Youra terbangun saat merasakan sesuatu yang berat melingkari perutnya
Youra terkejut saat melihat Taeyong ada didepan nya sambil memeluknya
Wajah Youra sangat dekat dengan dada Taeyong membuat jantung Youra berdegup dengan kencang
"Udah bangun?" Suara berat khas orang bangun itu berhasil mengejutkan Youra lagi
Youra mendongak menatap Taeyong yang sedang menatap nya sambil tersenyum
"Gak ada kelas pagi, boleh kayak gini lebih lama kan?" Tanya Taeyong
Youra terdiam. badan nya, mulut nya, bahkan kaki nya. Semua diam dan kaku
"Gak jawab berarti iya" ucap Taeyong mengeratkan pelukan nya
Hidung Youra menyentuh dada Taeyong membuatnya yang terkejut tambah terkejut
"Gue kangen banget" ucap Taeyong ditengah pelukan nya
"Udah siap denger cerita gue?" Tanya Taeyong
"Ceritain dulu muka lo kenapa bisa bonyok gini" ucap Youra sengaja mengulur waktu
"Ini semalam berantem di sirkuit" jawab Taeyong yang berhasil membuat Youra terkejut
"Lo balapan?" Tanya Youra menatap kearah Taeyong membuat pelukan mereka melonggar
"Iya"
"Sejak kapan?" Tanya Youra
"Sejak putus sama lo" Youra terdiam mendengar jawaban Taeyong
"Kan lo masih ada Yooa" lirih Youra dan tentu saja Taeyong bisa mendengar nya
"Hey" Taeyong menangkup pipi Youra dengan kedua tangan nya
"Gue gak pernah pacaran sama Yooa" Ucap Taeyong sambil mengecup bibir Youra sekilas
"Taeyong!" Youra memukul dada Taeyong sedangkan Taeyong hanya tertawa gemas
"beneran, gue gak pernah pacaran sama Yooa"
"Gue harus percaya atau gak?" tanya Youra menatap mata Taeyong dalam
"Harus" tegas Taeyong
"Terus kenapa lo lengket banget sama dia?" Tanya Youra
"Dia itu temen masa kecil gue" Jawab Taeyong membuat Youra memberikan nya tatapan sinis
"Cuman gara - gara temen masa kecil pacar nya diabai-in? Basi tau gak?"
"Bukan gitu ra. Sebelum di sini Yooa tinggal nya di Jepang"
"Terus gue harus bilang wow gitu?" Tanya Youra dengan nada jengkel
Taeyong tertawa gemas melihat ekspresi Youra "gue seneng lo cemburu" ucap Taeyong membuat Youra tersadar
"apaan sih" ketus Youra melepaskan pelukan mereka
"gue masih mau cerita, lo gak mau dengar?" tanya Taeyong berhasil membuat Youra berhenti
"sini" ucap Taeyong menepuk kasur disamping nya lalu dia membenarkan posisi nya menjadi duduk
Youra akhirnya ikut duduk disamping Taeyong lalu menatap nya dengan tatapan seolah meminta penjelasan
"Yooa punya kelainan mental" ucap Taeyong langsung membuat Youra mengerutkan kening nya
"Maksudnya?" tanya Youra bingung
"Dia depresi karena patah hati di Jepang, dia bahkan pernah hampir bunuh diri dan dia selalu menggores tangan nya dengan cutter" Youra meringis mendengar ucapan Taeyong
"dan dia bilang dia butuh gue buat jadi penenang nya, gak lebih ra" ucap Taeyong memandang Youra berharap ekspresi Youra sesuai dengan ekspetasi nya
"dia juga udah mulai jalanin pengobatan jadi kemungkinan dia bisa sembuh" lanjut Taeyong
Youra menghela nafas nya tapi sedetik kemudian mata nya berkaca - kaca
"Eh, kok nangis?" tanya Taeyong khawatir melihat Youra yang tengah menutup muka nya sambil terisak
"maafin gue" lirih Youra tanpa melihat Taeyong
"kalau mau minta maaf natap ke gue dong" ucap Taeyong berusaha membuka tangan Youra
Youra membuka sedikit tangan nya dan menatap kearah Taeyong
Taeyong hampir saja tertawa melihat muka Youra yang memerah
"it's okay. We are human too" ucap Taeyong memeluk Youra dan mengusap punggung nya
"berarti kita bisa balikin hubungan kita kayak dulu kan?" Tanya Taeyong saat tidak mendengar isakan Youra lagi
Youra mendongak menatap kearah Taeyong sedangkan Taeyong menahan untuk tidak tertawa
"Gak bisa" lirih Youra membuat Taeyong terkejut
"Kenapa?" Tanya Taeyong dengan rahang mengeras
"Gue udah kasih orang lain kesempatan dan gue gak mungkin gak tepatin perkataan gue kan?" Tanya Youra membuat mata Taeyong memerah
Taeyong tiba - tiba berdiri menatap Youra dengan tatapan tajam
"Terserah, ternyata gak ada guna nya cerita semua nya" ucap Taeyong lalu pergi dari sana lebih tepatnya pergi dari rumah Youra
—VerlinC—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
