"Kia, kamu kemana aja semaleman?" Mamanya.
"Nginep di rumah temen" Kiara.
"Kenapa gak kasih tahu Mama?" Mama.
"Emang Mama peduli sama Kiara? Selama ini Mama cuman ngurusin kerjaan Mama, tiba tiba sekarang Mama marah marah sama Kiara? Kenapa mah?" Kiara.
Plak.
Gua di tampar Mama karna ngomong kasar dan nada tinggi.
"Jaga mulut kamu ya" Mama.
"Selama ini Mama cuman peduli sama kerjaan Mama, Mama gak pernah mandang Kiara sebagai anak" Kiara yang masih memegang pipinya.
"Ya, Kiara berterima kasih sama Mama karna Mama udah biayain kehidupan Kiara dari lahir sampai sekarang, Makasih atas semua hal yang udah Mama kasih sama Kiara, harta, kekayaan" Kiara.
"Tapi Kiara gak butuh semua itu mah" Kiara.
"Mama selalu sibuk sama kerjaan, sibuk sama dunia Mama, sibuk sama kehidupan Mama" Kiara.
"Pernah gak Mama habisin waktu sama Kiara? Enggak kan jadi gak usah sok peduli sama Kiara" Kiara.
"Mama kerja juga buat kamu, cari uang buat kamu, buat sekolah kamu buat makan kamu juga, semua butuh uang Kiara" Mama.
"Tapi gak semua bisa di beli pakai uang Mah" Kiara.
Akhirnya gua yang pergi, mengalah sama Mama yang gak pernah ada waktu buat gua.
Dalam fikiran Mama gua cuman uang uang dan uang, menurut Mama semua bisa di beli pakai uang, asalkan ada uang semua teratasi.
Dan pemikiran itu sangat berbeda dengan pemikiran gua, kalau gua bisa milih antara uang dan keluarga yang harmonis gua akan pilih keluarga yang harmonis walau kami kekurangan uang.
"Hiks hiks hiks"
Ya memang benar gua lagi nangis, banyak pertanyaan dalam otak gua, kok bisa ya gua senyum di depan temen temen gua? kok bisa ya gua ketawa di hadapan dunia sedangkan di baliknya gua bahkan gak mampu hanya untuk tersenyum.
Rasanya gua gak mampu lagi buat berdiri dan tertawa seolah semuanya berjalan sesuai alurnya, ya memang berjalan sesuai alurnya karna memang alurnya berantakan bukan?
Tapi, gua udah biasa tertawa di atas hati gua yang amruk, tertawa hanya untuk menutupi hati yang hancur.
"Eh Ki, gua ada teka teki nih buat lu, lu berani jawab ga?" Alisa.
"Berani emang apa?" Kiara.
"Kalau salah gua gantung lu di monas" Alisa.
"Oke siapa takut" Kiara.
"Pertanyaan pertama, tukang apa yang sering berhalu?" Alisa.
"Salah" Alisa.
"Gua belum jawab ogeb" Kiara.
"Oh belum ya" Alisa.
Kiara masang pose berfikir //ngapain mikir emang lu ada otak? *Di gampar Kiara.
"Paskibara" Kiara.
"Kenapa?"
"Karna sering Haluan kanan Haluan kiri ea" kata Kiara sambil berjoged ria.
Ya gua adalah aktor yang hebat, gua bisa ke tawa di balik kesedihan gua sendiri, benar benar akthor yang hebat. Mungkin kalau gua jadi artis gua akan jadi artis papa atas.
"Salah" Alisa.
"Trus jawabannya apa?" Kiara.
"Tukang bubur" Alisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home
RandomKiara mempunyai Mama seorang artis dan Papa pengusaha terkenal namun semua itu bukan kebahagiaan. Kiara menutupi semuanya dari temen temennya ia selalu tersenyum dan tertawa pada semua orang dan bahkan ia rela bersikap memalukan demi senyuman seseo...