Bait-bait rindu
Yang mengembun di buku harian
Membuat pena-pena runcing menggores pelan
Lambat...
Hingga hanya belasan kata yang tercipta
Tak bisa begini terus
Buku harianku tercipta harus
Tapi apalah mau dikata
Embun-embun ini masih bersemayam di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ibu...... Aku sadar jarak memisahkan kita Tapi aku tetap merasakan ada do'a Do'a-do'a yang mengangkasa
Ibu..... Aku sadar waktu telah membawa kita Jauh dari hari-hari kemarin Tapi aku masih bisa merasakan Sentuh lembutmu Merajut masa tumbuhku Memeluk dan meyakinkan aku Bahwa aku bisa menakhlukkan segala rintang
Ibu.... Aku sadar Dunia terus berputar Menarik sisa-sisa usia kita Membuat aku semakin tak kuasa Saat penanda zahir di hadapan Rambut hitammu yang kian memutih Kulit halusmu yang kian mengeriput Tegap langkahmu yang kian gontai Dan erat genggammu kian melemah
Ibu..... Ibuku tersayang Sungguh banyak kusesali waktu Saat acuhku pada pintamu Saat meninggi suara di hadapmu Saat banyak waktu kuhabiskan jauh darimu
Ibu.... Ibuku tersayang Maafkanlah anak kecilmu ini Yang sudah terlalu sering menggores luka hatimu Ibu.... Kemaafan dan Ridhamu adalah cahaya untuk hidupku
Ibu... Ibuku tersayang Semoga Rabb Yang Maha Rahman dan Rahiim Menjaga tiap langkahmu Dan menjadikanmu ibu yang berbahagia dunia dan akhirat
