Chapter 2

736 85 53
                                    


-Pas udah sampai lapangan-

Aku sama Taeyong udah baris dengan rapi dan benar. Buat menghargai guru yang lagi ngomong, semua siswa nya pada diem. Padahal klo udah pada beradaptasi keliatan kelakuan aslinya. Yaqueen.

Aku melihat teman sebelahku, dan dengan susah payah mata ini melirik id card nya. Sayangnya, ga keliatan. Gimana ya, kan ini udah SMA, pada barisnya ga aturan. Dulu SD, tinggi belakang. Pas SMP,  tinggi depan. Pas SMA?  Acak-acakan.

Kemana Taeyong? Nih di sebelah kanan ku.

"Eh bocil,  kamu ngapain ngelirik tadi?"

Mulut siapa itu? NGAKU.
Jangan bilang ke aku mileah, nanti orang itu ga aku apa-apain.

Aku melirik lagi ke samping kananku, dan kulihat sebuah tiang tinggi berdiri di sampingku. Gila. Nyemil apaan dia bisa setinggi itu? Bambu? Kan, hati kecil ini menjadi iri.

"Tutup itu mulut, ga usah mangap gitu." Bisiknya sambil tersenyum aneh.

Yah. Aku sadar, aku mangap beneran dong.
MAMAA HELP, AKU MALUU.

Segera ku tutup mulutku dan memperhatikan guru yang dari tadi bilang akan mempersingkat waktu, tapi tetep aja ga singkat. Sumpah. Malu. Tapi gapapa, sokab in aja lah. Ayo. Semangka. Semangat kaka.

"Okay. Bisa yuk bisa" Kataku pelan.

Ku lihat wajahnya sebentar dan langsung ku tarik id card nya.

"Eh, apaan ni? Pelan woy pelan.." Katanya pelan biar ga ketahuan berisik.

"Oh... Rawon?" Kata ku

"Rowoon. Ngeselin amat bocil."

"Siapa yang duluan!" Kataku kesal.

"Kan kamu duluan yang tiba-tiba ngelirik." Katanya dengan wajah yang bener bener ngeselin. Geuram. Langsung ku tarik tali ID Card nya kebawah.

"Sakit bocil!"

"Bwahahaha rasa─" Tiba-tiba aku ditarik orang ke belakang. Kaget.

"Ayo Ten, udah pada ke tempat MPLS, ngapain kamu sama tiang?" Kata Taeyong yang keliatan banget nahan tawa

"Bawa tu temenmu, ngeselin banget." Kata si makanan rawon sambil jalan ngikutin yang lain.

"Ingin hati ini menampol. Tapi tinggi tak sampai." Gumamku pelan.

"Udah ayo, ke tempat MPLS seneng kamu berjemur di matahari?"

"Yong, males, nanti cari yang deket kipas aja ya? ya ya ya?" Pintaku. Aku ga bisa gerah. Gakuat.

"Yang depan itu yang kena kipas loh." Kata Taeyong

Aku terdiam. Aku diam. Diam.

"Ten? Kenapa weh?"  Taeyong menggoyang-goyang bahuku dengan cepat.

Segera diri ini menarik tangannya dan berlari ke tempat MPLS. Aku harus kena kipas. Gabisa  panas.

"Minggiiirrr ga minggir tabrak!" Teriakku

"Ten, jangan bar-bar ten, tangankuu ten, woii." Timpal Taeyong.

"Udah sut." Jawabku sewot. "Mau tempat enak kan?"

"Ya mau lah,  siapa yang─ TEN PELAANN!"

-Sampai tempat depan-

Diri ini sudah duduk manis di depan kipas sambil tersenyum lebar. Lega banggett ga jadi panas. Mau jadi sok puitis dulu sebentar.

Angin semilir mengarah padaku,
Angin─

"Hei, kamu sehat? kok ngomong sendiri?" Suara perempuan menerpa daun telinga, dengan segera ku alihkan netra ini menghadap asal suara.

"Hehehe, gapapa, aku sering ngomong sendiri." Jawabku sambil tertawa

"Ahahaha, yaudah kalau gitu. Kita sama, kenalan dong. Nama gue Jennie." Jennie menatapku sambil mengarahkan tangannya. Ku jabat tangannya segera dan tersenyum lebar, "Aku Ten. Salam kenal ya."

Dia terlihat kaget. Segera kulepaskan tanganku dari acara menjabat tangan tadi agar dia merasa lebih baik. Kenapa ya? Apa kah dia kaget karena aku tampan? Hmm.. itu pasti. Mama kan selalu bilang, bahwa anak laki-laki nya ini tampan banget. Aku PD? Hahahaha. Jelas lah.

"Kamu cowo tapi masih pakai aku kamu ya?" Kata Jennie tiba-tiba.

"Oh? Terus gimana? Salah ya?" Jawabku kikuk

"Ngga kok, lucu aja. Kamu uke kan pasti?" Katanya tiba-tiba

Segera ku bekap mulutnya dan memberikan tanda untuk diam. "Ssttt.. jangan kenceng-kenceng! Nanti klo ada yang ga toleran gimana?" Kataku pelan.

Jennie berusaha melepaskan tanganku dengan anarkis. Segera kulepas tanganku dari mulutnya. Aku melihat kanan kiriku secara cepat. Setelah merasa aman, aku menatap Jennie lagi. "Maaf."

" Pffft─ Lihat sekililing mu lebih luas, banyak yang uke sepertimu!" Jawabnya sambil menahan tawa

Segera ku lebarkan pandanganku. Mulutku langsung menganga ketika melihat banyak siswa yang sepertiku di sekolah ini. Baiklah. Bye Insecure.

─ׅ─ׅ─ׅ─៹۟▩⃟ꦿꦼ🥞ᰰ᳝᳝▩⃟ꦿꦼ៹─ׅ─ׅ─ׅ─

Haii!
Kans back!

Kans masih ngerasa kurang kalau bikin story..
Takut kalian ga nyaman pas baca

Kasih masukan dong,
type nulis yang gimana biar kalian nyaman bacanya?

JANGAN LUPA COMMENT YA!

With Love,
Kans_Arlyn

RolePlay [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang