Setelah kejadian tadi malam, besoknya kau masih enggan menatap Dazai. Kau hanya bicara seadanya itupun yang menyangkut osis. Kau tidak menjauhinya, tapi kau menyakiti batinnya dengan cara dekat padanya tapi tak mau menatap atau berbicara seadanya dengannya.
"[name]-chan, tolong antarkan ini ke ruang guru."
"Ya."
Kau langsung menyambar dokumennya dan membawa kertas itu ke ruangan guru lalu kembali ke ruang osis.
Kau membaca buku tebal biologi, pelajaran kesukaanmu. Osis tidak terlalu sibuk hari ini. Kau menikmati waktu tenangmu sampai—
Gubrak!
Pintu dibuka dengan kasar, membuat Dazai sedikit mencoret kertasnya, kau hampir menjatuhkan buku tebal itu dan Atsushi hampir melempar laptopnya. Netramu menajam ke arah pintu. Kusso onna. Batinmu menatapnya.
"Kenapa kau telat Yuki-san? Kami sudah disini sedaritadi."
Tanya Dazai mengintimidasi. Kau mengendikkan bahu tidak perduli sembari menyeruput teh melati yang beberapa menit lalu kau buat. "Maafkan aku, Kaichou. Tadi ada urusan dengan kepala sekolah hehe." jawabnya polos.
Siapa yang lebih pantas menjadi fuku-kaichou sekarang. Gerutumu dalam hati. Ternyata kau masih tidak terima.
Yuki seenaknya menggesermu yang sudah tenang duduk di sofa. Kau meliriknya tajam sampai akhirnya hanya menghela nafas berat.
Menatap arloji-mu, lalu kau bangkit. "Kaichou maaf, aku harus pergi ekstrakulikuler." ucapmu lalu berpamitan kepada semuanya.
Selagi kau berjalan, semilir angin menghembus surai [hair colour] [hair long]. Masih ada waktu 30 menit sebelum ekskul dimulai. Dazai Osamu memenuhi pikiranmu. Demi tuhan, kau sebenarnya tidak bisa berlama-lama mendiamkannya tapi kau terlalu tsundere untuk mengajaknya mengobrol duluan. Sampai suara notif handphone mengalihkan atensimu.
Dazai Osamu
[14.01]
| nanti jangan langsung pulang
| aku akan mengantarmu pulang[14.05]
Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri, Kaichou |[14.07]
| Tidak ada penolakan.
| Jika kau tidak mau, aku akan menculikmu dan mengurungmu sampai kau mau berbicara denganku.Kau tersenyum gemas. Ah, bagaimana kau bisa marah kalau dia bersifat begini.
[14.09]
Terserahmu saja |Jawabanmu datar, tapi wajahmu berkata lain. Kau melonjak kesenangan lalu berhenti saat menyadari kau masih di sekolah. Ingat, seorang [Full name] mempunya image sendiri di sekolah.
Bola basket berhasil di curi darimu. Walaupun tubuhmu pendek, kau memiliki lari yang terbilang cepat juga lompatan yang cukup tinggi. Segera kau berlari ke orang yang merebut bolamu. Begitu ia ingin memasukkannya ke ring basket, kau langsung mengambilnya tanpa berperasaan dan mengopernya ke temanmu.
Tim-mu menang. Kau menyeringai puas dan memberikan tos kepada temanmu. Peluh keringat membasahi keningmu. Kau duduk sebentar, sampai seseorang menjulurkan minum padamu.
"Otsukare [name]-chan."
Puji Hatsuki Mio, sahabat karibmu. Kau mengangguk lalu menegak isi air mineral. "Ne~ [name]-chan, apa kau ada janji dengan kaichou~?" Kau sontak tersedak. Perlahan wajahmu merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] My Lovely Kaichou | Dazai x Readers
Teen FictionKelibat kisah cinta harem bareng Kaichou dan Fuku Kaichou? Why not? ⛔ Warn ⛔ ⚠ Harem, siapkan hati ⚠ School AU-! ⚠ Kadang suka typo.y ⚠ Kadang suka ooc lovely cover by my chuuya: @matchapio