Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

92 28 15
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya...

Untung ada Luna dan segudang alasannya.

Bisa juga gua nginap disekolah malam ini, seumur-umur baru kali ini gua happy banget.

Babang tampanku.... Im coming....







23.19

Tempat? Aula sekolah. Rame, tapi pada tidur semua rakyat nya. Murid maksudku.

"Lun" ujarku yang tak tahan lagi berlama-lama berdiam diri menyaksikan sidang LDK ini.

Kenapa juga harus seserius ini melihat pemandangan adik kelasku yang terlampau fokus ke arah ka Gaby yang sedang membacakan isi dari setumpuk kertas kumpulan A4 itu dan ya sebagian lagi sibuk tertunduk lesu menyembunyikan matanya yang tak lagi bisa diajak kompromi.

Untung gua tipe kaka senior yang baik hati dan tidak sombong, tak tega membangunkan mereka yang sedang terlelap diposisi yang tidak nyaman di kursinya

"Luuuuun" kata ku lagi karna tak mendapat respon dari tadi.

"Ehm"

"Etdah si oncom!!! nengok apa nengokk" Luna menengokkan kepalanya yang terasa sangat berat. Seberat beban hidup temannya Bella yang sampai sekarang selama tujuh tahun perasaannya digantung guru SMP nya dulu.

Lupakan tentang Bella dan segala beban hidupnya mari kita lanjutkan apa yang sebenernya bocah ini maukan dari dia sampai berani menggangu aktivitas membacanya.

"Apaan Key?" ujarku menatapnya tajam.

"Bosen"

"Mau gua kasih kerjaan?" mata Keara seketika berbinar berkedip berberapa kali seperti bocah ingusan yang habis dibelikan mainan.

"Apaaannnn?" ujarnya kelewat semangat.

"Noh, ada babang lu. pandangin sampai pagi gih biar ga bosen" sambil menunjuk salah satu panitia dengan almameter berwarna army yang sedang duduk membelakangin mereka berdua.

"Gua tau gua bucyn. tapi, yakali dari habis isya sampe sekarang liatin itu-itu doang. males banget"

Ralat, bukan males tepat nya malu takut kecolongan kalau sedang memuja-muja si pengeran impian.

"Terus mau ngapain?" Keara menarik kursi Luna memberitahu agar lebih dekat dengannya dan langsung menidurkan kepalanya ke bahu Luna untuk dijadikan sandaran.

"Bobo ae lah" pasrahnya, ketimbang makin gabut ya kan.















02.04

Semua sudah balik kekelas masing-masing untuk tidur, kecuali beberapa panitia yang sedang sibuk mengobrol dan memulihakan kesadarannya karna ternyata bukan cuma si Keara aja yang ketiduran. Contoh yang kurang baik emang, untungnya kursi panitia ada dibelakang jadi ga bakal kelihat sama adik kelas mereka.

Luna? masih sibuk dengan bukunya, tanpa ada niat membangun kan sahabatnya yang terlihat nyaman sekali bersandar.

"Lun.. ga balik?" -Ini Raga yang ngomong. Memperhatikan betapa santainya orang yang ditanya sekarang. Sedangkan semua panitia sudah pergi keruang OSIS untuk melanjutkan tidur yang ketunda.

Try AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang