"Saya nikahkan engkau, Kamael aldrich basil bin aiz basil dengan ananda Lika beatarisa binti karim beatarisa, dengan maskawin perhiasan emas 24 karat seberat 12 gram dibayar tunai"
“Saya terima nikahnya Lika beatarisa binti Karim beatarisa dengan maskawin tersebut dibayar tunai”Ijab kabul ditutup dengan kata sah dari para saksi pernikahan.
Dan semua sudah terjadi.menangis pun rasanya tidak berguna sekarang.
*Flashback on*
"Lika?" Tanya sipria menjulurkan tangan sambil tersenyum cerah.
Perempuan itu mengangguk sebagai jawaban,tangannya sedikit bergetar saat menjabat tangan pria itu.
"Kamael" ucap pria itu lagi memperkenalkan dirinya, lalu duduk dengan senyuman yang masih menetap diwajahnya.
Hanya ada keheningan,tidak ada yang berniat untuk membuka percakapan terlebih dahulu,sampai seorang pelayan yang menawari menu datang memecah keheningan diantara mereka.
Mereka makan dalam keadaan hening,hanya ada suara dentingan sendok dan percakapan orang-orang disekitar mereka yang terdengar.
"Ekhem"deheman kamael menetralkan tenggorokanya,lalu mengeluarkan secarik kertas cek dari dalam kantong jas nya.
"Silahkan Isi jumlah uang yang anda mau lalu batalkan perjodohan kita,dan menjauhlah anda dari kota ini!" Ucap kamael tegas sesaat setelah menyelesaikan makan mereka, dengan tatapan tajam disertai senyuman licik.
*Flashback off*
"Anda baik-baik saja kan?"
Tanya seorang MUA(Make up artist) sambil menggoyang bahu lika pelan,yang membuat lika kembali dari lamunanya.Lika tersenyum mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan wanita cantik itu.
Dia sekarang sedang duduk dikursi depan cermin dengan wajahnya yang sedang dipoleskan berbagai warna oleh seorang wanita yang menanyainya tadi.
Tadi setelah selesai ijab kabul,ia dibawa masuk kembali kedalam kamar hotel guna mengganti gaun dan riasan untuk menyesuaikanya dengan tema,sebelum ia dibawa kembali kedalam balroom hotel untuk menghadiri resepsi pernikahanya.
Selama resepsi berlangsung kedua mempelai tidak pernah berhenti untuk tersenyum,membuat semua tamu undangan yang hadir ikut bahagia serta mendoakan hal-hal baik untuk hubungan mereka kedepannya.
Tak terkecuali 3 orang yang mempunyai pengaruh penting dalam kelancaran pernikahan ini,yaitu orang tua dari masing-masing mempelai.mereka menatap haru dan bahagia anak-anak mereka yang telah resmi menjadi suami istri sekarang.Entah karena suasana pesta yang sangat mengembirakan atau memang orang-orang sudah tenggelam oleh kemeriahan pestanya,sehingga tidak ada yang menyadari perasaan berbeda yang dipancarkan dari sorot mata kedua mempelai itu.
*************
*Lika pov*Disinilah aku sekarang duduk didepan cermin lagi namun kali ini dalam ruangan yang berbeda.
Ruangan luas dengan ranjang king size berseprei putih lengkap dengan taburan bunga mawar merah diatasnya.Ya,ruangan ini merupakan kamar pengantin kami,sangat indah bukan?tapi sayangnya hanya ada aku disini,sendirian,sehingga membuat keindahanya terlihat menyedihkan dimataku.
YOU ARE READING
BahagiaKu
Romance"Jadi katakan bagaimana caraku bisa bahagia tanpa adanya kamu,kalau sumber kebahagiaan ku saja adalah kamu?"