"Mama! Aku main ke rumah Kak Genta ya," seru Keyra sembari melompat kecil menghampiri sang ibu.
Keysa, ibu Keyra datang menghampiri anaknya. "Hari ini mama di rumah, kamu malah main terus." Keysa berkacak pinggang lalu mengerucutkan bibirnya bak anak kecil sembari menatap Keyra.
Keyra terkekeh. "Bentar aja ma, aku udah janji sama Kak Genta." Ia bergelayut pada Kaki Keysa, berharap ia diizinkan ke rumah Genta.
"Ya udah deh, bentar aja ya, mama kan kangen sama kamu." Keysa membungkuk lalu mencubit pipi Keyra pelan.
"Asik! Siap ma!" Keyra menghormat Keysa yang terkekeh. Keysa jarang berada di rumah, sama seperti Reyhan, papa Keyra. Ia tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Tapi Keysa selalu mengatakan itu untuk masa depan Keyra.
Keyra melangkah ke luar rumah lalu memanggil Genta di depan rumahnya. Genta ke luar lalu membuka pagar rumah. "Ayo, tepati janji Kakak!" kekeh Keyra.
"Iya." Genta ke luar bersama Keyra setelah pamit dengan kedua orang tuanya. Genta berjalan ke komplek sebelah bersama Keyra, lelaki itu sudah janji untuk mengenalkan pada Om dan Tantenya. Genta mengatakan bahwa omnya yang bernama Rendi pandai melukis. Jadi, melihat lukisan Keyra yang persis cakar ayam menyayangkan Genta mengingat gadis itu suka menggambar. Genta perkenalkan saja pada Rendi.
"Om Rendi!" panggil Genta.
"Iya sebentar!" Tak lama pintu terbuka. Rendi menatap Genta dan Keyra bergantian. Sebelumnya Genta juga sudah bilang pada Rendi, dan pria itu mau mengajari Keyra melukis.
Ini ya Keyra?" tanya Rendi.
"Iya om," cengir Keyra. Ia sedang senang bukan main. Tidak sabar dirinya bisa melukis sehebat Rendi.
"Yuk, masuk." Rendi mempersilahkan keduanya ke dalam.
"Ris!" panggil Rendi mencari Carissa. Carissa, meruPakan adik dari Jeny satu-satunya.
"Ya, mas?" Carissa mengerutkan keningnya menatap Rendi. Lalu ia mengalihkan pandangannya pada seorang gadis kecil di ruang tengah sana.
"Wah, siapa ini?" tanya Carissa setelah sampai ke ruang tengah. Carissa baru saja menidurkan Kinan, anak itu berusia setengah tahun.
"Temen Genta, tante." Genta tersenyum. Keyra mengangguk kikuk.
Mereka berbincang bersama beberapa saat untuk saling mengenal. Tidak lama, Rendi kembali membawa alat lukisnya. "Keyra gak bawa alat lukis ya?" tanya Rendi. Keyra menatap Genta bingung.
"Aku lupa bilang om." Genta menyengir.
"Oh, ya udah om ada kok." Rendi melambaikan tangan meminta Keyra mendekatinya. Genta juga ikut. Sementara Carissa kembali dengan aktivitasnya.
Keyra menggambar pada kertas berukuran besar yang di berikan Rendi. Pria itu terkekeh melihat gambar Keyra.
"Ini apa?" tanya Rendi.
Keyra mendongak setelah selesai menggambar, lalu kembali menatap lukisannya. "Ini aku, ini Kak Genta, ini di bukit," ujar Keyra dengan gemas. Percayalah, siapapun akan merasa gemas dengan Keyra.
Rendi mengangguk. "Kalau gitu om coba gambar dulu, nanti om ajarin." Keyra mengangguk antusias. Setengah jam kemudian gambar Rendi selesai dan sudah berwarna juga.
"Suka?" tanya Rendi.
Genta berdecak, memang tidak salah ia mengajak Keyra belajar lukis dengan Rendi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Killer (COMPLETE)
Teen FictionMy Killer Ketos Versi Lama Geanno Putra Digantara, menjabat sebagai ketua osis yang terkenal killer. Ia hidup tanpa merasakan kasih sayang ayahnya, walaupun ayah kandungnya. Geanno bahkan tidak tahu siapa ibunya karena ayahnya selalu mengatakan jika...