Tanya Somi.

"Gue? Kenalin, gue Choi Soobin. Anak kelas 11-5."

"Oh." Jawab Somi cuek, Soobin ganteng sih, tapi tetep kalah sama Hyunjin, -alah bucin.

"Ngapain cobak disini? Dicari ulet tau rasa lo."

"Kalo uletnya nyari gue, gue mau bilang, 'let jangan cari gue, gue udah punya gebetan, cari yang lain sono' uletnya pasti ngerti terus pergi."

Soobin terbahak mendengar jawaban Somi, bukan itu saja, cara Somi berbicara juga lucu. Gemes aja liat Somi kek gitu.

Something in BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang