Hari pertama masuk SMA tapi hujan deras, emang sial banget!
Jang WonYoung. Seperti itulah nama yang tertera di nametag baju seragam barunya. Wanita dengan tubuh ideal dan tinggi seperti model, juga wajah yang cantik, ditambah otak yang pintar, benar-benar hampir mendekati definisi sempurna. Hanya saja perkataan juga sifat wonyoung yang jelek lah membuat wonyoung tidak bisa mencapai kata sempurna.
"Fuck! Kenapa pake hujan segala sih bngst?! Baju gua bisa basah kalau hujannya ga berhenti juga! Buku gua juga, hp, sepatu, dan make up gua bisa luntur! Rambut gua juga ntar jadi berantakan!" Wonyoung marah-marah sendiri dengan tidak jelas di dalam mobil. Seakan lupa kalau di sebelahnya ada orang yang bisa saja memberhentikan mobil mereka secara mendadak karna sudah tidak tahan lagi mendengar suara wonyoung.
"Udah?" Hanya satu kata itu yang bisa di ucapkan cowok di sebelah wonyoung yang masih berusaha fokus menyetir mobil.
"Belum!" Wonyoung menolehkan kepalanya ke cowok itu dan menatapnya tajam.
"Lo ngomel gitu juga hujannya ga bakal berhenti! Mending Lo duduk manis aja, dari pada ngomel-ngomel terus. Telinga gua sakit denger suara Lo!" cowok itu menoleh sekilas ke wonyoung, lalu kembali fokus ke jalanan.
"Coba ulangin lagi barusan ngomong apa?!" Muka wonyoung kini sudah berubah merah, siap marah ke cowok itu.
"Lo berisik." Seakan tidak takut apapun, cowok itu malah membuat wonyoung tidak bisa menahan marahnya lagi.
Saat wonyoung mengangkat tangannya, ingin menyerang cowok itu dengan ke barbar rannya, cowok itu lebih dulu angkat bicara.
"Apa? Mau apa Lo? Gua lagi nyetir. Mau mati bareng?" Mendengar perkataan cowok itu, wonyoung mengurungkan niatnya buat mukul tuh cowok.
"AHN YUJINNNNNNN!!!!" Wonyoung hanya bisa berteriak frustasi sambil menyebutkan nama cowok di sebelahnya ini.
"Apa?" YuJin -cowok itu sudah biasa mendengar teriakan wonyoung, sahabatnya dari kecil.
Wonyoung dan YuJin pertamakali bertemu saat wonyoung masih berumur 3 tahun dan YuJin 4 tahun. Waktu itu keluarga mereka mendatangi acara yang sama, acara yang di buat sesama rekan-rekan bisnis orang tua mereka.
Tidak ada kejadian spesial yang membuat mereka bisa berteman hingga sekarang. Pertemanan mereka terjalin seiring berjalannya waktu. Orang tua mereka memiliki hubungan yang baik dalam kerja sama perusahaan, oleh karna itu mereka jadi sering melakukan pertemuan keluarga hanya untuk sekedar membahas masalah bisnis.
Wonyoung dan YuJin yang selalu ikut jika ada pertemuan keluarga, menjadi sering bertemu, ditambah lagi mereka berdua yang tidak tau menau dan tidak mau juga cari tau masalah bisnis dan perusahan mereka, membuat wonyoung dan YuJin lebih banyak menghabiskan waktu berdua, membicarakan hal random yang hanya anak kecil yang paham, ataupun membuat kekacauan kecil hingga besar bersama. Jangan tanya siapa yang sering memberikan ide konyol untuk membuat kekacauan, sudah pasti itu YuJin si bocah nakal yang juga sering mengajarkan wonyoung hal-hal yang tidak benar, bahkan hingga sekarang.
Wonyoung dan YuJin berada di sekolah yang sama sejak TK. Rumah mereka pun berdekatan, hanya berjarak beberapa rumah saja. Walaupun mereka itu beda gender, tapi kemana-mana selalu berdua, nempel terus hingga sering di kira pacaran. Tidak hanya itu, YuJin juga sering menginap di kamarnya wonyoung dan tidur berdua disana, begitupun sebaliknya. Keluarga mereka tidak ada yang mempermasalahkan mereka, di samping terlalu sibuk bekerja, orang tua mereka juga senang melihat YuJin dan wonyoung akur dan tidak kesepian karna memiliki teman bermain.
"Bentar lagi kita sampai, periksa barang-barang Lo, kalau ada yang ketinggal jangan hubungin gua ataupun cari-cari gua." -yujin
"Iya tenang aja, kalau ada barang yang ketinggal gua gak bakal hubungin Lo kok, gua juga gak bakal cari-cari Lo" -wonyoung