chapter 1 "Lika"

17 1 0
                                    

~Kamu tau aku,tau sifatku,

tau hidupku,tau ceritaku.

tapi setahu apapun kamu

tentang aku,percayalah bah-

wa kamu hanya sok tahu~


Hai,aku lika. hari ini aku ada wawancara kerja,jadi aku harus tampil sebaik mungkin.siapa tau aja kali ini aku beruntung.

ya,,, wawancara yang satu ini memang bukan yang pertama kali aku lakuin.sebelumnya aku pernah mengikuti wawancara kerja dibeberapa perusahaaa,namun aku selalu ditolak dengan alasan yang tidak jelas,mereka hanya menyuruhku pulang dan mengatakan jika aku akan dihubungi kembali,namun sampai sekarang pun aku belum menerima kabar dari perusahaan manapun.

Aku sampe diperusahaan tempat aku akan diwawancara jam 9 Am,dan sekarang aku sudah duduk di dalam ruangan minimalis,bercat putih keseluruhan dan juga sangat bersih. Aku duduk berjejer dengan dua orang peserta lainnya,kami baru saja selesai diwawancarai oleh 3 orang penguji yang duduk didepan kami,

"Baikalah, terimakasih atas kehadiran kalian hari ini" ucap wanita paruh baya yang duduk diapit oleh dua pria lainnya.
Sambil mengatur map-map diatas meja yang ada didepannya,wanita itu berbicara lagi

"Untuk informasi selanjutnya nanti akan ada orang dari perusahaan yang akan menghubungi kalian".
"Terimakasih semoga sukses". Setelah ia mengucapkan itu,kamipun satu persatu keluar dari ruangan tersebut sambil menjabat tangan para penguji terlebih dahulu,dan aku pikir aku sudah mengetahui akhirannya akan seperti apa.

××ו•••×××

Jarum jam sudah menunjukkan angka 9:15 saat aku sampai dirumah. Tidak terasa hari sudah malam,aku tidak tahu apa yang sudah aku lewati hari ini.yang aku ingat,aku hanya melewatinya sama dengan hari-hari sebelumnya.

hidupku terlalu monoton,hingga aku tidak perlu mengingat,ataupun membuatkan jadwal untuk hariku berikutnya.

paginya aku keluar rumah untuk melakukan beberapa wawancara kerja,ini tidak setiap hari sih hanya kalau ada saja.siang sampe sore aku akan pergi bekerja paruh waktu sebagai pelayan dikedai kopi,lalu malamnya aku akan pergi ke salah satu cafe yang ada dipusat kota untuk menyayikan beberapa lagu yang diminta,dan pulang setelahnya.

lalu itu akan terulang lagi keesokaan harinya,besoknya lagi,besoknya lagi,dan entah sampai besok yang mana.

Sering aku bertanya-tanya kenapa hidupku seperti ini? Tapi pertanyaan itu dengan cepat hilang terkubur oleh waktu tanpa terjawab sedikitpun.

××ו•••×××

I'm jealous of the rain

That falls upon your skin

It's closer than my hands have been

I'm jealous of the rain

I'm jealous of the wind

That ripples through your clothes

It's closer than your shadow

Oh, I'm jealous of the wind

'Jealous - Labirinth'


"Plok plok plok" gemuruh suara tepuk tangan dan teriakan beberapa orang menyambutku setelah aku selesai menyanyikan lagu permintaan dari penonton ini.

Jujur saja aku penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh sang pencipta lagu ini saat membuatnya,bagaimana bisa dia memikirkan sesuatu yang sangat aneh seperti itu,lagu ini sangat konyol menurutku.

Lagipula ini lagu terakhir yang aku nyanyikan untuk hari ini,jadi aku bisa pulang sekarang.

"Kerja bagus untuk hari ini lika" tegur mas hadi
"Makasih mas,mas juga" jawabku seperlunya, mas hadi merupakan pemain piano baru dicafe ini.
"Iya, udah mau pulang ya?"
"Iya mas"
"Ada yang jemput?"tanya nya lagi
"Naik angkutan umum"
"Mau saya antar aja nggak?saya sendirian soalnya"
"Makasih mas,saya pulang naik angkot aja,duluan ya mas" ucapku buru-buru pergi untuk mengakhiri percakapan ini.

Jujur aku tidak terlalu nyaman jika berinteraksi dengan orang baru,makanya aku akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak melakukan kontak berlebih dengan mereka.

××ו•••×××

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"jawab seseorang dari dalam rumah sambil membukakan pintu.

"Lika toh,masuk ka" ucap orang itu yang ternyata mba Eva

"Iya mba" ucapku sambil mengikuti langkah mba eva.
Mba Eva ini kakak iparku,dia istri tercinta nya mas hanif,kakak ku.

"Anak-anak udah pada tidur mba?"

"Belum masih ngerjain PR dikamar,mau mba panggilin nggak?"

"Eh nggak usah mba,takut ganggu,titip ini aja" ucapku sambil memberikan bungkusan berisi beberapa cemilan.
Mba eva menatapku dengan tatapan bertanya.

"Aku beli cemilan tadi dijalan,buat anak-anak"

"Makasih ya,nanti mba kasih mereka" ucap mba eva dengan senyum simpulnya

"Siapa mah?" Teriak seseorang dari ruang keluarga.

"Ini lika datang pah"balas mba eva

"Lika mas" ucapku

"Kamu bawa obat yang mas bilang" tanya mas hanif yang sudah berdiri di belakang istrinya dengan nada yang ngajak berantem.

"Ada mas,aku mau lihat ibu dulu yah,skalian ngasih obatnya" jawabku masih dengan nada tenang nan lembut

"Ibu ada di kamarnya kan mba?" Lanjutku kali ini aku tujukan untuk mba eva.

"Nggak usah,kamu pulang aja,ibu udah tidur,jangan diganggu,obatnya biar mas yang kasih.pulang gih" potong mas hanif mengusirku,sambil mengambil paksa obat yang ada ditanganku.

"Tapi pah,ini udah malam,lika nginap disini aja ya,pulangnya besok biar bisa skalian pamitan sama ibu" ucap mba eva lembut

"Nggak bisa,nggak ada kamar kosong lagi mah,udah pulang sana" ucap mas hanif lagi semakin kasar mendorongku keluar.

"Aw,sakit mas,iya aku pulang iish"kesalku sambil menepis tangan mas hanif yang ingin mendorongku lagi

"Aku pulang ya mba,salam..." Ucapanku terpotong karena mas hanif menutup pintu dengan kasar

"Salam buat ibu mbak" teriakku kesal.

Dulu jika mas Hanif bersikap kasar padaku seperti skarang ,pasti aku akan menangis.dan ibu akan datang lalu memarahi mas hanif.

Aku kangen Ibu...

××ו•••×××




BahagiaKuWhere stories live. Discover now