Pukul 21.12 di rumah wonyoung.
"Kenapa senyum-senyum sendiri? Udah gila?"
Tanpa mengetuk pintu atau apapun yang biasa orang lain lakukan jika ingin masuk ke kamar temannya, YuJin langsung main masuk aja ke kamar wonyoung.
Wonyoung tidak berniat menjawab pertanyaan YuJin sama sekali, fokusnya tidak teralihkan dari hp kesayangannya.
"Gua bawa pizza nih, mau gak?" YuJin kembali mengeluarkan suaranya.
"Hmm" dan untunglah kali ini ada balasan dari wonyoung.
"Hmm doang? Tumben! Biasanya gercep kalau masalah makanan" YuJin kini ikut tiduran di samping wonyoung, dan berusaha mengintip ke hp wonyoung yang sedari tadi di mainkan oleh pemiliknya.
Bukannya dapat melihat ke hp wonyoung, pemilik hp malah menjauhkannya dari YuJin dan menutup-nutupinya.
"Ck! Apaan sih?! Main rahasia-rahasiaan segala!" YuJin memutar bola matanya malas dan mempoutkan bibirnya.
"Gua habisin ya pizzanyaaa" ancam YuJin biar dia dapat perhatian dari wonyoung.
"Iya" jawab wonyoung, yang membuat YuJin sedikit terkejut dan kesal.
"Siniin hpnya!" Dengan cepat dan penuh pemaksaan, YuJin menarik hp wonyoung, memeriksa apa yang sedang di lihat wonyoung hingga berani mengabaikan dirinya.
"Ihhh!!! Balikin hp gua ajg! Ganggu aja Lo!" Wonyoung berusaha menggapai hpnya dari YuJin.
"ChaeWon?! Ini Kim ChaeWon yang tadi siang?!" YuJin melihat wonyoung dengan tajam.
"Iya! Kenapa emangnya?!" -wonyoung
"Beraninya dia ngechat Lo! Sampe bikin Lo ga nyaut lagi gua panggil!" -yujin
"Gua sita hp Lo!" -sambung YuJin
"Jangannnnn!!! Balikin hp gua!!!" Wonyoung merubah posisinya jadi duduk, lebih tepatnya duduk diatas perut YuJin yang masih dalam posisi tiduran dan menyembunyikan hp wonyoung di balik tubuhnya.
"Yujinnnn! Balikin hp wony! Hiks... Hiks..." Merasa tidak kunjung dapat hpnya, wonyoung mengeluarkan senjata andalannya, yaitu nangis. Biasanya kalau wonyoung nangis, YuJin bakal nurutin semua kemauannya.
"Nangis aja! Ga bakal mempan! Gua tetep ga bakal balikkin hp Lo!" -yujin
"Huweeee!!! Mommyyy!!! YuJin ngambil hp wonyyy!" Muka wonyoung sudah basah karna air matanya dan pipi serta hidungnya sudah memerah karna nangis.
"Mommy ga bakal denger teriakan Lo! Kan kamar Lo kedap suara" YuJin mengeluarkan smirknya.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Balikin! Balikin! Balikin!" Wonyoung memukul-mukul dada bidang YuJin.
"Ga sakit tuh" YuJin menjulurkan lidahnya ke wonyoung, mengejeknya.
Karna terlalu kesal, wonyoung mendekatkan wajahnya ke wajah YuJin. Menatap YuJin dengan ekspresi polosnya. Mengikis jarak mereka, hingga mereka bisa merasakan deru nafas satu sama lain. Lalu...
"Arrgghhh!!! Fuck!!" Suara teriakan YuJin menggema di kamar besar bernuansa pink milik wonyoung.
Wonyoung baru saja menggigit pipi kanan YuJin. Menggigitnya kuat dengan gigi kelincinya, hingga meninggalkan bekas di sana.
"Huuwweeeee!!!!" Kini bukan lagi wonyoung yang nangis, melainkan YuJin yang sudah nangis dengan histeris sambil memegang pipi kanannya.
"Yeay!" Wonyoung berteriak kecil saat dia berhasil mendapatkan hpnya kembali, dan turun dari atas tubuh YuJin.