Chapter 1

1.2K 114 26
                                        


Nama aku Ten. Iya angka 10, soalnya kalau aku kasih tau nama asliku, aku yakin 100%  lidah kalian salto. Betul atau betuul?

Aku itu gabisa pakai panggilan yang "Lo-Gue". Beneran gabisa. Gimana ya, aku tu punya prinsip kalau panggilan "Aku-Kamu" bakalan buat kita lebih akrab gitu, ya ngga? gemOi juga kan? kaya orang pacaran, aku kamu.

Sekarang, aku cerita ini pagi ya. Pokoknya, anggap aja pagi. Aku bukan tipe anak yang nakal, terus telat. Aku gabisa sama yang namanya telat. Kenapa? Karena, udah kebiasaan buat on-time. Ga enak tau buat orang lain nunggu.

Jadi, sekarang ini awal tahun ajaran baru. Iya,  aku sekarang SMA. Katanya orang-orang sih, SMA itu masa paling menyenangkan. Cuman, gatau sih buat aku. Aku kan belum ngerasain, jadi ya gatau.  Maafin okay? hshshs

Aku kasih tau lagi nih,  aku dari SMP Swasta aslinya. Kenapa bisa gitu?  soalnya dulu aku itu kan pindahan dari Thailand,  dan kuota buat masuk SMP Negeri penuh, yaudah, klo kata mama aku, yang penting  sekolah, gituu.

Dan disinilah aku, di sebuah tempat yang membuat aku merasa sendiri, karena emang belum kenal siapa-siapa. Sekolah Baru. Jeng Jengg . .

Aku jalan aja masuk ke arah lapangan. Di lapangan ga terlalu sepi sih, soalnya ada yang udah mulai menggerombol gitu. Karena aku ga sepolos itu, aku bisa menyimpulkan bahwa, mereka adalah kakak kelas pencari degem.

Masih dengan suasana yang sama, aku milih buat duduk di pinggir lapangan yang deket sama pohon. Rasanya sejuk-sejuk ngeselin. Sejuk karena memang pohonnya rindang, dan ngeselin karena perasaan ini hanya sementara. Hikseu.

Sambil menyandar di batang pohon, aku mengamati keadaan sekolah baru ku. Jujur, aku ga nyangka aku bakalan jadi anak SMA. Rasanya, baru kemarin aku pakai bawahan merah, kok sekarang udah mau ganti warna jadi abu-abu. Cepet banget kan ya?

"Hallo, kamu anak kelas 10 kan?"

Suara siapa itu meng?

Aku menoleh ke sumber suara, dan mataku berbinar saat melihatnya. Ada seorang laki-laki manis yang wajahnya bener-bener friendly banget.

"IYA! Kamu juga kan? Fiks. Kita temenan mulai sekarang." Ucapku sambil mengenggam tangannya. Tangannya dingin. Apa dia naik motor ya tadi?

"Hehehe, kita temenan. Nama aku Taeyong. Kamu?" Ucapnya sambil nunjukin senyum nya yang manis ke aku.

"Aku Ten. Salam kenal okay? Tangan kamu dingin. Aku ada minyak kayu putih, pakai ya?" Aku segera mengambil minyak kayu putih yang 24/7 di tasku.

"Eh, makasih. Maaf ngerepotin ya, Ten." Kata Taeyong masih senyum. Tapi aku tau, wajahnya keliatan sungkan.  Eh, aku ngga ngarang  ya! Gini-gini calon Psikolog aku tu.

"Huung, gapapa kok. Nanti kalau naik motor, pakai sarung tangan aja, biar ga kedinginan." Ucapku sambil mengoleskan minyak kayu putih ke tangannya. "Dah."

"Kamu kok peka sih, Makasih lagi ya. Oh ya, kamu kelas berapa?" Tanya Taeyong saat aku memasukkan minya kayu putih ke tas.

"Kita sekelas kok. 10 MIPA 1" Jawabku

"Parah. Kamu cenayang kan?"

"Guna nya ID Card yang di dada mu itu apa? huh?"

"Oh iya. Maapin dong. Btw, baris yuk?" Ajak Taeyong.

Aku melihat keadaan sekitar dan melihat alat-alat upacara sudah mulai disiapkan. Tanpa menunggu lama, aku menyetujui ajakan Taeyong dan berjalan ke arah barisan kelasku.

Selamat datang dunia abu-abu.

Semoga ada yang menarik kedepannya.

─ׅ─ׅ─ׅ─៹۟▩⃟ꦿꦼ🥞ᰰ᳝᳝▩⃟ꦿꦼ៹─ׅ─ׅ─ׅ─

Gimana?
Aneh ga?
Doain biar lebih bagus + ide lancar jaya
'kay?

With Love,
Kans_Arlyn

RolePlay [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang