xvii

110 4 0
                                    

Haiiii, yorobunnn!

Apa kabar semuanya?
Ada yang nungguin cerita ini?
Apakah cerita ini masih ada di library kalian?

Sebelumnya aku mau minta maaf banget ya, bcs aku baru update 😥😥

Selamat membaca~~

******

Pagi ini dunia IL dikejutkan dengan berita ditangkapnya Charlon dan Eireen oleh Thanatos. Itu tandanya, perang tidak akan lama lagi akan terjadi.

Para petinggi dan raja dari setiap kawasan kini tengah melakukan rapat dadakan yang diadakan dikawasan guardian. Atas saran dari Raja Nixon-- ayah Nyxe-- para rakyat yang tidak ikut perang akan dipindahkan sementara ke dunia manusia, yang kebetulan beliau mempunyai beberapa rumah serta beberapa kenalan disana yang dapat diandalkan. Tujuannya agar korban tidak sebanyak perang beberapa tahun silam.

Saran tersebut tentu saja mendapatkan tanggapan pro dan kontra, namun Raja Nixon mencoba untuk meyakinkan para raja lain. Dia yang akan bertanggung jawab atas hal ini jika terjadi sesuatu dengan para rakyat di dunia manusia, yang membuat para raja lain akhirnya setuju untuk memindahkan sementara rakyat yang tidak ikut perang ke dunia manusia.

Portal menuju dunia manusia akan kembali dibuka oleh raja penyihir.

•─‌─‌⚘.〻➪ werewolf prince ཻུ

Setelah mengumumkan saran dari Raja Nixon banyak rakyat yang tidak setuju, karena mereka menganggap manusia lebih menyeramkan dari pada Thanatos. Tapi tidak sedikit juga yang setuju. Para Raja akhirnya menjelaskan tujuan mereka memindahkan sementara rakyat ke dunia manusia itu. Ada rakyat yang pikirannya langsung terbuka, ada juga rakyat yang masih kekeh tidak ingin dipindahkan ke dunia manusia. Terserah lah.

Untuk mempersingkat waktu dan agar Thanatos tidak tahu mengenai hal ini, sebagian rakyat yang setuju untuk dipindahkan ke dunia manusia mereka digiring oleh setiap pangeran dan pengawal kerajaan. Ada dua portal yang dibuka di setiap kawasan, jadi total semua portal yang dibuka adalah 18.

"Aether, kau tidak ikut masuk?" tanya Yohan pada Aether yang tengah duduk termenung.

Anak itu hanya menggelengkan kepalanya singkat, tatapan matanya kosong.

"Aku ingin menyelamatkan kakakku."

"Kau bisa serahkan itu pada kami," Nyxe yang tiba-tiba datang berucap dengan lembut.

"Bagaimana dikawasan lain?" tanya Yohan.

"Sudah aman, portal juga sudah banyak yang ditutup kembali. Tinggal portal disini dan dikawasan werewolf," jawab Nyxe.

"Bagaimana keadaan temanmu?" tanya Yohan, 'teman' yang ia maksud adalah Elard.

"Hampir sama dengan Aether," jawab Nyxe sambil menoleh kearah Aether sekilas. "Kau benar tidak ingin ikut ke dunia manusia?"

Aether hanya menggeleng.

Nyxe menghembuskan nafasnya singkat. "Yasudah, apakah semuanya sudah masuk?" tanya Nyxe pada Yohan.

"Sudah."

"Baiklah, portal akan ditutup oleh raja penyihir. Silahkan Yang Mulia," ujar Nyxe dengan sopan pada raja penyihir tersebut.

Sang raja hanya mengangguk sekilas lalu menutup portal tersebut. Sebelum pergi, beliau menyempatkan diri untuk mengusap kepala Aether dengan lembut.

"Tolong jaga anak ini, saya permisi."

Nyxe dan Yohan hanya mengangguk dengan hormat.

"Siapa yang akan menjaga didunia manusia?" tanya Yohan pada pangeran iblis yang baik itu.

"Sebagian pengawalku, dan aku juga akan sesekali mengecek kesana." jawab Nyxe, kemudian terdiam sesaat. "Bagaimana mungkin anak itu dapat dengan mudah dibawa oleh mereka?"

"Dia hanyalah seorang anak laki-laki seusia Aether, yang kekuatannya masih belum bisa stabil."

Nyxe diam. Sebelum berita itu menyebar-- tentang Charlon anak dari raja Heolstor-- Nyxe sudah mengetahui lebih dulu dan sempat mengetes kekuatan anak itu.

Nyxe akui Charlon memang hebat dan tak mudah dikalahkan. Ah, mungkin anak itu tengah lengah saat anak buah Thanatos menyerang.

•─‌─‌⚘.〻➪ werewolf prince ཻུ

Jai baru kali ini melihat kakak tertuanya itu sekacau sekarang hanya karena seorang gadis vampire. Cinta memang gila, contohnya Elard yang sudah dibuat gila oleh gadis itu.

Jai mengetuk pintu kamar Elard yang terbuka sedikit itu. "Kak, ayo makan malam."

"Kalian saja," balas Elard tanpa melihat kearah adiknya.

"Aku boleh masuk?" tanya Jai dengan hati-hati, pasalnya Elard sedang sangat sensitif sekarang.

Elard hanya mengangguk sebagai balasan.

Jai berjalan masuk menghampiri Elard yang tengah menatap indahnya langit malam, lalu anak itu mengambil duduk disamping sang kakak.

"Aku rindu kakakku yang dulu, sebelum mengenal gadis itu. Kau tidak sekacau ini saat tahu Kak Hagio hilang dulu. Kau tetap tenang, seperti Kak Elard pada biasanya yang selalu mengatasi masalah dengan tenang. Kau tahu? Aku sebenarnya tidak sebenci itu pada vampire, aku juga tidak benci pada Kak Eireen ataupun adiknya. Hanya saja, aku sedikit tidak suka pada mereka karena aku tahu suatu saat nanti mereka akan merubah dirimu. Aku tidak bermaksud menyalahkan mereka."

"Lalu?" Elard menoleh kearah adiknya itu, tatapannya tenang namun mematikan. Jai takut? Tentu saja tidak.

"Jatuh cintalah sewajarnya, Kak. Jangan sampai menyiksa dirimu sendiri seperti ini. Aku, Kak Hagio, atau orangtua kita sekalipun tidak pernah melarangmu untuk jatuh cinta padanya. Aku juga khawatir dengan rakyat kita ataupun vampire pasti ada saja yang akan menentang hubungan kalian."

"Aku tidak peduli."

"Bodoh!"

Tatapan Elard semakin tajam ketika mendengar umpatan adiknya itu, tapi yang ditatap tetap acuh. Seorang Jai tidak akan takut pada siapapun, kecuali sang ayah.

"Suara rakyat sangat penting untuk kau menjadi raja, bodoh!"

"Yasudah, aku tidak perlu menjadi raja. Tahtaku silahkan turunkan saja pada Hagio, atau dirimu."

"Ck, ck! Pepatah yang mengatakan jika cinta itu buta, gila dan bodoh memang benar. Memang benar-benar terjadi pada kakakku."

Elard mengambil buku yang berada dimeja lalu memukulkannya pada kepala sang adik, yang membuat Jai mengeluh kesakitan. Sebenarnya tidak sakit, hanya sedikit terkejut karena Elard melakukannya dengan tiba-tiba.

"Kenapa aku tadi tidak melemparmu ke portal menuju dunia manusia saja ya?" gumam Elard.

"Tidak mau. Aku ingin melihat seorang Adelardo Thymos dibuat gila oleh seorang gadis vampire."

Setelah itu Jai langsung melesat pergi dari sana, sebelum terkena amukan Elard lagi.

Elard yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Itulah Jai jika sedang 'kumat'. Tapi kedatangan Jai tadi membuat mood Elard agak sedikit membaik.

to be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marry a Werewolf Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang