diam diam

20 3 1
                                    

Kedai mas Udin selalu ramai ketika jam pulang sekolah.Seperti saat ini,bangku bangku yang ditata rapih kini tampak telah diduduki oleh para laki laki berseragam putih abu abu yang sudah terlihat berantakan.

Kedai itu juga bisa disebut sebagai tempat berkumpulnya kusimase tabati,grup yang berisikan Rayhan,Bayu,Juan,saka,dan Reza itu memang tidak pernah absen dari kedai mas Udin.

"Mas,biasa ya,roti bakar selai coklat nya 5,sama susu angetnya 5 juga"pesan Bayu kepada penjaga warung itu

"Siapp"jawab mas udin

Bayu kembali ke meja tempat teman temannya berkumpul.
"Eh Ray,yang kemaren berantem sama lu siapa si?lucu banget anjir gemes gua"kaya Juan

Ray merotasikan matanya,sambil mengingat nama gadis kurang ajar yang marah marah padanya.

"Arabelle"jawab Ray

"Bagus banget namanya,kalo gasalah artinya cantik"celetuk saka

"Sok tau lu kunyuk"Bayu menimpali

Saka tak menanggapi,ia kembali berkutat dengan smartphone di genggamannya, sedangkan yang lain melanjutkan topik pembicaraan mereka.

"EH INI GA SI SOSMEDNYA"teriak Reza
"Kalem mas"sambut yg lain

"Arabelle Cassandra geonova"nama itu dibaca oleh Bayu

"Nih liat,arti namanya emang cantik"saka kembali menyodorkan smartphone nya untuk membuat manusia manusia dihadapannya ini percaya

Mereka semua mengangguk,dan saat itu juga pesanan yang tadi dipesan bayu telah diantarkan oleh mas Udin.

"Gua setuju sama Juan,dia emang lucu, gua juga gemes"

Semua tersedak dengan penuturan Ray yang terlalu tiba tiba,sepertinya ia punya rasa.

***

"Ma,adek pulang"

Ray membanting tubuhnya di sofa yang terletak di ruang tamu,tubuhnya terasa remuk saat ini,padahal seingatnya ia tidak melakukan pekerjaan berat apapun kecuali bertengkar dengan gadis menyebalkan tapi juga menggemaskan itu.

Riana,ibu Ray datang membawa segelas air hangat untuk putra semata wayang nya ini.

"Makasi ma"

Riana mengangguk,kemudian duduk disebelah putranya sambil membalik halaman demi halaman majalah yang kini ia pegang.

"Ma,papa pulang kantor jam berapa?"

"Kaya biasa nya sayang,emang kenapa?"

"Ngga,kepo aja hehe"

Riana mengacak gemas rambut anaknya yang memang sudah acak acakan itu.

"Ma,Ray naik dulu ya,mau mandi"
"Oke sayang"

Ray meninggalkan mama nua di ruang tamu dan naik ke kamarnya yang ada di lantai dua.Ia melempar tasnya ke sembarang tempat lalu kembali membanting tubuhnya ke kasur.

"Pede gila lu, lu kali tuh yang muncul dimana mana, dan selalu dengan kemunculan lu itu bikin gua geram tau gaa"

Kata kata itu kembali muncul di benaknya, di barengi dengan wajah sang gadis yang terus berputar di pikirannya.

"Arghh,apaan si rayy dia itu ngeselin bukan gemesin"ucapnya sambil mengacak rambut sendiri.

"Tolong kepada arabelle Cassandra geonova,pergi dari pikiran saya " sambungnya

Ray bangkit kemudian berlari kecil menuju kamar mandi,ia pikir dengan mandi pikirannya akan jernih dan bayangan gadis itu akan segera hilang.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RayabelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang