Bab 3

19 3 0
                                    

Duchess Clara masuk ke kamar putrinya. Memandangi anak perempuan satu satunya itu dengan kelembutan. Kasih sayangnya menyeruak ke seluruh penjuru ruangan.

Verona yang tengah bersiap menghadiri pesta itu berbalik ke arah ibunya saat ia melihatnya di pantulan cermin.

" Ada apa bu?" Tanya Verona.

" Tidak ada, ibu hanya ingin berkunjung." Duchess Clara duduk di kasur Verona.

Verona mengambil Jubah Kebesarannya, di sana banyak bintang dan lambang lambang kehormatan yang melekat, di pasangnya Jubah itu di bahunya.

Ia benar benar terlihat seperti Ksatria.

Saat Verona hendak menggulung rambutnya, Duchess Clara menghentikannya.

" Biarkan rambut ini tergerai. Setidaknya ini meninggalkan kesan anggun." Verona menurut.

Ibunya kemudian memanggil dayang dan menyuruh mereka merias Verona, awalnya Verona menolak namun ibunya berjanji itu akan jadi riasan yang sangat tipis. Ia pun akhirnya mengalah.

" Bagaimana Sir Hugo Hesses menurutmu?" Tanya Ibunya tiba-tiba.

" Maksud ibu?"

" Apa pendapatmu mengenai Sir Hugo?" Ulang ibunya.

Verona yang tidak paham maksud ibunya pun menjawab dengan seadanya." Sir Hugo adalah orang yang luar biasa, di usianya yabg baru 26 tahun ia menjadi Jendral Besar di Kekaisaran Kriptton, ia sangat tangguh dan menempatkan Kekaisaran Kriptton di tempat tertinggi. Ia juga membuat Kekaisaran Kriptton sebagai Kekaisaran dengan Basis militer yang kuat."

Duchess Clara menepuk jidatnya perlahan." Maksud ibu, sebagai seorang pria."

Verona kini mengerti." Apa Sir Hugo mengirimkan lamaran untukku?" Tanyanya tanpa basa basi.

" Verona.."

" Ibu, aku masih muda. Menikah dan sebagainya masih jauh bagiku. Sir Hugo orang yang baik, tapi aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengannya. Bagiku ia adalah Jendral Besar itu saja." Ujar Verona sambil menenangkan ibunya.

" Astaga, berapa banyak lamaran yang harus kutolak. Bahkan Sir Hugo pun kau tak menginginkannya. Para Lady lain sibuk merencanakan berapa banyak anak yang mereka inginkan sedangkan putriku bahkan tidak tertarik dengan pria manapun." Keluh Duchess Clara.

" Siapa bilang, aku tertarik kok dengan satu pria." Ucapan Verona membuat Duchess Clara berbinar.

" Benarkah, siapa dia?" Tanyanya dengan semangat.

" Blake."

" Benar, benar sekali. Menikahlah dengan Kuda itu." Duchess Clara kesal.

" Ahahaha, jangan marah ibuku sayang. Aku hanya bercanda."

Riasan Verona sudah selesai. Ia memakai boots coklat tinggi dengan aksen besi tajam di bagian sampingnya.

Luke yang daritadi cemberut dan mengomel akhirnya diam saat Verona menghampirinya.

" Seratus tahun aku menunggu." Keluhnya.

" Ayo berangkat." Verona tidak menggubris.

Verona melambaikan tangannya pada Duke dan Duchess Astor yang berangkat menggunakan kereta berbeda.

" Apa perlu menggunakan kereta segala?" Tanya Verona.

Istana utama jaraknya cukup dekat dengan kediaman keluarga Astor karena keluarga Astor adalah keluarga bangsawan paling kuat dan berpengaruh.

" Formalitas." Jawab Luke singkat karena masih dongkol.

" Luke, Lady Michelle akan lari jika kau memasang wajah seperti itu." Ujar Verona di dalam Kereta kuda.

The Poisoned FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang