PART |2

28 9 9
                                    

Mengingat jam pelajaran sudah berakhir Agtha pun bangkin dan menatap Azzam di sebelahnya yg masih duduk dengan tas yg di sampaikan disebelah bahunya.

"Permisi ya,"ucap Agtha pelan

Azzam berdiri dan sekilas menatapa Agtha yg melewati nya begitu saja,dia mengerutkan dahinya dan mengikuti Agtha keluar kelas.

Bukan mengikuti Agtha dan mengajak nya pulang bareng bukann,bila kalian berfikir begitu maka salah besar,nyatanya Azzam menyelip Agtha di tangga sembari memasang sebelah earphone nya yg terlepas,tidak lupa dengan sebalh tangannya di dalam saku celananya.

Aghta yg melihat Azzam melewatinya sontak menghentikan langkahnya dan menatap lekat punggung Azzam yg semakin menghilang.

"Woi,jangan di jalan kek,"ketus seseorang sembari mendorong bahu aghta keras.

Aghta yg mendapat perlakuan tiba tiba seperti itu pun sontak terkejut dan bahunya yg menabrak tembok disebelahnya dengan keras.

"Awhhhhh,"ringis aghta pelandanmemegang sebelah bahunya.

"Tauu dasar cupu,"balas seseorang lagi di sebelah wanita yg tdi mendorongnya.

"Maaf kami,Aghta tdi lagi benerin kacamata Agtha yg berembun,"ucap aghta berbohong dan sedikit menundukan kepalanya.

Kedua orang yg berada di depan agtha hannya berdecih dan meninggalkan aghta dengan umpatan mereka.

Aghta menatap nanar kedua Kaka tirinya itu,sampai kapan mereka ingin memberlakukan Agatha semacam ceritabawang merah bawang putih.

Agtha memiliki dua Kaka tiri,mereka perempuan dan satunya laki laki umur mereka sama dan menduduki kelas 12 tetapi mereka berada dikelas yg berbeda.

Kaka perempuan nya bernama Pricilia Megandomane,dan Kaka laki kalinya bernama Adam Putra Megandomane.

Entahlah nama mereka sedikit membuat Agtha bingung awaln dia mengenal kedua Kaka tirinya itu,semacam mereka tak memiliki ayah saja.

Agtha melanjutkan jalannya menuju sepeda yg terparkir khusus parkiran sepeda didepan possatpam itu,knp Agtha pulang pakai sepeda?padahal dia di antar papahnya tadi kan?.

Begitulah Agtha ada sisi misterius tersendiri dalam dirinya,entah kenapa dia bisa menggunakan sepeda pasalny dia tdi bukannya bersama papahnya,hannya Agtha yg tau alasan itu.

***

Agtha kini melantunkan nyanyiannya dengan pelan sembari mengayuh sepedanya di komplek rumahnya,dengan senyum yg sumringah tanpa kacamata nya menampakan Agtha yg sebenarnya.

Dengan girang Agtha mengoes sepedanya sampai rumahnya,tetapi tatapannya kini jatuh pada seseorang yg tenagh membuang sampah dengan seragam sekolah nya.

Dengan sigap Agtha mengerem sepedanya dan memakai kacamatanya kembali,Agtha mengoes sepedanya mendekati lelaki itu.

"Hayy,"sapa Agtha saat tepat di depan lelaki itu.

Lelaki itu hannya menatap Agtha dan memasuki pekarangan rumahnya dengan angkuhnya.

Agtha melongo tidak percaya,sungguh Agtha ingin sekali membenamkan dirinya di Padang pasir.

"Whatttt,Agtha come on jngn lakuin itu lagi plis,"ucap Agtha lemas dan mengoes sepedanya menuju rumahnya yg hanya berjarak beberapa rumah dari rumah lelaki tadi.

Agtha mendengus kesal dan memegang erat tali tas nya saat setelah dia memarkirkan sepedanya dengan rapi di bagasi,agtha memasuki rumahnya tanpa memperhatikan ada siapa didepan pintu saat itu.

Sorrowful - AgthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang